Minggu, 10 Agustus 2014

Sang Keledai Yang Cerdas.

Yang ini juga cerita yang inspiratif dan keren. Saya mengambilnya dari buku yang sama seperti yang saya gunakan untuk menulis ini http://fahmydaulay.blogspot.com/2014/08/hidup-hakikatnya-adalah-sebuah-pilihan.html. Karena bagus, maka saya menulis ulang dengan sedikit editan agar lebih mudah dipahami.


Yah, saya menulisnya untuk diri sendiri sebenarnya. Karena saya suka membacanya kembali, untuk menginspirasi dan kembali menyemangati diri. Selain juga sebagai cara yang bagus untuk berbagi dan juga metode yang sangat efektif untuk mengabadikan kenangan dalam bentuk yang bermanfaat.

Baiklah, silakan menikmati dan ingatlah untuk men SHARE/BAGIKAN pada siapapun yang anda peduli dan sayangi, jika anda merasa tulisan ini ada manfaatnya.

Selamat Membaca :)

Dahulu kala, ada seekor keledai yang jatuh kedalam sumur. Karena kejadian itu ia menangis selama berjam jam, sementara petani pemilik keledai bingung memikirkan apa yang harus dilakukan dengannya.

Hingga akhirnya, ia memutuskan bahwa hewan itu sudah tua dan sumurnya juga perlu ditimbun karena sangat berbahaya bagi anak anak dan orang sekitar. Jadi, tak ada gunanya menolong keledai itu. Ia pun mengajak tetangga-tetangganya untuk membantu. 'Sepertinya ini keputusan yang terbaik' Pikir si petani.

Mereka membawa cangkul serta sekop dan mulai memasukkan tanah ke dalam sumur. Mulanya, ketika si keledai menyadari apa yang terjadi, ia menangis semakin pilu karena ia tahu akan ditenggelamkan hidup hidup dengan tanah yang akan ditimbunkan disumur itu.

Tetapi kemudian, semua orang takjub karena si keledai tiba-tiba terdiam. Setelah beberapa sekop tanah sedang dituangkan ke dalam sumur, si petani melihat ke dalam sumur dan terkejut dengan apa yang dilihatnya.

Walaupun punggungnya terus menerus ditimpa oleh bersekop-sekop tanah, si keledai melakukan sesuatu yang mencengangkan. Ia mengguncang tubuhnya agar tanah yang menimpa punggungnya turun ke bawah lalu dengan cerdasnya ia menaiki tanah itu. Sementara semua tetangga petani itu terus menuangkan tanah ke atas punggung hewan itu.

Keledai itu terus saja mengguncangkan badannya dan melangkah naik. Segera saja semua orang ternganga saat si keledai meloncat dari tepi sumur dan melangkah meninggalkan orang-orang yang berada di dekat sumur. Orang orang yang mulanya berencana menenggelamkannya hidup hidup.

Dari cerita diatas dapat kita ambil pembelajaran. Dalam hidup kadang ada saja yang terus saja menuangkan segala tanah dan kotoran kepada kita. Cara untuk keluar dari 'sumur' (kesedihan, masalah, dan sebagainya) adalah dengan MENGGUNCANGKAN, MENEPISKAN atau MENGIKHLASKAN segala kotoran dari diri kita) dan melangkah naik dari 'Sumur' itu dengan menggunakan hal-hal tersebut sebagai pijakan.

Menjadikannya pembelajaran, agar diri kita jadi semakin dan semakin maju, berkembang dan bahagia setiap hari. Setiap problem adalah satu batu pijakan untuk melangkah ke masa depan yang lebih indah. Kita dapat keluar dari 'Sumur' yang terdalam dengan terus berjuang tanpa pernah kenal kata menyerah.

Jadi, singkirkan semua hal negatif dan menyakitkan dari diri kita lalu melangkahlah dengan penuh keyakinan diatasnya Dan karena anda melakukannya maka anda akan menjalani hidup yang hanya sekali ini dengan lebih indah dan lebih bahagia dari sebelumnya..

Insya Allah :)

Semoga Bermanfaat dan silakan SHARE atau BAGIKAN pada siapapun yang anda Peduli dan Sayangi. Jika anda ingin cerita lainnya, strategi pengembangan diri atau metode terapi yang bisa jadi berguna buat anda, silakan kunjungi:

http://fahmydaulay.blogspot.com/
http://www.belajartelepati.com/ atau
http://eftrevo.blogspot.com/

Salam Cinta :)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar