Selasa, 15 Oktober 2013

Jangan Mudah Percaya, Belajarlah Engkau pada Ahlinya :)


Harus diakui, saya sendiri agak takut membuat tulisan yang bertema Keagamaan yang sifatnya kontroversial. Tetapi, kalau tidak dibuat, maka banyak orang yang bisa jadi takkan pernah tahu. Maka, akhirnya saya memutuskan untuk membuat tulisan, sebagai perbandingan, dari sudut yang saya lihat lebih kuat akurasinya.


Tujuannya sederhana saja, agar meluruskan informasi yang dirasa kurang akurat dan bisa membelokkan tujuan besar ajaran agama yang mayoritas dianut di Indonesia. Kebetulan, saya pernah belajar sejak SMP dengan beberapa Guru dan menempuh pendidikan di Institusi keagamaan beberapa waktu lamanya.

Jadi, menurut saya (Ini menurut saya lho yang saya pelajari dengan analisis dan sistem pendidikan yang telah saya jalani) informasi yang dibawa lebih Shahih dan bisa dipertanggung jawabkan, ketimbang apa yang banyak beredar dimasyarakat.

Saya pikir, apa salahnya kalau saya membagikan perbandingan informasi yang saya pernah pelajari? Lagipula, kebanyakan ilmu itu (apalagi agama) perlu untuk dibagikan.

Sebagaimana yang pernah saya tuliskan tentang Bagaimana Pandangan Islam tentang Kekayaan. Ia menimbulkan Pro dan Kontra, tapi tak masalah. Setidaknya saya sudah memberitahu bahwa konsep Islam bukan sebagaimana yang tampak di TV atau Media yang kadang mengambil keuntungan dari pelemahan Agama.

Semakin akurat informasi, semakin tepat cara berpikirnya. Salah dalam informasi awal, adalah alamat kesesatan yang nyata

Saya beranggapan, ini adalah Niat yang Baik. Beberapa penulis telah begitu berani mengambil kesimpulan tentang Agama, dengan Informasi yang kurang atau bahkan tidak bisa dipercaya akurasinya. Maka mengapa saya tidak Lebih Berani untuk menampilkan sudut pandang yang saya pahami juga, dari yang lebih Ahli?

Kalaupun akhirnya beda pendapat, itu wajar saja. Saya hanya menampilkan sudut pandang saya yang pernah dengan Jelas mempelajari Agama dari Para Pakar yang jelas jelas lebih menguasai Informasi yang Original. Beberapa Dosen belajar langsung di Timur Tengah dan tentu, informasi yang dibawa lebih dekat pada kebenaran, ketimbang yang banyak beredar luas dan banyak dipengaruhi unsur mistis dan logika dugaan belaka.

Para Imam dulu juga beda pendapat tapi ya santai saja. Selama tidak Over Lebay, maka semuanya tetap saudara. Pesannya, informasinya selalu cek, apakah benar Agama menyuruh seperti yang dituduhkan? Informasinya dari siapa? Siapa yang nulis? dan sebagainya.

Oya, tentang beberapa tulisan saya yang dianggap 'menyerang', itu sebenarnya pandangan pembanding saja, tak usah bereaksi secara lebay. Urusan Terapi dan Pengembangan Diri saya masih bisa menerima kalau ada yang memang kurang efektif. Tapi kalau sudah menyangkut Agama, maka informasinya haruslah benar benar akurat, jangan sembarangan. Belajarlah benar benar pada Ahlinya, untuk memastikan informasi yang benar benar akurat.

Ada banyak penafsiran dan hadits gadungan beredar selama ratusan tahun didunia. Butuh ilmu khusus untuk mengetahuinya. Jadi, sekali lagi, hati hati kalau menerima informasi dari yang bukan ahlinya. Karena nanti hanya akan jadi dugaan dugaan dan logika saja, padahal aslinya tidak bilang begitu.

Kalau anda mau jadi Terapis, maka jangan bertanya caranya pada Koki, begitu pun sebaliknya. Tanya dan belajar pada yang Ahli, agar benar benar tahu ilmunya.

Ia yang memahami hal ini, akan terhindar dari kerancuan informasi dan penghakiman yang keliru paham atas agamanya sendiri, yang membawa pada kebencian dan kesesatan, yang malah dipromosikan secara gencar dan lebay.

Hanya karena seseorang itu dianggap Guru, Master, Mursyid, Syaikh dan lainnya, bukan berarti mereka berubah jadi Tuhan atau Nabi yang bersih dari kekeliruan kan?

Jadilah Murid yang, bukan Pengikut Fanatik. Jangan juga Percaya tulisan saya, sebelum anda menganalisisnya dengan Pengetahuan yang juga akurasinya bagus. Saya juga masih belajar dan semoga anda bisa membantu saya dalam proses belajar ini

#SelfHypnosis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar