'Pengulangan adalah Ibu dari Keberhasilan' (Tony Robbins, World's No 1, Success Coach)
Kemarin, saya sudah mempersiapkan diri untuk TIDAK jadi menjadi Pembicara dalam sebuah acara PKK Ibu Ibu. Saya sudah bersantai dan sama sekali tak memikirkannya lagi.
Sebelumnya, saya mau menerima permintaan itu hanya karena ibu yang memintanya adalah seorang yang sangat saya hormati. Namun kira kira sejam sebelum acara, ternyata agak simpang siur hingga saya beranggapan bahwa jadwal saya sudah ada penggantinya.
Tak masalah. Saya mengisi waktu dengan Facebookan dan membaca status status serta melihat video lucu yang membuat saya tertawa sangat keras, hingga terdengar sampai kebelakang rumah. Pikiran saya, toh saya nggak jadi kan acaranya? Mending Happy Happy aja dah
Jadi, saya tak mempersiapkan apapun lagi. Sebenarnya ada sih sedikit persiapan, tetapi saya tidak terlalu serius mempersiapkannya. Karena ini acaranya ibu ibu, saya merasa hanya perlu memberi sedikit penjelasan saja tentang bagaimana menangani stres, akibat akibat berpikir negatif dan sejenisnya.
Sudah beberapa bulan saya tak melakukan Public Speaking. Jadi, saya sedikit berlatih didepan cermin, agar suara saya nanti keluar dengan lepas. Tetapi, ternyata nggak jadi, Pikir saya. Jadi saya santai saja.
Tiba tiba, saya dipanggil. Saya mulanya tak mengerti apa yang terjadi dan beberapa saat kemudian saya baru sadar bahwa saya dipanggil untuk memberikan semacam KULTUM. Waw, saya jadi agak gelagapan dan merasa gugup. Hal hal yang mendadak ini bisa membuat Praktisi sekeren apapun menjadi ketakutan.
Public Speaking yang baik itu ialah yang dilakukan dengan persiapan yang matang dan penguasaan materi yang mendetil. Nah, saya yang beranggapan bahwa acara tak jadi tadi, tidak lagi mengulang apa yang sudah saya catat di buku catatan berwarna merah saya. Kejadian yang berhasil membuat tangan saya dingin dan agak berkeringat ini begitu mengejutkan.
Kondisi yang begini membuat saya terkejut. Untunglah saya cepat menguasai diri dalam kondisi yang sangat terdesak itu. Saya ingat dan sadar, bahwa kemampuan Public Speaking saya sebenarnya sudah terlatih sejak 2007 saat gencarnya memberi bedah buku pada remaja remaja di Medan dulu dan sudah ada Programnya di Bawah Sadar saya. Jadi, saya memberikan afirmasi Auto Pilot pada Bawah Sadar dan membiarkan Tubuh dan Pikiran saya bekerja dengan sendirinya.
Apa yang terjadi? Saya membiarkan tubuh dan pikiran saya bekerja secara otomatis dan menjelaskan materi secara Auto Pilot. Artinya, saya membiarkan materi yang ada di Bawah Sadar, keluar dengan sendirinya secara bebas, dengan sedikit kendali. Begitu terus hingga akhir acara.
Alhamdulillah, acara berjalan lancar dan aksi pertama saya untuk ibu ibu di Pekalongan tergolong Lumayan. Perhatian yang penuh dan mata yang menunjukkan ciri ciri Trance membuat saya yakin bahwa afirmasi tadi berhasil. Alhamdulillah..
Bahkan mereka merasa kurang dan pengen nambah namun karena sudah dekat Magrib maka untuk sementara ditunda dulu. Seorang Bidan merasa penampilan saya (Yang sebenarnya dalam kondisi tertekan dan gugup) itu bagus dan meminta saya untuk memberi materi untuk komunitasnya.
Apa yang terjadi disini adalah hal yang tidak disangka. Ternyata program dadakan itu berhasil. Saya bersyukur ternyata Bawah Sadar saya dengan izinNya mau bekerjasama dan memberikan penampilan yang lumayan.
Kenapa Lumayan? itu karena suara tidak terlalu lepas semalam, tapi bahasa tubuh dan nada yang keluar lumayan untuk membuat mereka 'Terhipnotis'
Pelajaran yang bisa diambil disini adalah bahwa berlatih itu penting. Ia sangat berguna agar pikiran dan tubuh anda siap untuk menghadapi kondisi mendesak apapun. Dalam kasus diatas, latihan latihan yang dilakukan dimasa lalu ternyata berguna, walaupun sempat merasa grogi untuk beberapa saat.
Tetapi, kalau saya tidak membiarkan program yang ada dibawah sadar saya keluar atau menjadi Auto Pilot, maka saya akan mengulangi kejadian memalukan yang pernah terjadi, saat saya disuruh membaca Alqur'an didepan sebuah pertemuan yang dihadiri tokoh tokoh besar Indonesia seperti Abdullah Puteh, Tengku Malinda, Happy Trenggono dan Para Pebisnis Besar Pekalongan.
Padahal saya sudah latihan, tapi tetap saja karena tidak relaks, maka membacanya jadi terbata bata, kaku dan jadilah itu momen paling memalukan seumur hidup yang pernah saya alami huakakkakk
So, pelajaran kedua adalah saat anda sudah latihan habis habisan tetapi anda belum ikhlas dan percaya pada hasil latihan anda, maka latihan yang dilakukan bisa jadi sia sia, sebagaimana yang saya alami diatas. Tapi saat anda membiarkan (Mengikhlaskan) Tubuh dan Pikiran anda relaks dan bekerja sesuai caranya sendiri, maka hasil yang bagus bisa terjadi, insya Allah.
Berlatih itu Penting dan Mengikhlaskan dan membiarkan diri bekerja melakukan hasil latihan, juga sangat penting. Saya akan mencamkan nasihat pribadi ini selamanya, agar tak terulang lagi kejadian mengerikan dimasa lalu dan memberikan hasil yang terbaik, sekehendakNya.
Orang Cerdas adalah ia yang belajar dari pengalamannya sendiri. Orang Bijak adalah ia yang belajar dari pengalaman orang lain.
Belajarlah dari pengalaman berhasil dan belum berhasil saya, semoga anda manfaatnya bagi anda.Latihan tak membuat sempurna, Latihan yang diikhlaskanlah yang membuatnya Sempurna
Selamat Menikmati Liburan Ya
Salam Ikhlas
Fahmy Arafat Daulay.
Triangle of Reality Founder.
Kemarin, saya sudah mempersiapkan diri untuk TIDAK jadi menjadi Pembicara dalam sebuah acara PKK Ibu Ibu. Saya sudah bersantai dan sama sekali tak memikirkannya lagi.
Sebelumnya, saya mau menerima permintaan itu hanya karena ibu yang memintanya adalah seorang yang sangat saya hormati. Namun kira kira sejam sebelum acara, ternyata agak simpang siur hingga saya beranggapan bahwa jadwal saya sudah ada penggantinya.
Tak masalah. Saya mengisi waktu dengan Facebookan dan membaca status status serta melihat video lucu yang membuat saya tertawa sangat keras, hingga terdengar sampai kebelakang rumah. Pikiran saya, toh saya nggak jadi kan acaranya? Mending Happy Happy aja dah
Jadi, saya tak mempersiapkan apapun lagi. Sebenarnya ada sih sedikit persiapan, tetapi saya tidak terlalu serius mempersiapkannya. Karena ini acaranya ibu ibu, saya merasa hanya perlu memberi sedikit penjelasan saja tentang bagaimana menangani stres, akibat akibat berpikir negatif dan sejenisnya.
Sudah beberapa bulan saya tak melakukan Public Speaking. Jadi, saya sedikit berlatih didepan cermin, agar suara saya nanti keluar dengan lepas. Tetapi, ternyata nggak jadi, Pikir saya. Jadi saya santai saja.
Tiba tiba, saya dipanggil. Saya mulanya tak mengerti apa yang terjadi dan beberapa saat kemudian saya baru sadar bahwa saya dipanggil untuk memberikan semacam KULTUM. Waw, saya jadi agak gelagapan dan merasa gugup. Hal hal yang mendadak ini bisa membuat Praktisi sekeren apapun menjadi ketakutan.
Public Speaking yang baik itu ialah yang dilakukan dengan persiapan yang matang dan penguasaan materi yang mendetil. Nah, saya yang beranggapan bahwa acara tak jadi tadi, tidak lagi mengulang apa yang sudah saya catat di buku catatan berwarna merah saya. Kejadian yang berhasil membuat tangan saya dingin dan agak berkeringat ini begitu mengejutkan.
Kondisi yang begini membuat saya terkejut. Untunglah saya cepat menguasai diri dalam kondisi yang sangat terdesak itu. Saya ingat dan sadar, bahwa kemampuan Public Speaking saya sebenarnya sudah terlatih sejak 2007 saat gencarnya memberi bedah buku pada remaja remaja di Medan dulu dan sudah ada Programnya di Bawah Sadar saya. Jadi, saya memberikan afirmasi Auto Pilot pada Bawah Sadar dan membiarkan Tubuh dan Pikiran saya bekerja dengan sendirinya.
Apa yang terjadi? Saya membiarkan tubuh dan pikiran saya bekerja secara otomatis dan menjelaskan materi secara Auto Pilot. Artinya, saya membiarkan materi yang ada di Bawah Sadar, keluar dengan sendirinya secara bebas, dengan sedikit kendali. Begitu terus hingga akhir acara.
Alhamdulillah, acara berjalan lancar dan aksi pertama saya untuk ibu ibu di Pekalongan tergolong Lumayan. Perhatian yang penuh dan mata yang menunjukkan ciri ciri Trance membuat saya yakin bahwa afirmasi tadi berhasil. Alhamdulillah..
Bahkan mereka merasa kurang dan pengen nambah namun karena sudah dekat Magrib maka untuk sementara ditunda dulu. Seorang Bidan merasa penampilan saya (Yang sebenarnya dalam kondisi tertekan dan gugup) itu bagus dan meminta saya untuk memberi materi untuk komunitasnya.
Apa yang terjadi disini adalah hal yang tidak disangka. Ternyata program dadakan itu berhasil. Saya bersyukur ternyata Bawah Sadar saya dengan izinNya mau bekerjasama dan memberikan penampilan yang lumayan.
Kenapa Lumayan? itu karena suara tidak terlalu lepas semalam, tapi bahasa tubuh dan nada yang keluar lumayan untuk membuat mereka 'Terhipnotis'
Pelajaran yang bisa diambil disini adalah bahwa berlatih itu penting. Ia sangat berguna agar pikiran dan tubuh anda siap untuk menghadapi kondisi mendesak apapun. Dalam kasus diatas, latihan latihan yang dilakukan dimasa lalu ternyata berguna, walaupun sempat merasa grogi untuk beberapa saat.
Tetapi, kalau saya tidak membiarkan program yang ada dibawah sadar saya keluar atau menjadi Auto Pilot, maka saya akan mengulangi kejadian memalukan yang pernah terjadi, saat saya disuruh membaca Alqur'an didepan sebuah pertemuan yang dihadiri tokoh tokoh besar Indonesia seperti Abdullah Puteh, Tengku Malinda, Happy Trenggono dan Para Pebisnis Besar Pekalongan.
Padahal saya sudah latihan, tapi tetap saja karena tidak relaks, maka membacanya jadi terbata bata, kaku dan jadilah itu momen paling memalukan seumur hidup yang pernah saya alami huakakkakk
So, pelajaran kedua adalah saat anda sudah latihan habis habisan tetapi anda belum ikhlas dan percaya pada hasil latihan anda, maka latihan yang dilakukan bisa jadi sia sia, sebagaimana yang saya alami diatas. Tapi saat anda membiarkan (Mengikhlaskan) Tubuh dan Pikiran anda relaks dan bekerja sesuai caranya sendiri, maka hasil yang bagus bisa terjadi, insya Allah.
Berlatih itu Penting dan Mengikhlaskan dan membiarkan diri bekerja melakukan hasil latihan, juga sangat penting. Saya akan mencamkan nasihat pribadi ini selamanya, agar tak terulang lagi kejadian mengerikan dimasa lalu dan memberikan hasil yang terbaik, sekehendakNya.
Orang Cerdas adalah ia yang belajar dari pengalamannya sendiri. Orang Bijak adalah ia yang belajar dari pengalaman orang lain.
Belajarlah dari pengalaman berhasil dan belum berhasil saya, semoga anda manfaatnya bagi anda.Latihan tak membuat sempurna, Latihan yang diikhlaskanlah yang membuatnya Sempurna
Selamat Menikmati Liburan Ya
Salam Ikhlas
Fahmy Arafat Daulay.
Triangle of Reality Founder.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar