Dulu, saya pernah belajar ilmu yang disebut Palmistry, sebuah metode yang konon kabarnya bisa membaca nasib dan karakter seseorang lewat garis tangan. Ilmu yang sangat menarik bagi saya waktu itu.
Yah lumayan, saya jadi tahu ciri ciri kecenderungan orang untuk poligami dan sejenisnya. Juga untuk mengetahui kecenderungan seseorang terhadap cinta dengan akurasi yang lumayan. Ditambah gaya yang meyakinkan, yah lengkaplah sudah.
Beberapa orang menganggap ilmu sejenis ini adalah ilmu yang pasti benar. Padahal, ini cuman prediksi. Dalam sebuah buku khusus Palmistry yang saya anggap bagus, penulisnya bercerita kira kira begini:
Ada orang yang garis tangannya menunjukkan bahwa ia akan mati 6 bulan lagi. Setelah mengetahui hal itu, ia mengganti pola pikirnya, mengganti pola makan dan lebih mengendalikan emosinya.
Ternyata, setelah melakukan hal itu, garis tangannya berubah dan ia tidak jadi mati. Kesimpulannya, bahwa tak ada nasib atau kondisi yang final sebelum kita benar benar mati. Artinya, selama hayat masih dikandung badan, kans kita untuk mengubah kehidupan masih teramat sangat besar.
Lagipula, Palmistry, Astrology, Numerologi, Ilmu Falak Ghaib, atau bahkan Psikotest dan Grafologi itu tak selalu benar. Cerita dibawah ini mungkin bisa menjelaskannya dengan baik.
Seorang pembelajar Palmistry suatu hari bekerja di RS Jiwa. Sebelumnya, ia adalah seorang penggila ilmu garis tangan. Hingga akhirnya ia menemukan bahwa garis tangan orang orang gila di RSJ itu rata rata adalah garis tangan orang orang sukses dan kaya raya.
Akhirnya, ia meninggalkan Palmistry dan hidup wajar wajar saja. Menghadapi kenyataan bahwa garis tangan sukses dan bahagia itu ternyata ada di orang orang gila mungkin membuatnya berpikir bahwa 'Garis Tangan itu sama sekali tak ada hubungannya dengan nasib dan keberhasilan manusia'
Btw, Andrie Wongso juga pernah diramal seseorang saat ia masih kecil. Ia diramal akan gagal, miskin dan menderita. Ia punya shio atau hongshui yang parah dan penuh sengsara. Tapi untungnya ia tak percaya dengan di peramal itu.
Dengan keyakinan yang mantap dan prinsip 'Success is My Right' yang LUAR BIASA, ia meraih keberhasilan sebagai salah seorang Legenda Motivasi Paling Terkenal dinegara ini. Setelah sukses, ia mencari cari siperamal tadi, tapi ia sudah meninggal, padahal ia mau bilang kalau ramalannya nggak bener hehehe :D
Tentang zodiak atau astrologi ini saya kebetulan punya cerita khusus. Dulu pernah saya menghadiri pertemuan yang isinya hampir semuanya Paranormal atau Dukun. Salah seorang diantaranya mengisi semacam Rubrik Zodiak disebuah koran yang lumayan terkenal di Medan.
Yang benar benar menyakitkan, dia itu tahu bahwa semua tulisannya bohong dan imajiner saja tapi malah dia bilang kira kira begini 'Orang Indonesia (Medan) itu ya memang sukanya dibohongi. Ya sudah sikat saja..'
Jadi, penulisnya memang sudah tahu bahwa itu nggak bener, tapi yang baca (terutama wanita) menganggap itu sebuah kebenaran. Padahal kalaupun ada yang pas, itu cuman cocokologi saja wkkkkk..
Kesimpulannya: Langkah, Rezeki, Jodoh dan Maut itu diantara rahasiaNya. Kita hanya bisa melakukan yang terbaik lalu menyerahkan semua hasil padaNya.
Kalaupun ada yang tahu kapan ia atau orang lain akan meninggal sebaiknya dicek lagi, apakah memang karena ilmu ramalan itu atau Self Fulfilling Prophecy? Atau atensi atau doa tak disengaja sehingga menyebabkan orang yang disangkakan itu jadi meninggal?
Ah, Wallaahu A'lam..
Setahu saya, takdir memang bisa diubah dengan doa dan tetap saja, semua terjadi atas izin, atas kehendakNya :)
Saya lebih setuju dengan statementnya Peter Drucker, Sang Dewa Management yaitu 'Cara TERBAIK meramal masa depan adalah DENGAN MENCIPTAKANNYA'
So, masa depan seperti apa yang akan anda ciptakan?
Apapun itu, saya berdoa agar anda berhasil dunia akhirat dalam prosesnya, insya Allah :)
Salam :)
Fahmy Arafat Daulay.
Triangle of Reality, EHP and EFT Revolution Founder.
Yah lumayan, saya jadi tahu ciri ciri kecenderungan orang untuk poligami dan sejenisnya. Juga untuk mengetahui kecenderungan seseorang terhadap cinta dengan akurasi yang lumayan. Ditambah gaya yang meyakinkan, yah lengkaplah sudah.
Beberapa orang menganggap ilmu sejenis ini adalah ilmu yang pasti benar. Padahal, ini cuman prediksi. Dalam sebuah buku khusus Palmistry yang saya anggap bagus, penulisnya bercerita kira kira begini:
Ada orang yang garis tangannya menunjukkan bahwa ia akan mati 6 bulan lagi. Setelah mengetahui hal itu, ia mengganti pola pikirnya, mengganti pola makan dan lebih mengendalikan emosinya.
Ternyata, setelah melakukan hal itu, garis tangannya berubah dan ia tidak jadi mati. Kesimpulannya, bahwa tak ada nasib atau kondisi yang final sebelum kita benar benar mati. Artinya, selama hayat masih dikandung badan, kans kita untuk mengubah kehidupan masih teramat sangat besar.
Lagipula, Palmistry, Astrology, Numerologi, Ilmu Falak Ghaib, atau bahkan Psikotest dan Grafologi itu tak selalu benar. Cerita dibawah ini mungkin bisa menjelaskannya dengan baik.
Seorang pembelajar Palmistry suatu hari bekerja di RS Jiwa. Sebelumnya, ia adalah seorang penggila ilmu garis tangan. Hingga akhirnya ia menemukan bahwa garis tangan orang orang gila di RSJ itu rata rata adalah garis tangan orang orang sukses dan kaya raya.
Akhirnya, ia meninggalkan Palmistry dan hidup wajar wajar saja. Menghadapi kenyataan bahwa garis tangan sukses dan bahagia itu ternyata ada di orang orang gila mungkin membuatnya berpikir bahwa 'Garis Tangan itu sama sekali tak ada hubungannya dengan nasib dan keberhasilan manusia'
Btw, Andrie Wongso juga pernah diramal seseorang saat ia masih kecil. Ia diramal akan gagal, miskin dan menderita. Ia punya shio atau hongshui yang parah dan penuh sengsara. Tapi untungnya ia tak percaya dengan di peramal itu.
Dengan keyakinan yang mantap dan prinsip 'Success is My Right' yang LUAR BIASA, ia meraih keberhasilan sebagai salah seorang Legenda Motivasi Paling Terkenal dinegara ini. Setelah sukses, ia mencari cari siperamal tadi, tapi ia sudah meninggal, padahal ia mau bilang kalau ramalannya nggak bener hehehe :D
Tentang zodiak atau astrologi ini saya kebetulan punya cerita khusus. Dulu pernah saya menghadiri pertemuan yang isinya hampir semuanya Paranormal atau Dukun. Salah seorang diantaranya mengisi semacam Rubrik Zodiak disebuah koran yang lumayan terkenal di Medan.
Yang benar benar menyakitkan, dia itu tahu bahwa semua tulisannya bohong dan imajiner saja tapi malah dia bilang kira kira begini 'Orang Indonesia (Medan) itu ya memang sukanya dibohongi. Ya sudah sikat saja..'
Jadi, penulisnya memang sudah tahu bahwa itu nggak bener, tapi yang baca (terutama wanita) menganggap itu sebuah kebenaran. Padahal kalaupun ada yang pas, itu cuman cocokologi saja wkkkkk..
Kesimpulannya: Langkah, Rezeki, Jodoh dan Maut itu diantara rahasiaNya. Kita hanya bisa melakukan yang terbaik lalu menyerahkan semua hasil padaNya.
Kalaupun ada yang tahu kapan ia atau orang lain akan meninggal sebaiknya dicek lagi, apakah memang karena ilmu ramalan itu atau Self Fulfilling Prophecy? Atau atensi atau doa tak disengaja sehingga menyebabkan orang yang disangkakan itu jadi meninggal?
Ah, Wallaahu A'lam..
Setahu saya, takdir memang bisa diubah dengan doa dan tetap saja, semua terjadi atas izin, atas kehendakNya :)
Saya lebih setuju dengan statementnya Peter Drucker, Sang Dewa Management yaitu 'Cara TERBAIK meramal masa depan adalah DENGAN MENCIPTAKANNYA'
So, masa depan seperti apa yang akan anda ciptakan?
Apapun itu, saya berdoa agar anda berhasil dunia akhirat dalam prosesnya, insya Allah :)
Salam :)
Fahmy Arafat Daulay.
Triangle of Reality, EHP and EFT Revolution Founder.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar