Malam malam pas saya lagi kerja, tiba tiba Istri saya dan Aysha masuk ke ruangan saya..'Ada yang mau dibilang Lala Pa' kata Istri saya..
'Hemm ada apa ini? tumben kok serius begini?'
Wajah Aysha merengut dan setelahnya keluar air matanya tersedu sedu sambil bilang:
'Tadi dedek buang sampah, terus ngeliat ada putih putih gitu Pa, kayanya itu pocong Pa' katanya sambil nangis makin keras :D
Saya waktu itu mikir:
'Pocong? wkkkkkk, ah jadi pengen liat nih' :D
'Yuk Lala, kita liat pocongnya'
Sebelumnya, saya memeluknya agar dia lebih tenang..
Saya lalu mengajak dia ke 'TKP' terduga pocong lewat dan menakut nakuti anak kesayangan saya..
Lokasinya berupa tanah kosong yang tidak juga terjual selama bertahun tahun (yang punya nggak tinggal disitu) dan ditanami orang sekitar dengan pisang dan banyak rerumputan disana..
'Hayuk sini sayang, kita liat sama sama'
'Tuh liat kan, itu cuman DAUN PISANG KERING wkkkkkk'
Ya emang sih kalau diliat dari agak jauh keliatan seperti pocong putih yang bergerak gerak..
Tapi saya malah pengen liat sih, kalau beneran pocong mau saya hajar beneran, siapa tahu cuman prank, udah lama nggak gebukin orang beneran soalnya :v
Setelah melihatnya dan saya jelasin faktanya, ia jadi tenang dan saya bilang:
'Nggak ada itu pocong pocongan ya, kalau mau tahu yang bener mesti liat langsung sendiri'
Alhamdulillaah, case closed..
Yang saya pahami adalah anak tidak akan beres rasa takutnya kalau hanya bilang -> 'Ah nggak ada itu, itu cuman khayalanmu saja' tanpa action nyata..
Tindakan langsung dari (terutama) SI BAPAK akan menegaskan beberapa hal yaitu:
1. Orang tuanya mengakui bahwa rasa takutnya atau emosinya (bukan hantunya) itu valid.
2. Orang tuanya peduli dan sayang padanya.
3. Orang tuanya mengajarkan metode menemukan kebenaran atau konfirmasi secara langsung dengan seluruh indra dan pikirannya, sehingga hal yang benar benar real akan terkuak.
Btw, saya pernah membaca bahwa:
'Rasa percaya diri dan ketegasan, itu LEBIH POWERFUL kalau diajarkan oleh BAPAKNYA'
And it's the truth sodara, it's the REAL TRUTH!
Saya jadi ingat dulu salah satu adik perempuan saya setelah saya belajar parenting dan hypnosis, betul betul saya larang untuk nonton film hantu dan sejenisnya..
Singkat cerita, ia tumbuh menjadi seorang yang bernyali besar dan tidak percaya hantu, walaupun orang sekelilingnya pada percaya saja pada keberadaan hantu..
Intinya seorang Ayah atau Bapak atau Abang atau siapapun yang punya otoritas, itu sangat ngaruh pada level percaya diri seorang anak atau manusia, sehingga dengan rasa pede yang tinggi ini, insya Allah ia akan lebih mungkin menjadi manusia yang lebih sukses, lebih bermanfaat dan nggak gampang dikadalin orang orang jahat..
Gimana nih menurut anda? ;)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar