Jumat, 08 Agustus 2014

My Adventure with Ruqyah (Part 1) 'Perkenalan tak sengaja dengan Ruqyah'

Tulisan ini mengisahkan pengalamanku dalam menghadapi kasus nyata yang benar benar terjadi. Diharapkan ini memperluas wawasan dan juga sarana berbagi untuk semua yang bergelut dalam bidang Healing (penyembuhan).


Tidak untuk mengagungkan agama tertentu, namun secara netral dan objektif melihat bahwa ini adalah salah satu khazanah metode penyembuhan yang terkenal dalam Islam, yang juga bisa menjadi Healing Technique yang ampuh, berguna  dan bersifat spiritual, yang diharapkan bisa membuka pikiran kita terhadap sesuatu yang bisa jadi sebelumnya kita tak percaya bahwa hal itu ada.

Dan ternyata aku sendiri sebagai seorang yang sangat logis dalam berbagai hal, yang dulu tak percaya pada hal yang aneh dan mistik, rupanya dihadapkan pada kasus yang aku sendiri juga ngeri, bahkan untuk memikirkannya saja.

Kajian ini aku pilih karena aku punya banyak pengalaman menggunakan pendekatan ini, setelah pendekatan lain kurang maksimal menghadapinya.Memang, waktu yang panjang dalam perjalananku dalam ilmu Penyembuhan menegaskan bahwa’ Tak ada satu pun metode penyembuhan yang ampuh untuk semua penyakit’. Hal itu memang benar adanya.

Sekedar info, sampai saat ini aku telah dan terus mempelajari berbagai jurus Healing sejak 12 tahun yang lalu..Mulai dari yang Tradisional ala Timur seperti Accupresure, Reflexology, Menarik penyakit via telur, Chikung, Reiki, Tenaga Dalam, Herbal, amalan wirid, doa. Mantra dan tentu saja Ruqyah Syar’iyyah sampai yang ala Barat seperti: NLP, Ericksonian Hypnosis, Classic Hypnotherapy, EFT , Quantum Touch, Mind Power dan lainnya

Jadi, aku kira aku adalah orang yang cukup objektif untuk melihat kelebihan maupun kelemahan masing masing metode Penyembuhan. Ada banyak konsep yang berkaitan dengan Trance, Energi, kerja Unconscious dan sejenisnya yang kita jika jeli melihatnya dalam metode gaya Islam ini.

Untuk Ruqyah, kebetulan aku punya banyak kasus menarik yang dalam seri tulisan ini akan mulai aku bagikan kepada  anda. Selamat menikmati..

Syahdan..

Sebut saja namanya Neni. 2006 lalu dia datang diajak saudaranya datang ke klinik saya . Dia menderita gangguan aneh. Saya tak ingat persis apa yang dialaminya namun yang jelas pada waktu itu, menurut keluarganya, dia sering menjerit jerit pada jam 3 malam.Berlari lari keluar rumah di jam itu kesana kemari. Keluarga pun jadi kelimpungan melihat tingkahnya.

Bukan hanya itu, dia juga hobi memakan bunga mentah mentah .Jika dia membeli pengharum ruangan di super,market, maka bau harum yang dipilih adalah yang berbau bunga melati. Dan ini yang paling aneh, tiap dia melihat mahluk berjenis lelaki matanya mendadak jadi merah mengerikan. Dia ANTI banget dengan yang namanya laki laki. Di usianya yang sudah 30 tahun dan belum menikah, hal itu terasa sangat tak wajar.
Wuh..Aneh bener..

Setelah sedikit wawancara,Aku langsung menggunakan berbagai jurus penyembuhan yang aku kuasai. Tak disangka, saat itu aku tak berdaya untuk mengatasi gangguan yang dialaminya.

Anda bisa Bayangkan, aku sudah menghipnosisnya dengan Relaksasi Progresif dan Sugesti sugesti yang panjang (baru jurus itu taunya hehehe..) eh..gak berasa sedikitpun. Aku juga memberikan Energi ala Kundalini Reiki, tak juga bisa. Akhirnya saya keluarkan juga jurus Reflexology. Juga sia sia.
Aaah..!.

Pikiranku jadi buntu dan aku jadi sedikit emosi karena usahaku seolah tak ada gunanya. Namun tiba tiba aku mendapat ide. Akhirnya sebagai langkah terakhir juga untuk menghibur diri karena telah gagal, aku mencoba memijat daerah pundak Neni sambil membaca Al Fatihah tanpa berharap lagi bahwa dia akan sembuh.
Saya membaca Fatihah dengan suara yang agak dikuatkan sekedar kedengaran telinga saja agar tak disangka lagi baca mantra.
Tiba tiba…
Sampai pada ayat ‘Iyyakana’ budu wa iyyaka nasta’iin..’, dia bereaksi. Suaranya tiba tiba jadi aneh. Bergetar getar,seperti orang yang kemasukan!.

Aku yang waktu itu belum banyak mengerti  banyak tentang hal yang Aneh bin Gendeng seperti itu, langsung menarik kesimpulan bahwa dia terkena jin.Karena menurut apa yang pernah kubaca dan kutonton di televisi, jika ada seseorang yang apabila dibacakan ayat Qur’an padanya kemudian memiliki reaksi yang aneh seperti yang terjadi pada Neni maka bisa dipastikan dia ada  jin dalam tubuhnya.

Apalagi,waktu itu juga sedang santer santernya acara berbau Ruqyah di berbagai stasiun televisi. Tapi ya aku gak percaya kalo itu emang bisa. Kalau pun bisa, aku berpikir ,hanya orang dengan kualitas tertentu saja yang bisa atau orang yang secara spiritual keIslaman termasuk ‘tinggi’.
Nah, karena aku tak termasuk kategori orang yang ‘alim’ maka hal hal yang seperti itu lewat saja dalam pikiranku.
Tapi..!
Kasus yang terjadi didepan mataku ini membuktikan hal yang sama terjadi. In front of my eyes meeen!. Bahkan aku tak percaya dengan apa yang kulihat.

Omong omong, Ruqyah itu bahkan tetap ampuh walaupun aku pun belum berwudhu’ saat itu. Yang setelah kupelajari bahwa satu diantara proses yang penting yang menunjang keampuhan dan keberkahan Ruqyah adalah harus berwudhu’ dulu.

Mengherankan..

Kita balik ke Neni. Aku pun sedikit panik dan takut karena gak pernah menghadapi yang beginian. Tapi dengan modal nekat aku membacakan ayat yang aku bisa .Surah surah seperti Qulhu, An Naas, Al Falaq dan ayat Kursi karena Cuma yang hafal yang itu hehehe..:)

Aku terus mengulang ayat ayat itu dan reaksinya makin dahsyat. Dia berteriak dengan keras sehingga menghebohkan penghuni rumah yang lain (saya berpraktek dirumah seorang rekan yang juga terapis aliran Reiki). Tubuhnya bergetar hebat dan menghentak kuat sehingga terpaksa  ditahan oleh beberapa orang termasuk oleh seorang pembantu laki laki bertubuh besar.Neni mengalami muntah muntah sampe 1 plastik banyaknya.

Aku ngeri melihatnya. Tapi hal ini membuka mataku bahwa ternyata Al Qur’an apabila dibacakan pada orang yang diduga ada gangguan jin dalam tubuhnya maka akan bereaksi extrim dan itu  juga tanda bahwa jin jin sedang keluar dari dalam tubuhnya.

Setelah agak mereda maka aku hentikan proses yang sangat melelahkan itu. Semua orang yang ada disitu terlihat shock, begitu pun aku. Perasaan ngeri, asik, seru, bangga, capek en penasaran bergelut gelut dalam benakku.
Kok bisa ya? Bukankah hanya orang alim yang bisa seperti itu?

Kenapa aku juga bisa? aku juga menyentuh secara langsung kulit wanita itu yang setelah dipelajari ternyata tak dibolehkan menyentuh secara langsung (biasanya pake sarung tangan)? Lalu aku juga bukan orang alim layaknya para peruqyah? Berbagai pertanyaan menyerbu pikiranku.
Aneh!

So, what about Neni?

Ternyata ada RAHASIA yang belum diungkapkannya saat sesi Tanya jawab diawal proses terapi.

Apa yang sebenarnya terjadi pada Neni?

Kenapa dia jadi seperti itu?

Bagaimana cara menanganinya?

Kenapa walau tak berwudhu tetap manjur?

Semua ini akan dijelaskan, dari berbagai sudut yang saya pahami. Tapi maaf, aku belum bisa memberi tahunya sekarang, karena akan terlalu panjang jadinya note ini. Jadi silakan tunggu tulisanku berikutnya di ‘My adventure with Ruqyah Syar’iyyah The Series.2.’

Salam :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar