Mazhab pemberdayaan diri itu memang beda beda dan cocok cocokan.
Barusan saya dengar ceramahnya Grant Cardone seorang Billionaire Amerika. Dia bilang, kalau anda bilang sama emak anda bahwa anda dapat deal senilai puluhan atau ratusan milyar, biasanya emak anda akan bilang: 'Ibu sayang sama kamu, apa adanya, entah kamu dapet deal itu atau nggak' Kedengaran keren dan bagus memang, sampai batas tertentu, tapi Grant bilang itu malah bahaya. Kapan saja anda bilang kesuksesan anda pada keluarga anda, kemungkinan mereka juga akan bilang hal yang sama seperti si emak tadi. Tapi itu bahaya buat diri anda sendiri, soalnya anda jadi lengah dengan kelemahan dan kebodohan anda yang sebenar benarnya. Kata Grant, kalau memang dia maen golfnya payah dia pengen ada orang bilang: 'Cara mainmu jelek' Buat dia itu artinya memang jelek dan harus diperbaiki segera. Bukan dengan kata kata yang imut dan lembut seperti: 'Gapapa, santai aja, namanya juga baru pemula' Kalau dia perutnya kelebihan lemak, dia pengen ada orang bilang: 'Itu lemakmu udah kelebihan 2 inchi tuh' Ya sama, itu artinya memang nggak bagus, bahaya dan alarm tanda ada sesuatu yang harus segera diberesin secepat cepatnya. PUSH! PUSH! PUSH! Mengakui kelemahan dengan jujur sejujur jujurnya, tidak denial dengan keadaan yang memang lagi payah apalagi dengan alasan yang seolah 'spiritual' padahal memang denial dan males saja sih hahaha :D Sebab kredo: 'Menerima diri apa adanya' itu memang bagus diawal, tapi sepertinya kalau keseringan juga bahaya. Kita bisa bisa jadi terlalu toleran pada diri sendiri dan sulit untuk habis habisan dalam berjuang dengan selimut lembut lagi imut kata kata: 'Menerima diri apa adanya' Sudah nyaris pasti kalangan terapis dan praktisi aliran keheningan akan sangat tidak setuju dengan aliran keras ini, ya jujur saja termasuk saya juga wkkkkkkkkkk Tapi ada benarnya juga sih, kalau saya sampai batas tertentu nggak ngepush diri saya, mungkin saya akan bernasib sama dengan teman teman sekampung saya yang saya lihat hidupnya menyedihkan dan seolah nggak punya tujuan atau bahkan memang nggak punya tujuan. Jadi ini mirip yang dikatakan Andrie Wongso, Motivator Legendaris Era tahun 2000an awal: 'Kalau kamu keras pada dirimu, hidup akan melembut padamu. Tapi kalau kamu lembut pada dirimu, kehidupan akan menjadi keras padamu' Juga saya jadi teringat pada salah satu prinsip: 'Keraslah pada dirimu, namun lembutlah pada orang lain' Kalau menurut saya, sebaiknya seimbang saja atau sesuaikan dengan kondisi. Kalau anda perlu keras ya keraslah pada diri, jika sebenarnya secara bawah sadar, anda tau bahwa anda belum habis habisan dan mengeluarkan 'ajian tenaga dalam' anda yang terhebat. Tapi kalau anda sudah mengeluarkan semuanya, tetap terima diri anda apa adanya, dengan segala kekurangannya. Anda sudah melakukan yang terbaik dan sudah lebih maju ketimbang saat anda tidak melakukan apapun, untuk memperbaiki situasi. Tapi ingat, JANGAN DENIAL! PUSH diri kita sampai batas maksimal lalu berserah diri padaNya. Jangan kebalik ya, udah pasrah duluan lalu nggak melakukan serangan habis habisan :D 'HAJAR DAN GEBUKIN DULU HABIS HABISAN, URUSAN BERHASIL NGGAKNYA ITU URUSAN BELAKANGAN!' Sebagian dari sifat kebenaran itu memang menyakitkan dan sangat melukai dan bikin marah serta sangat tidak nyaman, tapi bukankah semua perubahan besar biasanya diawali semua kepedihan, luka dan rasa sakit yang luar biasa? Bagaimana menurut anda? :) #SelfHypnosis #Insight #GrantCardone
Tidak ada komentar:
Posting Komentar