Buku bisa hilang atau dimakan rayap -> It happened to me.
Ebook bisa terhapus atau terganti seperti yang terjadi beberapa waktu silam. Course juga bisa terhapus kalau providernya mungkin udah nggak laku atau kena hack. Blog juga bisa hilang karena hacking atau salah pencet atau gangguan sistem. Sosmed suatu saat juga bisa hilang kalau nggak laku seperti Multiply dan sejenisnya. Semua data dan penyimpannya masih beresiko hilang atau musnah atau dicuri, sebagaimana yang pernah terjadi pada Pak Jamil Az Zaini. Semua ilmu yang sudah disimpan di berbagai tempat bisa saja musnah seketika. Maka, menjadi penting untuk menyimpan ilmu baik baik di tempat yang paling aman yaitu Ingatan. Belakangan saya baru menyadari bahwa menyimpan ilmu hanya pada alat luar seperti blog, sosmed, catatan hape atau bahkan buku catatan juga masih menyimpan resiko untuk hilang. Yang masih lumayan aman mungkin masih buku cetak dan buku catatan fisik. Tapi saya teringat kisah Imam Al Ghozali yang dirampok dan memohon agar silakan ambil semua uang saya tapi jangan ambil buku buku saya. Si Bos Rampok dengan santainya bilang kira kira begini: 'Ilmu itu disimpan di ingatan, bukan di buku buku catatan' Mereka mengembalikan semua bukunya tapi itu jadi semacam Shock Therapy yang menyadarkan Imam Ghozali pada kebenaran dasar tertinggi dari belajar yaitu kekuatan hafalan atau daya ingat terhadap ilmunya. Ia menghafal ilmu ilmunya dan selanjutnya anda tahu sendiri gimana jadinya.. Pemahaman bisa hilang tapi hafalan tidak. Saya seringkali memahami sesuatu tapi karena nggak dicatat dan dihafalin apalagi diamalin maka akhirnya hilang begitu saja. Sekarang sekarang ini saya makin menyadari betapa maha pentingnya kekuatan ingatan yang mantap. Sebab sebagaimana yang sudah saya bahas diatas, semuanya bisa hilang dan saya pribadi sudah pernah mengalami kehilangan itu, SECARA NYATA. Jadi skill untuk menghafal ilmu itu menurut saya amat maha penting! Saya jadi memahami kenapa sebaiknya Al Qur'an dihafal, soalnya kalau pemahaman doang bisa beda beda tapi kalau hafalan maka akurasinya akan tetap terjaga karena ayat per ayat semuanya sama presisinya. Begitupun dengan ilmu. Saya banyak menemukan dan mengalami kesalahan penyampaian informasi hanya gara gara kurang hafal datanya. Tentu nggak semua harus dihafal, cukup kata kuncinya saja dan cukup pada ilmu ilmu yang paling prioritas saja. Kekuatan hafalan atau memori, memang basis ter maha penting atas segala penguasaan ilmu apapun :) 'Tidak ada pembelajaran, tanpa ingatan' (Tony Buzan) Investasi waktu, uang dan ilmu dalam meningkatkan kekuatan hafalan buat saya menjadi semakin penting banget dibanding sebelum sebelumnya :) #Insight Fahmy Arafat Daulay Pekalongan, Minggu, 29 November 2020, Sebelum Sarapan..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar