Rabu, 31 Juli 2013

Jangan Merendahkan PNS :)

Beberapa waktu lalu, saya menghadiri sebuah perhelatan bertema bisnis. Kebetulan, saya diundang dan saya juga merasa ini kesempatan untuk menjalin Silaturahim dengan banyak orang baru.

Ada seorang Motivator yang mengisi acara itu. Sebenarnya bagus dan lumayan menginspirasi namun ada satu hal yang benar benar menyentak hati saya waktu itu. Pria itu seolah mengejek PNS sebagai pekerjaan yang tidak keren dan menunjukkan beberapa sisi negatif dari dunia pekerjaan negeri sipil.



Saya agak terkejut, karena banyak diantara hadirin yang juga merupakan PNS. Tetapi, mereka sudah memaklumi karena rata rata sudah saling kenal dengan Sang Motivator. Saya memahami pikiran dari sang Motivator, karena saya dulu juga berpikiran sama, yaitu menjadi PNS itu benar benar tidak enak dan mengerikan hahaha 

Walau begitu, tetap saja pikiran saya menolak yang demikian. Memikirkan hal ini, saya jadi teringat pada kira kira 2004, ada beberapa buku yang dengan begitu Bombastisnya menyerang dan menganggap bahwa menjadi karyawan itu jelek, berbahaya dan segala hal menyeramkan lainnya.

Saya ikutan terpengaruh hingga akhirnya meninggalkan bangku kuliah dan akhirnya berkonflik dengan orang tua selama beberapa waktu lamanya. Urusan ini begitu panjang karena waktu itu saya belum tahu cara mengembangkan diri yang benar. Para Motivator rata rata mengajarkan untuk FIGHT, Berjuang dan banyak hal lainnya yang cenderung kearah 'aliran keras' (Action! Action! Action!) tanpa memikirkan untuk berdamai dengan diri sendiri dulu.

Kembali ke urusan PNS. Setelah bertahun tahun dan belajar, saya menyadari bahwa sangat berbahaya jika semua orang jadi pengusaha dan sejenisnya. Mengapa? Itu karena jabatan atau wilayah yang memegang kebijakan publik, itu dikuasai oleh para PNS. Nah, jika wilayah ini diisi oleh orang orang yang akhlaknya masih belum baik, bagaimana mungkin Bisnis, Pendidikan dan banyak hal lain yang membutuhkan 'Izin' dan dukungan pemerintah bisa berjalan mulus?

Lagi pula, setelah bertahun tahun, banyak sekali karyawan yang nekat keluar dari pekerjaannya untuk jadi pebisnis tanpa persiapan yang memadai. Hasilnya? mereka stres dan terkejut bahwa ternyata dunia bisnis itu lebih menantang daripada menjadi karyawan.

Tak ada masalah sebenarnya dengan menjadi pebisnis asal benar benar siap secara mental dan sudah mempersiapkan ilmu dan mentor yang ikhlas membimbing. Namun banyak yang terjadi, mereka main hajar saja tanpa mengetahui strategi yang pas untuk menghadapi resiko yang mungkin terjadi. Maka, banyak karyawan yang menjadi pebisnis akhirnya balik lagi mencari kerja, karena kebutuhan hidup yang begitu mendesak.

Intinya, jangan suka merendahkan pekerjaan yang lain. Selama itu Halal dan bisa dijadikan jalan untuk memudahkan terjadinya kebaikan (dalam kasus ini bisa jadi turunnya dana kemasyarakatan yang lancar dari pemerintah karena ada PNS yang Shaleh yang jujur dalam pengelolaan keuangan negara atau daerah) maka tak ada salahnya orang jadi PNS.

Presiden itu juga Pegawai Negara dan anda bisa melihat jika sebuah negara dipimpin oleh orang yang tidak kompeten. Begitu pun dengan Gubernur, Bupati, Lurah dan segala yang terkait dengan pemerintahan. Jika mereka tidak bekerjasama, maka bisnis, sekeren apapun prospeknya akan mandek dan lemas. Bahaya kan?

Jadi, sebenarnya Bukan pekerjaannya tetapi NIAT dan PROSES yang lurus dalam bekerja itu. Soal rezeki itu murni ketentuan dariNya. Karena sangat banyak dari PNS yang juga berbisnis kecil kecilan atau mengumpulkan gaji secara tekun lalu melakukan jual beli tanah dan akhirnya jadi kaya juga. Walaupun berbisnis itu sangat disarankan namun tetap saja tidak boleh merendahkan pekerjaan orang.

Siapa tahu, malah PNS itu yang lebih diridhai olehNya ketimbang Pebisnis yang hobi meremehkan para karyawan yang secara Halal dalam proses mencari nafkahnya. Karena sepengetahuan saya, banyak juga pebisnis yang menggunakan cara cara 'panas' untuk menggoalkan project project ilegal. Yah tergantung orangnya karena saya juga mengetahui banyak pebisnis berhati mulia yang jujur dan menggunakan kekayaannya untuk menolong orang lain.

Karena, yang dilihat olehNya itu bukan seberapa keren jenis pekerjaanmu, tapi seberapa takwa engkau padaNya. Seberapa lurus Niatmu dalam bekerja. Dan itulah alat ukur tertinggi dari Ia Yang Maha Tinggi lagi Maha Berkehendak.

Masihkah ragu dengan alat ukur yang terbaik dariNya? 

Semoga kita semua dimudahkan, dalam proses berusaha menerima rizki dariNya dengan melakukan yang terbaik dijalanNya dan Ikhlas dalam bekerja, untuk diizinkan mendapat Ridha dariNya.

Selamat Melakukan yang terbaik dan Ikhlas ya 

Salam :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar