Selasa, 20 Februari 2024

Akibat Salah Cara Belajar

21 tahun silam (2003) saya membeli sebuah buku yang bisa dibilang menjadi pengantar saya dalam dunia kesaktian versi barat..

Waktu itu saya masih kuliah dan karena kurang sabar terhadap materi yang dirasa filosofis, maka saya membaca bagian 'kata pengantar' nya hanya sambil lalu saja, tidak dengan serius. Saya membacanya tidak dengan hati hati dan fokus, kata perkata.

Yang mana kedepannya saya menemukan bahwa metode membaca ini sebenarnya menurut saya adalah YANG TERBAIK dalam urusan mengingat, memahami dan selanjutnya dengan benar, mengeksekusi ilmunya.

Terkait hati hati dalam membaca atau belajar ini sebenarnya saya punya kisah lain, tapi mungkin (tidak janji) lain kali akan saya ceritakan.

Intinya saya mau menyampaikan bahwa kata pengantar dalam sebuah buku apalagi jika pengantarnya panjang, maka bisa dipastikan, setidaknya menurut saya bahwa bagian itu adalah rantai utama dari ilmu penting yang ada dalam buku itu.

Bahkan bisa jadi lebih penting ketimbang bagian bagian setelahnya. Sebab 'filosofi atau prinsip utama sebuah ilmu, lebih penting ketimbang ilmunya sendiri'

Saya sendiri banyak melihat kehancuran dan kegagalan akibat terburu buru dan tergesa gesa dalam belajar ini.

Yah termasuk saya sendiri ini. 21 tahun berlalu dan setelah saya membaca lagi kitab ini dengan hati hati, kata kata dan memikirkan kata katanya secara mendalam akhirnya saya mengakui dengan jujur, metode saya dalam belajar selama ini memang salah.

Tapi hari ini saya merasa bahagia, karena akhirnya saya memahami tulisan Guru saya yang bahkan saat bukunya terbit di Indonesia, beliau ternyata sudah meninggal sekitar 2 atau 3 tahun sebelumnya..

Poinnya:

'Kadang butuh waktu puluhan tahun untuk memahami ilmu atau kebijaksanaan yang pernah kita dengar saat kita masih kecil atau muda'

Bukan sepenuhnya karena bodoh, bukan juga sepenuhnya karena lalai atau malas, sebab dalam bidang kehidupan yang lain, bahkan anda bisa jadi lebih paham terhadap sesuatu ketimbang orang lainnya and that's totally OK..

Yang penting metode belajarnya dibenerin lagi dan dalam kasus saya, memahami kata pengantar sebuah buku yang hebat, itu lebih penting ketimbang ilmunya sendiri..

Pernah mengalami yang begini?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar