Emosi rendah -> marah, sedih, kecewa, penyesalan, merasa tidak berharga, merasa tak berdaya, kehilangan harapan dll..
Emosi menengah -> bahagia, senang, ceria, percaya diri dan sejenisnya.
Emosi level tertinggi -> Tenang, hening, damai, bening, relax, menikmati saat ini, sepenuhnya..
Semua orang, sepanjang waktu hidupnya, akan mengalami 3 jenis emosi ini secara bergantian.
Kesimpulan singkat diatas memberikan saya jawaban atas pertanyaan, mengapa ada orang yang terlihat bahagia dan suka bercanda tapi ternyata memiliki perasaan tidak puas, menghina dirinya sendiri, kebosanan dan kehampaan yang seolah nggak ada habisnya?
Padahal ini orang orang pada kaya raya dan bisa kemanapun yang ia mau, beli apapun yang dia suka, tapi akhir hidupnya menyedihkan seperti menjadi miskin atau yang paling extrim, dia bunuh diri..
Tidak apa untuk kadang mengalami emosi level rendah sesekali. Itu normal normal saja dan memang emosi itu sudah menjadi sunnatullahnya memang berubah ubah.
Kadang sedih, kadang bahagia, kadang merasa hening dan sejenisnya..
Yang paling jarang dialami orang adalah perasaan hening, tenang, nyaman dan menerima total apa adanya. Emosi yang satu ini butuh ilmu dan praktek yang perlahan, terus menerus dan istiqomah seumur hidup.
Emosi ini adalah Pengendali Utama dari 2 jenis emosi lainnya. Sehingga, ketika lagi bokek dan ketika lagi kaya, ia merasa santai santai saja, merasa aman, terkendali. Karena perasaan damainya datang dari dalam diri, bukan luar diri.
Makanya saya dulu pernah nulis status begini:
'Bahagia belum tentu hening. Tapi kalau hening, sudah pasti bahagia'
Hening itu sinonim dengan tenang, damai, jernih, kosong, suwung, khusyu' dan semua nama yang intinya perasaan indah, yang kekuatannya jauh melebihi perasaan bahagia sesaat seperti pas nonton komedi atau ngobrol bareng teman.
Makanya, sekarang saya paham kenapa jiwa yang 'muthmainnah' itu yang kemungkinannya lebih besar mendapat ridhonya Allah.
Dan tools untuk mencapai kondisi hening ini sebenarnya sudah banyak dishare di kitab dan sunnah.
Sederhananya, bisa dengan sholat, doa dan zikir yang dilakukan, seolah olah sedang berhadapan langsung denganNya Yang Maha Tiada Batas lagi Maha Penyayang..
Kalau sudah menyandarkan, menyenderkan dan melekatkan hati pada Yang Maha Tiada Batas, maka apalagi yang perlu dikhawatirkan.
Bukankah Allah Maha Luas dan bisa tiada disangka sangka pertolonganNya?
Secara indrawi juga, saat melakukan sholat, doa dan zikir yang dalam, muncul sebuah perasaan yang indah, bergetar, energi listrik yang memenuhi tubuh serta ketenangan yang menghanyutkan.
Perasaan ini, jauh lebih kuat ketimbang hanya bahagia yang cuman ngakak bentar terus sedih lagi dalam waktu cepat. Perasaan hening ini bertahan jauh lebih lama namun tetap juga mengikuti hukum semesta yaitu, mesti terus dilakukan konsisten, agar kekuatannya lebih permanen.
Perasaan ini juga yang sering menuntun pada pemecahan masalah, hadirnya solusi, penemuan penemuan yang memukau dan tentu saja perasaan nikmat yang bikin ketagihan.
Sudah ada 'teknologi' nya sih didalam agama, cuman teknologi jiwa yang keren ini, dianggap sebelah mata dan kurang dipelajari dan dihayati sepenuhnya.
Kalah sama riset dan sains yang sebenarnya, seringkali tidak cocok dengan Software bawaan bawah sadar utama, yang yakin akan keberadaanNya Yang Maha Mutlak..
Intinya sih, jika kamu yang baca ini sedang galau dan pusing atas segalanya, mungkin kamu perlu lebih banyak ngobrol dengan Yang Maha Mendengar lagi Maha Penyayang.
Keluarkan semuanya dan mohonlah petunjukNya. Lakukan itu selama kamu masih ada masalah dan lebih bagus lagi tetap melakukannya saat kamu sudah beres masalahnya.
Sebab pengalaman saya, masalah akan selalu ada dan dengan jiwa yang lebih banyak berada dalam kondisi tenang akibat bersandar hanya kepada Yang Maha Tiada Batas, akan mudah membereskan segala halangan dan rintangan, yang kebanyakan sebenarnya berasal dari dalam diri :)
Sholat pelan pelan..
Zikir pelan pelan..
Doa pelan pelan..
Jangan kebanyakan, sebab nanti kamu akan merasa bosan dan kelelahan. Kamu akan trauma dalam melakukan metode spiritual. Santai saja melakukannya dan saat kamu dalam zikir, doa dan sholat mulai merasa lelah, berhentilah.
Rehat sejenak, jangan dipaksa. Sebab otot spiritual itu seperti otot fisik. Jika ia terlalu pegal, maka ia akan trauma dan tidak akan mengulanginya lagi, nggak akan terjadi efek kecanduan.
Pelan pelan saja, santai santai saja, sedikit sedikit saja..
Sebab sepelan, sesantai, sesedikit apapun, jika kamu melakukannya terus dengan santai setiap hari hingga 50 tahun kedepan, akan jadi orang seperti apa kamu nantinya? :)
Kita semua butuh khusyu' dan hening selamanya, maka belajar dan berlatih ilmu ini menurut saya, adalah wajib hukumnya. Sebab bahagia itu kekuatannya kecil, sementara khusyu' padaNya yang menghasilkan keheningan tingkat tinggi, itu sangat powerful..
Kondisi Khusyu' secara otomatis, akan menghilangkan kesedihan, kekecewaan, amarah dan sejenisnya, Juga otomatis akan memberikan kebahagiaan, di jenisnya yang paling dalam dan paling kuat..
Sholatlah kamu pelan pelan..
Zikirlah kamu pelan pelan..
Doalah kamu pelan pelan..
Karena khusyu'mu, adalah kebahagiaan, diatas segala kebahagiaan..
Pekalongan, Selasa 26 Mei 2020, Hari Raya Ketiga, Jelang Sore yang tenang..
Fahmy Arafat Daulay
#Insight #SelfHypnosis
Emosi menengah -> bahagia, senang, ceria, percaya diri dan sejenisnya.
Emosi level tertinggi -> Tenang, hening, damai, bening, relax, menikmati saat ini, sepenuhnya..
Semua orang, sepanjang waktu hidupnya, akan mengalami 3 jenis emosi ini secara bergantian.
Kesimpulan singkat diatas memberikan saya jawaban atas pertanyaan, mengapa ada orang yang terlihat bahagia dan suka bercanda tapi ternyata memiliki perasaan tidak puas, menghina dirinya sendiri, kebosanan dan kehampaan yang seolah nggak ada habisnya?
Padahal ini orang orang pada kaya raya dan bisa kemanapun yang ia mau, beli apapun yang dia suka, tapi akhir hidupnya menyedihkan seperti menjadi miskin atau yang paling extrim, dia bunuh diri..
Tidak apa untuk kadang mengalami emosi level rendah sesekali. Itu normal normal saja dan memang emosi itu sudah menjadi sunnatullahnya memang berubah ubah.
Kadang sedih, kadang bahagia, kadang merasa hening dan sejenisnya..
Yang paling jarang dialami orang adalah perasaan hening, tenang, nyaman dan menerima total apa adanya. Emosi yang satu ini butuh ilmu dan praktek yang perlahan, terus menerus dan istiqomah seumur hidup.
Emosi ini adalah Pengendali Utama dari 2 jenis emosi lainnya. Sehingga, ketika lagi bokek dan ketika lagi kaya, ia merasa santai santai saja, merasa aman, terkendali. Karena perasaan damainya datang dari dalam diri, bukan luar diri.
Makanya saya dulu pernah nulis status begini:
'Bahagia belum tentu hening. Tapi kalau hening, sudah pasti bahagia'
Hening itu sinonim dengan tenang, damai, jernih, kosong, suwung, khusyu' dan semua nama yang intinya perasaan indah, yang kekuatannya jauh melebihi perasaan bahagia sesaat seperti pas nonton komedi atau ngobrol bareng teman.
Makanya, sekarang saya paham kenapa jiwa yang 'muthmainnah' itu yang kemungkinannya lebih besar mendapat ridhonya Allah.
Dan tools untuk mencapai kondisi hening ini sebenarnya sudah banyak dishare di kitab dan sunnah.
Sederhananya, bisa dengan sholat, doa dan zikir yang dilakukan, seolah olah sedang berhadapan langsung denganNya Yang Maha Tiada Batas lagi Maha Penyayang..
Kalau sudah menyandarkan, menyenderkan dan melekatkan hati pada Yang Maha Tiada Batas, maka apalagi yang perlu dikhawatirkan.
Bukankah Allah Maha Luas dan bisa tiada disangka sangka pertolonganNya?
Secara indrawi juga, saat melakukan sholat, doa dan zikir yang dalam, muncul sebuah perasaan yang indah, bergetar, energi listrik yang memenuhi tubuh serta ketenangan yang menghanyutkan.
Perasaan ini, jauh lebih kuat ketimbang hanya bahagia yang cuman ngakak bentar terus sedih lagi dalam waktu cepat. Perasaan hening ini bertahan jauh lebih lama namun tetap juga mengikuti hukum semesta yaitu, mesti terus dilakukan konsisten, agar kekuatannya lebih permanen.
Perasaan ini juga yang sering menuntun pada pemecahan masalah, hadirnya solusi, penemuan penemuan yang memukau dan tentu saja perasaan nikmat yang bikin ketagihan.
Sudah ada 'teknologi' nya sih didalam agama, cuman teknologi jiwa yang keren ini, dianggap sebelah mata dan kurang dipelajari dan dihayati sepenuhnya.
Kalah sama riset dan sains yang sebenarnya, seringkali tidak cocok dengan Software bawaan bawah sadar utama, yang yakin akan keberadaanNya Yang Maha Mutlak..
Intinya sih, jika kamu yang baca ini sedang galau dan pusing atas segalanya, mungkin kamu perlu lebih banyak ngobrol dengan Yang Maha Mendengar lagi Maha Penyayang.
Keluarkan semuanya dan mohonlah petunjukNya. Lakukan itu selama kamu masih ada masalah dan lebih bagus lagi tetap melakukannya saat kamu sudah beres masalahnya.
Sebab pengalaman saya, masalah akan selalu ada dan dengan jiwa yang lebih banyak berada dalam kondisi tenang akibat bersandar hanya kepada Yang Maha Tiada Batas, akan mudah membereskan segala halangan dan rintangan, yang kebanyakan sebenarnya berasal dari dalam diri :)
Sholat pelan pelan..
Zikir pelan pelan..
Doa pelan pelan..
Jangan kebanyakan, sebab nanti kamu akan merasa bosan dan kelelahan. Kamu akan trauma dalam melakukan metode spiritual. Santai saja melakukannya dan saat kamu dalam zikir, doa dan sholat mulai merasa lelah, berhentilah.
Rehat sejenak, jangan dipaksa. Sebab otot spiritual itu seperti otot fisik. Jika ia terlalu pegal, maka ia akan trauma dan tidak akan mengulanginya lagi, nggak akan terjadi efek kecanduan.
Pelan pelan saja, santai santai saja, sedikit sedikit saja..
Sebab sepelan, sesantai, sesedikit apapun, jika kamu melakukannya terus dengan santai setiap hari hingga 50 tahun kedepan, akan jadi orang seperti apa kamu nantinya? :)
Kita semua butuh khusyu' dan hening selamanya, maka belajar dan berlatih ilmu ini menurut saya, adalah wajib hukumnya. Sebab bahagia itu kekuatannya kecil, sementara khusyu' padaNya yang menghasilkan keheningan tingkat tinggi, itu sangat powerful..
Kondisi Khusyu' secara otomatis, akan menghilangkan kesedihan, kekecewaan, amarah dan sejenisnya, Juga otomatis akan memberikan kebahagiaan, di jenisnya yang paling dalam dan paling kuat..
Sholatlah kamu pelan pelan..
Zikirlah kamu pelan pelan..
Doalah kamu pelan pelan..
Karena khusyu'mu, adalah kebahagiaan, diatas segala kebahagiaan..
Pekalongan, Selasa 26 Mei 2020, Hari Raya Ketiga, Jelang Sore yang tenang..
Fahmy Arafat Daulay
#Insight #SelfHypnosis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar