Selasa, 06 Mei 2014

The Story of Book: How BOOKS Influence My Life :)


BUKU..

Saya mulai suka membaca sejak kecil. Ini ulah Ayah saya. Beliau memberikan saya buku cerita bergambar tentang agama. Saya suka membacanya dan Ayah membelinya banyak sekali. Kadang beliau membacakannya untuk kami, anak anaknya. Yes, itu pengalaman menyenangkan yang membentuk saya menjadi pembaca yang lahap.



Pada kelas 3 SD saat saya berulang tahun, Ayah memberikan saya sebentuk benda berat yang dibungkus sampul warna kayu. Saat saya membukanya, ternyata itu Sirah Nabawiyah yang ditulis seorang keturunan Nabi yang tinggal di Indonesia (seingat saya).

Judulnya Riwayat Kehidupan Nabi Besar Muhammad SAW. Tebalnya 1000 halaman, lengkap dengan index, referensi dan sejenisnya. Saya tak pernah tamat membacanya. Salah satunya karena saya mungkin merasa belum perlu saat itu dan juga buku bersejarah itu sempat dipinjam seorang teman ayah dan dikembalikan dalam keadaan super jelek.

Itu pengalaman pertama yang mengajarkan saya tentang bahayanya meminjamkan buku pada orang yang kurang menghargainya. Beberapa pengalaman dalam kehidupan selanjutnya ternyata membenarkan asumsi itu. Sungguh mengerikan meminjamkan buku pada yang belum mengerti manfaatnya. Apalagi buku yang memuat informasi langka dan berharga.

Stimulasi baca ini membuat saya suka membaca majalah, koran dan apapun. Masa remaja saya yang kuper juga lumayan tertolong dengan adanya kesukaan membaca ini. Sementara banyak remaja lain menghabiskan umurnya untuk pacaran dan kongkow, saya membaca, nonton dan sejenisnya, dirumah.Sobat saya bahkan mengejek saya dengan kata Lativ yang artinya Lajang Tivi. Bermakna lajang yang suka menghabiskan waktu untuk nonton tivi dirumah.

Begitulah. Tetapi dulu saya mengalami gangguan percaya diri yang sangat parah. Efek pola didik dan lingkungan yang masih jadul membentuk pikiran dan identitas seperti itu. Rasanya sangat tak enak dan penuh derita. Walaupun saya suka membaca, tetapi kepengecutan akibat sering dikritik dan dibanding bandingkan membuat saya kehilangan percaya diri, bertahun tahun.

Lagi lagi, buku (dengan izinNya) menolong saya. Menemukan cara supaya percaya diri dalam sebuah buku klasik benar benar menolong. Berbekal informasi dari buku itu, saya mulai berani mengikuti beberapa lomba. Walaupun banyak yang tak berhasil namun itu membentuk keberhasilan awal yang menyenangkan. Setidaknya, kemampuan saya menjadi Presenter dulu jadi terlatih dan merupakan modal awal untuk jadi Pembicara hingga saat ini.

Akhirnya, sejak 2003, saya mulai serius mendalami dunia pengembangan diri dan itu dimulai dengan membaca buku. Mulai dari tulisan David J. Schwartz, Anthony Robbins, Richard Koch hingga Penulis dalam Negeri, selain juga memperdalam ilmu Keislaman semasa di IAIN SU. Sungguh masa masa yang penuh petualangan

Perlahan saya mulai menemukan jalan hidup. Panjang sekali dan penuh rintangan karena saya sendirian dalam belajar. Lingkungan saya dulu sangat jelek dan suka merendahkan. Namun akhirnya saya memutuskan untuk Fokus pada apa yang saya inginkan, ketimbang buang umur mendengarkan Osong Komong mereka

10 Tahun kemudian, momen pernikahan semakin menegaskan semuanya. Ilmu ilmu yang sebagiannya saya pelajari dari buku saat menyepi seorang diri di masjid siang hari mulai terasa gunanya.

Semua kebingungan mulai terlihat jalannya. Semua ilmu mulai terlihat keterkaitannya. Itu merupakan anugrah yang sangat berharga. Ilmu yang saya pelajari benar benar berguna dan meningkatkan energi kebahagiaan saya dan keluarga serta banyak orang.

Dan semuanya ditemani oleh BUKU. Yes, tentu saja buku yang berkualitas dan bukan ditulis oleh yang belum kompeten. Bulan ini, Saya baru saja membeli seingat saya 12 Buku Keren dan sepertinya, mereka akan jadi teman yang baik dan memberi kebahagiaan dalam jangka waktu yang sangat panjang, insya Allah.

Saya sangat suka membaca Buku. Membaca itu IBADAH. Dan karena Membaca BUKU Berkualitas itu juga adalah Cara yang Hebat untuk jadi Lebih BAHAGIA..

Selamat Membaca..

Salam Cerdas Negaraku

Fahmy Arafat Daulay.

Trainer and Practitioner The Triangle of Reality: Metode Efektif Tundukkan Hati Manusia dan Alam Semesta.

http://fahmydaulay.blogspot.com/
http://www.belajartelepati.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar