Beberapa hari yang lalu saya membaca
status seorang teman FB saya yang menyebutkan tentang tokoh tokoh
muda yang berjuang untuk membangun desanya yang terbelakang dan
mereka muncul diacara Kick Andy. Saya tahu, bahwa acara itu sangat
inspiratif, namun saya saat itu tak sempat menontonnya karena memang
tak ingat. Kesibukan saya menyelesaikan proyek buku membuat saya
sangat terfokus dan nyaris tidak memperhatikan hal lainnya.
Tetapi, mungkin sudah takdirnya kalau
sore ini saya secara tak sengaja menonton siaran ulangnya di TV.
Acara itu begitu Inspiratif dan membangkitkan semangat saya untuk
lebih berkarya. Saya belajar bahwa mereka mereka yang memiliki
prestasi hebat itu, memiliki tujuan yang sangat kokh dan bersemayam
dalam hatinya. Itulah yang membuat mereka bertahan untuk terus
melakukan kerja dan karya nyata walau banyak orang tak percaya atau
bahkan menentangnya, yang kadang atau sering, berasal dari keluarga
atau teman dekat sendiri.
Saya melihat dan memahami bahwa cara
mereka bertahan menghadapi situasi sulit dalam berkarya adalah karena
momen momen penuh emosi yang terekam dimemory mereka. Saya belajar
bahwa mereka sangat melekat dengan memory itu dan dengannya mereka
mendapatkan semangat pantang menyerah dan tak kenal henti dengan
caranya masing masing.
Adalah Eko Mulyadi, pria 31 tahun asal
Ponorogo yang tinggal disebuah desa yang disebut Kampung Idiot.
Mengapa disebut begitu? Itu karena sebagian dari mereka terlahir
dengan kondisi yang sangat kekurangan gizi hingga akhirnya
mempengaruhi kecerdasan mereka saat lahir. Itu berlangsung selama
puluhan tahun sampai sebagian dari mereka meninggal begitu saja.
Mereka nyaris tak memiliki penghasilan
apapun dan bergantung pada pemberian orang lain hanya untuk makan dan
kebutuhan sehari hari. Mereka juga jarang memegang uang. Nasi, bagi
mereka, adalah barang yang sangat mewah. Mereka biasanya hanya makan
ketela dan nasi yang sudah lama yang dimasak kembali yang biasa
disebut nasi aking. Hal ini begitu menyedihkan dan nyaris tiada yang
bertindak untuk merubahnya.
Lalu Eko muncul dan merubah segalanya.
Ia berhasil membuat peternakan lele, ayam dan kambing bagi mereka,
hingga mereka tercukupi kebutuhannya. Ia memulainya sejak kelas 2
SMK. Dulu, ia mengajak rekan rekannya untuk membantu sebisanya. Juga,
saat kurban tiba, ia mengorganisasi agar daging daging yang ada bisa
juga tersampaikan pada mereka.
Mungkin ia berpikir cara ini tidak
cukup hingga ia memikirkan cara lain yang lebih efektif. Ia mulai
mendidik para Tuna Grahita untuk bisa mandiri dengan mendirikan
semacam pelatihan lele dan jenis ternak lainnya. Saya melihat ia
begitu sabar dan tahan banting. Melihat para Tuna Grahita yang
mungkin kurang cepat daya tangkapnya namun ia dengan sabar berhasil
mendidik mereka dan berhasil menghasilkan uang untuk mereka benar
benar suatu kehebatan tersendiri.
Bahkan istrinya pada mulany tidak
mendukungnya. Istrinya ingin ia menyelesaikan kuliahnya dan bekerja
di kantor.Namun ia tetap pada pendiriannya, untuk membantu orang
orang desa yang secara fisik tidak sama dengan orang pada umumnya.
Dan ia sangat berhasil. Ia masuk Kick Andy dan mendapat kehormatan
untuk menceritakan pengalamannya untuk menjadi inspirasi bagi pemuda
pemudi lainnya untuk terus berkarya walau apapun rintangannya.
Saya penasaran, energi apa yang membuat
pria ini Istiqomah selama belasan tahun untuk membanu orang orang
dengan fisik yang tak sempurna ini? Apa yang membuatnya punya mental
yang snagat tangguh seperti ini?
Ah, akhirnya saya mendapat jawabannya.
Ternyata Eko waktu masih kecil sering diantar dan dijemput oleh orang
yang menyandang Tuna Grahita. Pengalaman itu sangat membuatnya
tersentuh , hingga ia berjanji 'Suatu saat aku harus melakukan
sesuatu untuk orang orang ini'
Ia membuktikan janjinya. Dan rasa
tersentuh yang sebegitu dalam ini membuatnya bertindak dan maju terus
tanpa kenal menyerah. Bahkan keberhasilannya membuat orang orang
'Normal' yang dulu mengejek dan meragukan malah ikut dalam
programnya. Ia juga mendirikan Koperasi Miskin yang dkhususkan
hasilnya untuk Para Tuna Grahita.
Yang menarik, ia bahkan dipaksa warga
setempat untuk menjadi Kepala Desa. Ia tak mau,karena takut tidak
bisa membahagiakan warganya. Tetapi pada jam 11 malam, ia dibangunkan
oleh beberapa pemuda dan diajak kesuatu tempat yang disana ternyata
sudah ada 100 tokoh setempat yang 'memaksa'nya untuk menjadi Kepala
Desa. Akhirnya, ia menjadi Kades dan terus berkarya hingga kini.
Sekarang, dari studi kasus nyata ini,
apa yang bisa kita pelajari?
Saya belajar bahwa Energi Terbesar
adalah berasal dari momen atau ingatan yang sangat Emosional.
Mendalam, Menyentuh dan Menggugah dari seorang Tuna Grahita pada Eko
saat ia masih kecil.
Pertanyaannya, apa hal emosional yang
membuat anda bisa jadi Tangguh untuk semakin berkarya? Kemarahan apa
yang anda miliki hingga anda mampu bertindak Positif?
Rasa Takut apa yang membuat anda
bergerak untuk mewujudkan Karya Besar anda?
Jawabannya akan membuat anda semakin
terpicu dan terpacu untuk mengeluarkan seluruh kekuatan, kehebatan,
kecerdasan dan semua energi anda untuk mewujudkannya dan membuat
dunia, jadi lebih dari sebelumnya, sebelum kita kembali pulang
kehadiratNya :)
Saya menulis ini sebagai kenangan dan
untuk diri sendiri. Semoga anda juga terinspirasi karenanya, karena
saya juga sangat terinspirasi oleh kisah nyatanya Eko Mulyadi tadi.
Semoga Bermanfaat adanya dan Silakan Share Inspirasi ini, karena Hal
Hal yang Baik itu perlu disebarkan kesebanyak banyak manusia didunia.
Semoga Allah membalas kebaikan Mas Eko
dan anda semua dengan sebaik baik pembalasan.
Aamiin :)
Salam Inspirasi :)

senang banget... mas fahmy menuliskan dengan apik cerita mas eko.
BalasHapusPasalnya, saya ga sempat nonton. Pengen banget pas liat iklannya.
Semoga saya bisa berbuat untuk orang-orang sekitar saya mas. Aamiin...
Sama sama, semoga bisa sedikit memberi gambaran :)
Hapus