Dulu Lala pernah dibully ditempat ngajinya dan darah saya naik sehingga saya segera mendatangi anak yang ngebully..
Saya bahkan sudah bersiap siap untuk baku hantam kalau kalau ortunya nggak terima nanti..
Itu anak saya liatin terus dari jauh, eh kayanya dia tahu kalau saya liatin lalu dia kabur ke arah toilet mesjid
Saya datangin kesana wkkkkkk
Saya bilang:
'Kamu tolong baik baik ya sama anak saya. Jangan nekat ganggu anak saya ya'
'Kalian juga jangan coba coba ganggu anak saya' sahut saya sekalian sama anak anak lain yang kebetulan juga ada disana..
Itulah 'pesan teror' saya untuk melindungi anak saya wkkkkkk
Hasilnya alhamdulillaah aman hingga kini..
Apakah masih ada bully?
Oh masih, tapi gara gara tindakan 'gila' saya sebelumnya, Lala malah mengembangkan semacam self controllling
Ia jadi nggak berani bilang sama saya kalau lagi dbully wkkkkk, karena dia tahu bapaknya orangnya 'agak laen' :v
Jadi kalau ada apa apa di sekolah atau ngaji, dia cuman bilang sama mamanya dan biasanya berakhir aman aman saja.
Tindakan saya itu menurut hemat saya merupakan tindakan yang meyakinkan dia bahwa saya tidak menganggap remeh
siapapun yang nekat menganggu anak saya dan ia tahu bahwa bapaknya sayang padanya dan akan melindungi dia
dari segala kegilaan di luar, semampunya..
'I will find you, i will kill you' wkkkkkk :v
Mungkin ada yang argumen:
'Harusnya lebih persuasif lagi dong, jangan kayak orang ngamuk gitu'
Jadi gini ya coy, mengamati kasus bully selama puluhan tahun ini, baik sebagai korban maupun sebagai pelaku sendiri, baik dari dalam negeri maupun luar negeri (para petarung UFC banyak juga yang asalnya korban bully) selama ini membuat saya mengambil kesimpulan bahwa:
'Cara terbaik mengatasi pembully adalah dengan bikin dia trauma'
Ok bisa jadi si anak pembully tadi karena dikasarin dirumah maka dia jadi kayak gitu, tapi pertanyaan saya, apakah
sempat dan punya waktu untuk berempati dan berbuat baik sama si anak sementara anak sendiri sedang terluka begitu dalamnya?
Takes time dan effort yang besar untuk melakukannya, jika anda punya waktu dan energi, silakan pake pendekatan ini tapi kalau nggak, ya langsung bertindak seperti diatas tadi lebih cepat dan efektif hasilnya :D
Kalau pengalaman anda gimana?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar