Pengalaman adalah Guru yang Terbaik?
Nanti dulu. Ada wanita yang berpengalaman pacaran dengan lelaki dan akhirnya jadi lesbong karena disakiti dan dia menganggap SEMUA laki laki (mungkin termasuk para Nabi, Gandhi, Yusuf Mansyur, Muhammad Yunus dll) adalah Bajingan yang tak bisa diampuni dan memiliki spesialisasi merusak hidup para wanita.
Benarkah?
Ada juga yang pernah melihat pria jenggotan dan mengenakan atribut keagamaan yang memukuli orang orang secara sadis atau seorang pimpinan lembaga keagamaan yang memperkosa muridnya sendiri juga melihat perang antar 'agama' yang tiada habisnya lalu beranggapan ajaran tertentu bahkan AGAMA sendiri adalah bahaya bagi kemanusiaan.
Apa betul begitu?
Teman saya sangat benci dengan beberapa suku, hanya karena dia pernah ditipu mentah mentah dan merasa sakit hati hingga ia membuat statement ' Orang ...... itu memang gitu my, dari luar aja nampak lembut padahal........'
Iya kah?
Apa benar pengalaman SELALU jadi Guru yang terbaik?
Bagaimana bila pengalaman itu Negatif?
Apa benar tak ada pengalaman yang menyatakan sebaliknya?
Apa pengalamannya yang jadi ukuran atau Cara berpikir Awalnya yang keliru?
Ada yang membenci partai tertentu karena suatu kasus yang masih lumayan hangat. Ia beranggapan partai itu munafik dan penuh pendosa sementara pengalaman seseorang yang saya sangat mengenalnya yang LANGSUNG BERINTERAKSI secara MENDALAM dengan mereka dalam jangka waktu lumayan lama menunjukkan sebaliknya. Mereka DOMINAN Pejuang Sejati yang diajarkan untuk Ikhlas karenaNya.
Jadi?
Apa benar pengalaman Negatif adalah Guru yang terbaik?
Selamat Bingung Pagi hahaha :D
Pengalamanmu tak selalu menyatakan kebenaran :P
Ada pendapat lain? :D
Nanti dulu. Ada wanita yang berpengalaman pacaran dengan lelaki dan akhirnya jadi lesbong karena disakiti dan dia menganggap SEMUA laki laki (mungkin termasuk para Nabi, Gandhi, Yusuf Mansyur, Muhammad Yunus dll) adalah Bajingan yang tak bisa diampuni dan memiliki spesialisasi merusak hidup para wanita.
Benarkah?
Ada juga yang pernah melihat pria jenggotan dan mengenakan atribut keagamaan yang memukuli orang orang secara sadis atau seorang pimpinan lembaga keagamaan yang memperkosa muridnya sendiri juga melihat perang antar 'agama' yang tiada habisnya lalu beranggapan ajaran tertentu bahkan AGAMA sendiri adalah bahaya bagi kemanusiaan.
Apa betul begitu?
Teman saya sangat benci dengan beberapa suku, hanya karena dia pernah ditipu mentah mentah dan merasa sakit hati hingga ia membuat statement ' Orang ...... itu memang gitu my, dari luar aja nampak lembut padahal........'
Iya kah?
Apa benar pengalaman SELALU jadi Guru yang terbaik?
Bagaimana bila pengalaman itu Negatif?
Apa benar tak ada pengalaman yang menyatakan sebaliknya?
Apa pengalamannya yang jadi ukuran atau Cara berpikir Awalnya yang keliru?
Ada yang membenci partai tertentu karena suatu kasus yang masih lumayan hangat. Ia beranggapan partai itu munafik dan penuh pendosa sementara pengalaman seseorang yang saya sangat mengenalnya yang LANGSUNG BERINTERAKSI secara MENDALAM dengan mereka dalam jangka waktu lumayan lama menunjukkan sebaliknya. Mereka DOMINAN Pejuang Sejati yang diajarkan untuk Ikhlas karenaNya.
Jadi?
Apa benar pengalaman Negatif adalah Guru yang terbaik?
Selamat Bingung Pagi hahaha :D
Pengalamanmu tak selalu menyatakan kebenaran :P
Ada pendapat lain? :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar