Minggu, 27 Oktober 2013

Momen apa yang Menggerakkan Anda? (Based on True Story)


Beberapa hari yang lalu saya membaca status seorang teman FB saya yang menyebutkan tentang tokoh tokoh muda yang berjuang untuk membangun desanya yang terbelakang dan mereka muncul diacara Kick Andy. Saya tahu, bahwa acara itu sangat inspiratif, namun saya saat itu tak sempat menontonnya karena memang tak ingat. Kesibukan saya menyelesaikan proyek buku membuat saya sangat terfokus dan nyaris tidak memperhatikan hal lainnya.

Tetapi, mungkin sudah takdirnya kalau sore ini saya secara tak sengaja menonton siaran ulangnya di TV. Acara itu begitu Inspiratif dan membangkitkan semangat saya untuk lebih berkarya. Saya belajar bahwa mereka mereka yang memiliki prestasi hebat itu, memiliki tujuan yang sangat kokh dan bersemayam dalam hatinya. Itulah yang membuat mereka bertahan untuk terus melakukan kerja dan karya nyata walau banyak orang tak percaya atau bahkan menentangnya, yang kadang atau sering, berasal dari keluarga atau teman dekat sendiri.

Saya melihat dan memahami bahwa cara mereka bertahan menghadapi situasi sulit dalam berkarya adalah karena momen momen penuh emosi yang terekam dimemory mereka. Saya belajar bahwa mereka sangat melekat dengan memory itu dan dengannya mereka mendapatkan semangat pantang menyerah dan tak kenal henti dengan caranya masing masing.

Adalah Eko Mulyadi, pria 31 tahun asal Ponorogo yang tinggal disebuah desa yang disebut Kampung Idiot. Mengapa disebut begitu? Itu karena sebagian dari mereka terlahir dengan kondisi yang sangat kekurangan gizi hingga akhirnya mempengaruhi kecerdasan mereka saat lahir. Itu berlangsung selama puluhan tahun sampai sebagian dari mereka meninggal begitu saja.

Mereka nyaris tak memiliki penghasilan apapun dan bergantung pada pemberian orang lain hanya untuk makan dan kebutuhan sehari hari. Mereka juga jarang memegang uang. Nasi, bagi mereka, adalah barang yang sangat mewah. Mereka biasanya hanya makan ketela dan nasi yang sudah lama yang dimasak kembali yang biasa disebut nasi aking. Hal ini begitu menyedihkan dan nyaris tiada yang bertindak untuk merubahnya.

Lalu Eko muncul dan merubah segalanya. Ia berhasil membuat peternakan lele, ayam dan kambing bagi mereka, hingga mereka tercukupi kebutuhannya. Ia memulainya sejak kelas 2 SMK. Dulu, ia mengajak rekan rekannya untuk membantu sebisanya. Juga, saat kurban tiba, ia mengorganisasi agar daging daging yang ada bisa juga tersampaikan pada mereka.

Mungkin ia berpikir cara ini tidak cukup hingga ia memikirkan cara lain yang lebih efektif. Ia mulai mendidik para Tuna Grahita untuk bisa mandiri dengan mendirikan semacam pelatihan lele dan jenis ternak lainnya. Saya melihat ia begitu sabar dan tahan banting. Melihat para Tuna Grahita yang mungkin kurang cepat daya tangkapnya namun ia dengan sabar berhasil mendidik mereka dan berhasil menghasilkan uang untuk mereka benar benar suatu kehebatan tersendiri.

Bahkan istrinya pada mulany tidak mendukungnya. Istrinya ingin ia menyelesaikan kuliahnya dan bekerja di kantor.Namun ia tetap pada pendiriannya, untuk membantu orang orang desa yang secara fisik tidak sama dengan orang pada umumnya. Dan ia sangat berhasil. Ia masuk Kick Andy dan mendapat kehormatan untuk menceritakan pengalamannya untuk menjadi inspirasi bagi pemuda pemudi lainnya untuk terus berkarya walau apapun rintangannya.

Saya penasaran, energi apa yang membuat pria ini Istiqomah selama belasan tahun untuk membanu orang orang dengan fisik yang tak sempurna ini? Apa yang membuatnya punya mental yang snagat tangguh seperti ini?

Ah, akhirnya saya mendapat jawabannya. Ternyata Eko waktu masih kecil sering diantar dan dijemput oleh orang yang menyandang Tuna Grahita. Pengalaman itu sangat membuatnya tersentuh , hingga ia berjanji 'Suatu saat aku harus melakukan sesuatu untuk orang orang ini'

Ia membuktikan janjinya. Dan rasa tersentuh yang sebegitu dalam ini membuatnya bertindak dan maju terus tanpa kenal menyerah. Bahkan keberhasilannya membuat orang orang 'Normal' yang dulu mengejek dan meragukan malah ikut dalam programnya. Ia juga mendirikan Koperasi Miskin yang dkhususkan hasilnya untuk Para Tuna Grahita.

Yang menarik, ia bahkan dipaksa warga setempat untuk menjadi Kepala Desa. Ia tak mau,karena takut tidak bisa membahagiakan warganya. Tetapi pada jam 11 malam, ia dibangunkan oleh beberapa pemuda dan diajak kesuatu tempat yang disana ternyata sudah ada 100 tokoh setempat yang 'memaksa'nya untuk menjadi Kepala Desa. Akhirnya, ia menjadi Kades dan terus berkarya hingga kini.

Sekarang, dari studi kasus nyata ini, apa yang bisa kita pelajari?

Saya belajar bahwa Energi Terbesar adalah berasal dari momen atau ingatan yang sangat Emosional. Mendalam, Menyentuh dan Menggugah dari seorang Tuna Grahita pada Eko saat ia masih kecil.

Pertanyaannya, apa hal emosional yang membuat anda bisa jadi Tangguh untuk semakin berkarya? Kemarahan apa yang anda miliki hingga anda mampu bertindak Positif?
Rasa Takut apa yang membuat anda bergerak untuk mewujudkan Karya Besar anda?

Jawabannya akan membuat anda semakin terpicu dan terpacu untuk mengeluarkan seluruh kekuatan, kehebatan, kecerdasan dan semua energi anda untuk mewujudkannya dan membuat dunia, jadi lebih dari sebelumnya, sebelum kita kembali pulang kehadiratNya :)

Saya menulis ini sebagai kenangan dan untuk diri sendiri. Semoga anda juga terinspirasi karenanya, karena saya juga sangat terinspirasi oleh kisah nyatanya Eko Mulyadi tadi. Semoga Bermanfaat adanya dan Silakan Share Inspirasi ini, karena Hal Hal yang Baik itu perlu disebarkan kesebanyak banyak manusia didunia.

Semoga Allah membalas kebaikan Mas Eko dan anda semua dengan sebaik baik pembalasan.
Aamiin :)

Salam Inspirasi :)

2 komentar:

  1. senang banget... mas fahmy menuliskan dengan apik cerita mas eko.
    Pasalnya, saya ga sempat nonton. Pengen banget pas liat iklannya.
    Semoga saya bisa berbuat untuk orang-orang sekitar saya mas. Aamiin...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama sama, semoga bisa sedikit memberi gambaran :)

      Hapus