Waktu
itu, saya masih berada di Semarang karena singgah dari Jepara saat baru
saja berkunjung ke tempat adik perempuan saya yang nyantri di sebuah
pondok disana. Saya sangat menikmati pertemuan dan diskusi di Semarang
bersama sahabat.
Saya dan sobat menghabiskan waktu dari sore hingga
lebih dari jam 1 malam untuk nonton, ngopi di Starbucks, belanja buku
dan akhirnya nonton film komedi.
Yah, saya memang agak
begadang dan tidak menyadari bahwa kehamilan istri saya telah mendekati
waktu lahiran. Ia sudah hamil tua. Saya kira, lahirannya masih kira kira
semingguan lagi, jadi saya masih nyantai saja.
Paginya, saya mendapat
SMS kalau ia membutuhkan kehadiran saya dan bahkan sudah bermimpi
melahirkan dengan cara Caesar. Spontan, Saya langsung memohon kepada
Allah dan memasrahkan hidup mati istri dan calon anak saya sepenuh jiwa
padaNya. Tak ada jalan lain, hanya itu cara terbaik yang bisa saya
lakukan.
Langsung saya pamitan pada sahabat saya dan
melaju ke Pekalongan. Ternyata kalau naik bus jalannya sangat lamban.
Saya yang saat itu belum sarapan dan mandi karena mengejar kendaraan,
menjadi agak keki.
Bagaimana tidak? istri mau melahirkan
(For The First Time!) sementara bus itu bergerak lamban sekali. Itu pun
saat saya sampai di Pekalongan (dengan kondisi yang kurang tidur dan
belum sarapan), saya lama sekali dijemput dan membuat saya mengalami
stres.
Lapar, haus dan capek plus gangguan panas dalam yang lumayan parah
bergabung menjadi satu dan membuat saya agak kehilangan kendali.
Untunglah
saat itu saya melakukan EFT versi lengkap pada diri saya saat menunggu
jemputan. Metode itu lumayan membuat saya bisa mengendalikan diri dan
jadi lebih relax dalam kondisi yang menegangkan itu. Menegangkan karena,
ini pertama kalinya buat saya.
Tetapi, saya kira saya dalam
kondisi yang lumayan relax dan santai, karena saya tahu bahwa Allah akan
menjaga istri dan calon anak saya, dengan sebaik baik penjagaan
sekehendakNya.
Saya tiba dirumah dan langsung mandi, makan
dan gerak lagi menuju tempat persalinan. Sampai disana, saya mendapat
berita bahwa ternyata klinik yang sudah disepakati untuk lahiran disana
tidak bisa menangani istri saya dan dirujuk kesebuah klinik yang lebih
besar.
Saya yang waktu itu sudah pasrah, berusaha melakukan yang
terbaik, apapun itu, asal istri dan anak saya selamat. Jadi, saya setuju
saja, apalagi Mbaknya istri saya (yang juga seorang bidan) yang saya
tanya, juga menganjurkan begitu. Saya manut saja karena menurut saya,
mereka lebih tahu.
Kami ke Klinik dan saya menjaga serta
mendukung istri saya sepenuhnya. Saya mengulang ngulang pemahaman (yang
sebelum proses melahirkan juga sudah saya pahamkan berulang kali)
padanya bahwa:
'Melahirkan itu Alamiah, sama alamiahnya
saat BAB. Ada milyaran orang yang telah lahir didunia ini dan selamat.
Kita juga lahir dari ibu kita dan mereka juga selamat kan? Jadi Adek
santai saja dan biarkan anak kita keluar dengan mudah'
Anda
sudah tahu kan? dukungan seorang suami itu disaat saat genting dan
paling berharga dari kelahiran bayi kecil pertama kami dialam semesta
itu sangat penting. Saya sangat memahaminya, hingga walaupun saya kurang
tidur, lelah yang teramat sangat bercampur gangguan panas dalam yang
lumayan parah dimulut waktu itu, membuat saya berjuang habis habisan
untuk melakukan apapun yang dibutuhkan untuk mendukung istri saya.
Tentang
penggunaan Hypnobirthing, sebenarnya tidak tepat juga dibilang begitu.
Karena kesibukan dan beberapa hal lainnya (sebenarnya mungkin lebih
karena kaminya yang belum disiplin) maka metode relaksasi dalam yang
menjadi inti dari Hypnobirthing tidak kami lakukan dengan baik.
Hingga
saat menjelang kelahiran. Tetapi, saya ingat prinsip dasar dari
melahirkan dengan mudah yaitu Mindset yang benar sejak awal (seperti
yang telah saya katakan diatas) dan tubuh serta pikiran yang relaks.
Sebab
jika istri saya tegang dan takut, maka akan mempengaruhi otot otot
panggul dan perut jadi ikut menegang dan bayi yang sebenarnya mudah
untuk dilahirkan jadi tertahan otot otot tubuh yang tegang ini dan
itulah menjadi penyebab rasa sakit yang teramat dahsyat.
Anda
pernah mengeraskan atau mengejangkan kepalan tangan anda sekeras
kerasnya dalam jangka waktu beberapa menit saja? Cobalah sekarang, maka
anda akan memahami maksud saya. Rasanya sakit dan otot jadi pegal.
Bagaimana mungkin tubuh yang tegang dan kaku bisa melahirkan dengan
mudah? Begitulah logika sederhana saya berjalan.
Setelah
minum obat pelancar kelahiran, ternyata mulai ada kontraksi. Inilah
momen momen yang paling dahsyat dan penting. Istri saya disuruh mengejan
dan ia mulai merasakan kontraksi yang amat sangat. Saya terus
mensugestinya begini:
'Terus Hembuskan Nafaaaasss, tariiik
nafaaaasss yang dalaaaaam, relaaaax...semakin relaaax, semakin
relaaax...'Saat mulai merasakan kontraksi, saya langsung mengalihkan
fokusnya pada suara saya 'Tetap Hembuskan Nafas panjang dan tarik
nafaaaasss, relaaax..'
Pengalihan Fokus ini sangat PENTING
karena kalau Fokusnya sangat Full pada ketegangan, rasa sakit atau
sugesti negatif maka kengeriannya akan semakin mengganas dan ini akan
sangat berbahaya bagi ibu dan calon bayinya.
Yang
mengerikan, beberapa bidan disana (yang akhirnya saya tahu mereka itu
pemula dan sudah pasti belum pernah belajar Hypnobirthing atau Psikologi
Persalinan) saat istri saya mendengarkan sugesti dari saya malah
berkata dengan agak kasar 'Bukan gitu caranya bu, ini MEMANG SAKIT
SEKALI, ayo terus..' ia berkata dengan nada yang tak enak didengar.
Saya
saat itu sudah kepengen membentaknya habis habisan, namun saya kira itu
waktu yang tidak tepat.Tapi saya tetap fokus dan berkata pada istri
saya:
'Jangan Percaya pada rasa sakit, ini adalah hal alamiah, tetap relax, tetap tenang..'
Saya
melakukannya sambil 'Menekan titik Akupresur Usus Besar 4 yang berada
di punggung tangan'. Tangan kirinya saat itu diinfus hingga saya
mengambil titik yang jalurnya masih sama dengan UB 4 yaitu yang berada
dibagian siku bagian atas. Bidan bidan pemula itu terus saja ngomong
yang ngeri ngeri. Bahkan katanya
'Terus bu, inilah bagian yang MEMANG PALING SAKIT dll..'
Waduh!
Benar benar GILA!
Yang
saya pelajari dalam Hypnosis adalah, orang yang berada dalam keadaan
sakit itu rentan sekali menerima sugesti, apalagi yang negatif. Jadi
saya terus saja mementahkannya dan berusaha dengan sugesti relax tadi
mendamaikan istri saya.
Istri saya disalah salahkan karena menurut mereka
cara istri saya mengejan itu keliru. Tetapi, saya terus mendukungnya
sambil terus menekan titik UB 4 dan yang terkait, untuk membantu Si
Dedek melihat dunia untuk pertama kalinya.
Alhamdulillah,
Si Dedek terlahir dengan selamat. Bahkan saya sempat merekam proses
kelahiran Aysha dengan Video di HP saya. Lumayan Ngeri juga, tapi saya
kira ini momen yang sangat bersejarah dan takkan terulang lagi hingga
saya kembali padaNya. Jadi, saya merekam momen yang begitu luar biasa
itu dan merasa bersyukur sekali.
Alhamdulillah sekali dan
saya langsung menelpon Mamak, saudara dan sahabat saya yang terdekat
untuk memberitakan kabar baik ini. Beberapa saudara datang dan sangat
membantu dalam proses paska kelahiran. Itu merupakan hal yang sangat
membahagiakan dan merupakan nilai persaudaraan yang mengharukan.
Saya
bersyukur, karena apa yang mulanya (katanya) harus Caesar ternyata
istri saya bisa melahirkan dengan normal. Proses kesembuhannya juga
cepat. Esoknya kami langsung bisa pulang dengan dibantu saudara di
Pekalongan.
Baiklah, pelajaran apa yang bisa diambil dalam kasus ini?
-
Memasrahkan nyawa istri dan calon anak sepenuh jiwa padaNya. Karena
bukan kehendak kita yang terjadi, melainkan kehendakNya yang terjadi.
-
Istri saya sudah membaca Buku Hypnobirthing yang sudah saya beli dan
persiapkan jauh hari saat saya masih lajang dulu. Ini membantunya untuk
menyiapkan pikiran dan membuatnya damai. Saya membelinya pada 19 April
2007.
Mengapa saya tahu secara detil? Itu karena saya menempelkan struk
pembeliannya dibuku hehehe :)
- Hindari membaca buku,
artikel apalagi melihat video hal hal yang ngeri ngeri tentang
melahirkan. Ini akan mensugesti bawah sadar menjadi takut dan tubuh akan
meresponnya dengan benar benar jadi susah melahirkan. Atau extrimnya
jadi terpaksa Caesar atau bahkan meninggal akibat sugesti sugesti
mengerikan dari buku buku, artikel atau video video seram itu.
Kata
istri, terasa beda sekali saat membaca buku yang ditulis dokter dan
bidan (Saya membeli 2 buku di Gramedia Jogja tentang kehamilan dan
melahirkan sebagai hadiah untuk istri saya, ternyata malah menyeramkan)
dengan membaca buku yang ditulis Pakar Hypnobirthing Dunia yaitu Marie
Mongan.
Yang beliau berhasil memasukkan Hypnobirthing dalam dunia Medis serta
diakui di Inggris dan Amerika. Lebih menenangkan membaca Hypnobirthing
ketimbang tulisan yang membuat tegang.
- Pilih Bidan atau
Dokter yang pikirannya terbuka dan sebaiknya yang sudah memahami
Hypnobirthing atau minimal sudah belajar Hypnosis. Itu penting agar
proses melahirkan tidak banyak diintervensi oleh Ideologi Kuno
Kedokteran di Indonesia yang sebagiannya masih menganggap melahirkan itu
penuh dengan kengerian, ketimbang mudah dan alamiah.
Pengalaman
mendadak pindah bidan membuat saya kedepannya harus lebih hati hati dan
lebih penuh persiapan lebih matang lagi. Sungguh mengerikan kalau anda
mengalami ketemu Bidan yang Kasar seperti saya. Hindari sekuatnya. Bukan
apa apa, soalnya ini urusannya nyawa! Salah pilih Bidan atau Dokter,
resikonya minimal Caesar atau Maksimal, MAUT.
- Ambil
pelajaran dari kekurang disiplinan saya. Saat usia kehamilan sudah masuk
3 atau 4 Bulan, disiplinkan pasangan anda untuk berlatih Deep
Relaxation (Relaksasi Dalam), sebanyak mungkin setiap hari, agar saat
di hari H anda sudah benar benar siap dan menghadapi kelahiran dengan
santai.
- Dimasa kehamilan, saya banyak mengalirkan energi
pada perut istri saya untuk menetralisir mual yang dialami. Itu juga
sangat membantu agar janin dan ibu terus dalam keadaan sehat. Anda bisa
belajar caranya dari Ebook saya disini https://www.facebook.com/notes/fahmy-arafat-daulay/cara-mendapatkan-ebook-energy-healing-practitioner-rahasia-tertinggi-ilmu-penyem/10151693994031050?comment_id=27472204&offset=0&total_comments=13¬if_t=note_comment
-
Penekanan titik UB 4 atau jalur energi yang sama, akan sangat membantu
tubuh berkontraksi dengan lebih mudah dan melahirkan jadi lebih
gampang. Setelah belajar lagi, saya mendapat ilmu baru bahwa beberapa
pola jalur energi tubuh ternyata juga bisa lebih memudahkan proses
kelahiran.
Mungkin kapan kapan bisa saya Share pada anda
secara Live. Ilmu Penekanan Poin Energi yang terbaik adalah diajarkan
secara langsung. Itu karena kalau menjelaskan lewat tulisan saja agak
susah mendapatkan ketepatan yang pas.
Alhamdulillah, pada
Kamis, 28 November 2013 kira kira jam 4.30 Sore, lahirlah 'Fazilaysha
Raihana Daulay' dengan panjang 49 Cm dan berat 3,5 Kg dengan Sehat, Aman
dan membawa Bahagia bagi semuanya.
Semoga catatan (yang
agak panjang ini) bermanfaat bagi anda semuanya. Dipersilakan membagikan
Catatan ini secara GRATIS kepada siapapun yang membutuhkan, tanpa perlu
minta izin lagi :)
Semoga anda semakin diberkahi setiap hari, selamanya, dunia akhirat..Amiin..Sampai bertemu dalam tulisan berikutnya :)
Fahmy Arafat Daulay.
Ericksonian Hypnotherapy Practitioner.
EFT Revolution and Triangle of Reality Trainer.
Penulis 'Energy Healing Practitioner: Rahasia Tertinggi Ilmu Penyembuhan dengan Media Energi'
NB: Silakan Nikmati juga tulisan saya di
http://eftrevo.blogspot.com/ dan di
Tidak ada komentar:
Posting Komentar