Rabu, 17 Maret 2021

CARAMU MEMILIH PASANGANMU AKAN MEMPENGARUHI NASIBMU DAN NASIB KETURUNANMU..

Hati hati bangetlah dalam memilih pasangan buat yang mau menikah atau yang mungkin sudah pernah menikah dan akan menikah lagi karena berbagai alasan..

Karena pasangan juga sangat mempengaruhi prilaku manusia. Entah jadi semakin dekat padaNya atau malah semakin menjauhiNya.

Seorang kenalan saya dulunya sangat ramah, baik dan peduli. Lalu kemudian ia menikah dengan seorang wanita yang 'high class' -> (tidak semua yang high class begini, ini hanya oknum..)

Beberapa waktu kemudian stylenya jadi berubah menjadi lebih serius dan terkesan arogan. Yang biasanya berpakaian santai, ini kemana mana sudah pake jas, padahal cuman kondangan doang :D

Raut wajahnya jadi kaku, terlihat jarang tersenyum dan tertawa, keramahannya menghilang serta tidak partisipatif dalam pembicaraan.

Semuanya terjadi setelah menikahi wanita yang 'high class' tadi. Bisa jadi untuk menjaga 'kasta' atau prestise.

Sudah menjauhi orang orang (padahal teman temannya pas masih kuliah juga) yang dianggap kelasnya lebih rendah juga sepertinya :D

Hal yang sama juga banyak terjadi pada para wanita lugu dan bodoh yang beranggapan dengan menikahi ahli maksiat atau orang orang suka mengejek agama akan mengubah suaminya.

'Dengan cinta dan doaku, aku akan mengubah dia menjadi lebih baik' :v

Kenyataan yang terjadi adalah malah mereka yang jadi ikutan bermaksiat wkkkkkkk ataupun kalau memang jadi baik, biasanya butuh bertahun tahun atau bahkan puluhan tahun drama panjang penuh air mata dan sebagiannya juga tidak juga berubah atau bahkan meninggal dalam prosesnya.

Entah karena stres -> Ada yang meninggal karena kanker yang dialami selama BERTAHUN TAHUN akibat sering dibentak bentak suaminya yang bahkan membawa wanita lain dirumahnya dan dia hanya bisa diam saja.

Karena tidak diekspresikan, mau ke terapis juga maju mundur dan bahkan sudah terlambat karena penyakitnya sudah terlalu parah, akhirnya meninggal dengan penuh penderitaan lahir batin dalam prosesnya..

Atau karena dibunuh suaminya seperti kasus seorang pengusaha bus yang saking cintanya diam diam saja saat dihajar suaminya sampai mati.

Juga kasus seorang istri yang sering digebukin sampai memar memar, lebam lembam, tulangnya patah dan seingat saya menembus organ dalam dan mati..

Menjadi orang baik itu boleh dan sangat dianjurkan, tapi menjadi GOBLOK ya jangan..

Sebab dalam Islam itu ada yang namanya Melakukan Kebaikan dan ada juga yang namanya Mencegah Kemungkaran. Dan mencegah kemungkaran itu tentu saja lebih baik dilakukan saat sebelum menikah.

Jadilah Sherlock Holmes atau detektif saat sebelum pernikahan. Cari tau tentang dia sebanyak banyaknya dari sumber yang akurat.

Sumber yang terpercaya bisa jadi siapapun yang pernah dikenal atau berinteraksi dengannya. Bisa juga lewat akun sosmednya sebab manusia cenderung lebih terbuka kalau di sosmed ketimbang di dunia nyata, itu fakta ;)

Mending capek saat melakukan pengumpulan data, analisa dan pengambilan kesimpulan serta istikharoh daripada capek menikahi orang yang salah yang ekstrimnya anda hidup dalam penderitaan panjang yang sebagiannya berakhir dengan kematian.

Nggak hanya itu, ANAK KETURUNAN ANDA AKAN JUGA IKUT MENANGGUNG AKIBATNYA.

Akan jadi anak seperti apa mereka dengan pengasuhan orang tua yang jahat, bejat dan kriminal seperti itu kira kira?

Berteman silakan dengan siapa saja, tapi kalau mau jadi sahabat atau yang lebih dalam lagi yaitu pernikahan, you have to be Super Careful.

'Kalau udah telanjur gimana Bang?'

Kalau udah sering digebukin, dihajar secara fisik dan dibentak bentak atau selingkuh dengan terang terangan, udah tinggalin aja orang itu.

Nggak usah pake mikir, nggak usah pake lama lagi. Karena biasanya memang sulit atau nyaris mustahil untuk berubah orang yang begitu.

Libatkan dan minta bantuan orang tua, saudara, RT, teman anda yang badannya gede atau jagoan beladiri atau bahkan aparat untuk mengatasi hal ini dan pastikan anda melakukannya dengan sembunyi sembunyi dan penuh perencanaan.

Kalau bisa dan ada dana, pindah saja ke lingkungan yang baru yang lebih aman dan suportif, dengan tentu saja jangan asal pindah, tapi dengan riset yang cukup dulu.

Coba googling 'bagaimana cara lepas dari pasangan toxic dan berbahaya', bisa jadi ada orang orang yang pernah mengalami hal yang sama atau lebih parah lalu berhasil lepas dan anda bisa belajar darinya.

Intinya, LAKUKAN SEGALA CARA AGAR ANDA SEGERA LEPAS DARI DIA!

Jika butuh dukungan secara emosi, juga bisa googling atau hubungi semacam Lembaga Perlindungan Perempuan atau Lembaga Bantuan Hukum setempat kalau sekiranya memang terpaksa harus berantem di pengadilan.

Secara ruhani anda juga bisa banyak memohon kepada Allah dalam doa doa anda di malam hari dan dalam setiap sholat. Anda juga bisa belajar ToR (belajartelepatidotcom) yang atas izinNya bisa membantu menajamkan kekuatan doa anda untuk membereskan hal yang begini.

Ada beberapa alumni saya soalnya yang kena masalah beginian dan bahkan sampai perang status di facebook atau ada yang suaminya pemake narkoba dan pelaku KDRT atau yang lebih unik lagi sulitnya berpisah dari seorang anak tokoh agama terkenal yang ternyata terindikasi gay (nggak pernah bercinta sama sekali dalam sekian tahun nikah! :D)

Akhirnya berhasil lepas dari kesulitan untuk pisah dengan hubungan yang tidak sehat ini dengan lebih mudah dan tidak berbelit belit..

Tapi tentu saja, cara yang paling aman, sebagaimana yang sudah saya sebutkan diatas yaitu:

'Hati hati bangetlah dalam memilih pasangan buat yang mau menikah. Karena pasangan juga sangat mempengaruhi prilaku manusia. Entah jadi semakin dekat padaNya atau malah semakin menjauhiNya'

Belajar dulu ilmu memilih pasangan. Belajar dulu ilmu komunikasi. Belajar dulu ilmu pernikahan. Belajar dulu ilmu parenting. Belajar dulu ilmu pengembangan diri. Belajar dulu ilmu agama dari Guru yang bener.

Insya Allah probabilitasnya jadi lebih tinggi untuk selamat dan lebih banyak mengalami bahagia bersama selamanya..

Aamiin..

Fahmy Arafat Daulay

Pekalongan, Rabu, 17 Maret 2021, Pagi Jelang Siang..

#Insight #Fenomena









Tidak ada komentar:

Posting Komentar