Kamis, 03 Juni 2021

LIBURAN EKSTERNAL, LIBURAN INTERNAL (SEBUAH CATATAN)

Gaya orang dalam liburan atau bersantai memang macem macem.. Style standard liburan manusia secara umum adalah jalan jalan, nonton film atau serial, mengunjungi saudara atau bisa juga naik gunung.

Kecuali naik gunung, saya sendiri sudah mencoba banyak hal diatas dan sepertinya saya tidak terlalu suka atau bosenan lama lama :D 

Yang konsisten membuat saya lumayan puas adalah NONTON. Tanya saja Istri saya, dia kemungkinan besar akan menjelaskan bahwa saya adalah penonton yang serius PENUH TOTALITAS, dan punya standard sangat tinggi. 

Entah karena latar belakang saya yang lumayan kental di ilmu pemberdayaan diri, terapi dan banyak bidang lainnya, saya melihat film itu layaknya sebuah buku yang hebat. Sebuah film yang hebat adalah film yang menggabungkan imajinasi dan kekuatan riset ilmiah yang mendalam. 

Saya sekian kali melihat tipikal jenis film dan serial yang kalau jeli melihatnya, terdapat begitu berlimpahnya APLIKASI ilmu limu Waking Hypnosis, Emotional Healing, Kekuatan Pikiran, Ilmu Psikologi Massa Kelas Dunia, The Science of Influence, Meditasi, Mindset Bisnis dan Ilmu Beladiri Kelas Dunia serta tentu saja banyak quotes yang keren dan sangat dalam serta aplikatif. 

Buat saya, sebuah film yang bagus itu mirip dengan seorang DOSEN FAVORIT yang sedang menjelaskan ilmu ilmu tingkat tinggi dengan cara yang SUPER TEATRIKAL! Ketegangan, kelucuan, hikmah, kesedihan mendalam, inner conflict berat adalah jenis emosi emosi yang sering muncul dalam sebuah film atau serial yang hebat. 

Sebuah film yang dahsyat adalah film yang mampu memberikan berbagai jenis emosi saat menontonnya. Saya bahkan sudah pernah membuat catatan khusus ilmu apa saja yang saya dapat dari sebuah serial. 

Salah satu materi lama dari kelas Terapi Penarik Rezeki bahkan diinspirasi dari seorang Kriminal Media tak Tertandingi dalam serial Sherlock Holmes yaitu Charles Augustus Magnusen yang tidak bisa dikalahkan oleh Sherlock yang terpaksa harus menembak kepalanya, saking tak adanya cara lain untuk meng KO nya! :D 

Tetapi untuk mendapatkan 'pencerahan' dari film atau serial memang harus punya bahan mentah berupa ilmu entah darimanapun medianya seperti buku, artikel atau pelatihan yang pernah diikuti. Makanya saya betah berlama lama nonton, soalnya ilmunya banyak banget sampai sampai saya keteteran dan sering lupa nyatetnya :D 

Jadi menurut saya, nonton film atau serial keren itu mirip dengan belajar atau kuliah dengan cara yang PALING TEATRIKAL di dunia! Puas banget saya kalau nonton film yang ilmunya berlimpah limpah seperti ini :D 

Cara Lain saya 'liburan' juga agak lain ketimbang orang kebanyakan. Saya merasakan kalau saya membaca, berpikir atau mendapat insight, maka segera menuliskan ide ide itu di status serta berinteraksi dengan teman teman tentangnya menjadi hiburan yang mencerahkan buat saya. 

Kadang juga saya merasakan gairah yang meledak ledak saat terpaksa harus melakukan Nahi Mungkar atau ikutan WAR dalam sebuah hal yang menurut saya sangat penting. Sedikit drama itu ibarat garam dalam sayur bayam atau pecel. 

Dimana mana ya begitu entah di FB, Youtube, IG, Twitter dan lain lain. Pasti ada drama dan pasti ada muncul kegilaan entah darimana saja :D 

Dan kadang saya ikutan juga dan menikmatinya wkkkkkkkkkk Saya menulis begini karena saya menemukan bahwa cara orang secara umum menikmati liburan memang beda beda. 

Mungkin gara gara dulu saya sering menggunakan 'Ilmu Penahan Kekayaan' yang saya bahas di kelas Terapi Penarik Rezeki, saya jadi tidak terlalu berminat lagi untuk hal hal yang saya tahu betul, efek bahagianya tidak akan bertahan lama. 

- Membeli makanan enak dan 'mahal' eh lama lama bosen juga. Saya lebih menikmati masakan Istri yang enak dan jelas lebih higienis sekarang :D 

- Beli barang barang, eh udah paham kalau bakalan jarang dipake dan menuh menuhin rumah. Ditambah lagi paham minimalisme yang sebenarnya sudah sering saya lakukan menjadi bertambah parah saat saya nonton The Minimalist wkkkkkkkk 

- Nginap di hotel dan jalan jalan? Asik untuk sekitar 2 atau 3 harian, setelah itu saya merasa bosan lagiiii, bosan lagiiii :v 

- Ikutan workshop atau ke toko buku? 

Dulunya ini membuat saya sangat bahagia, belakangan setelah mengetahui hakikat ilmu dan kehidupan, saya jadi sadar kalau tidak semua ilmu harus atau butuh dipelajari, karena bukannya membuat tercerahkan malah saking kepenuhannya malah bisa jadi stres berkepanjangan wkkkkkkk 

Bahkan saya mulai kepikiran untuk: 'Saat mengerjakan sebuah project, saya nyaris tidak akan membaca buku apapun kecuali sedikit yang terkait project yang sedang saya lakukan' 

Cara ini ternyata membuat produktivitas saya MENGGILA dan anehnya, saya jadi merasa lebih puas dengan hidup saya, tanpa harus dihantui keharusan terus menerus membaca atau menambah ilmu :D 

Bukankah tujuan dari belajar entah darimanapun sumbernya pada ujungnya adalah untuk membuat kita bahagia dan puas dengan hidup kita atau biasa disebut dengan SUKSES? 

Kalau anda malah jadi tidak bahagia atau merasa dikejar kejar terus oleh ilmu yang tak ada habisnya, apakah jalan yang sedang anda lakukan itu sesuai dengan tujuan utama diri anda? 

Sekarang ini saya lebih fokus pada konsistensi mengamalkan ilmu, bukan konsistensi mengkoleksi ilmu. Sebab itu adalah 2 hal yang SANGAT BERBEDA dan konsekuensinya untuk diri dan masa depan jelas juga amat jauh berbeda! 

Jadi intinya, pola liburan yang secara konstan sudah TERBUKTI AMPUH buat saya adalah nonton dan menuliskan insightnya, sedikit belajar pada hal yang benar benar penting dan mendesak, berpikir, menuliskannya dan mendiskusikannya. 

Satu lagi, tapi ini jarang terjadi karena butuh waktu dan keheningan. Kebahagiaan yang sangat sangat dalam dan meledak ledak namun terasa dingin dan sejuk itu adalah Sholat yang saya lakukan dengan lamban dan fokus. 

Sholat yang hening dan berlama lama adalah metode Mi'rajnya jiwa menuju ke Allah Yang Cinta. Saya sekian kali menemukan keheningan mutlak saat sholat yang fokus dan santai betul dan kalau merasakannya, ya Allah enaknya minta ampun dah, sungguh tak tertandingi! 

Namun sayangnya karena kelemahan pribadi saya, metode spiritualnya para Nabi dan RasulNya ini belum maksimal dapet khusyu'nya dan menjadi habit, padahal ini kalau dilakukan dengan bener, meditasi sekeren apapun bisa kalah enaknya sama Sholat Khusyu' :D 

Yeah, setelah menulis ini saya jadi menemukan bahwa: 

1. Cara orang liburan atau santai itu memang beda beda dan tak harus sama. 

2. Ada jenis liburan eksternal dan ada jenis liburan internal. Yang eksternal artinya anda melakukan sesuatu yang ditujukan keluar. Menurut saya, cara saya menonton dan menuliskan serta sharing ilmu adalah termasuk diantaranya. 

Yang internal adalah melakukan sesuatu yang ditujukan ke dalam diri. Zikir yang dalam, doa yang perlahan, meditasi yang santai atau sholat yang khusyu' adalah diantara jenis liburan ini. Menurut saya 22 nya harus ada, baik internal maupun eksternal. 

Agar sifat kemanusiaan kita tetap waras, harmoni dan selaras dengan semesta diri kita dan juga tentu saja semesta raya. 

Oya menuliskan ide atau insight ini adalah cara saya pribadi untuk BERLIBUR. Jadi sepertinya, saya sedang mengajak anda untuk 'berlibur' bersama saya, lewat tulisan ini :D Semoga anda senang membacanya ;) 

Selamat menikmati liburan bersama saya ya! 

Hajaaaaaaar! :D 

Kalau ANDA cara liburannya gimana? ;) 

#Insight #MyPersonalHolidayMethod

Tidak ada komentar:

Posting Komentar