Kamis, 24 Januari 2013

Sedekah dengan Pamrih Vs Sedekah Ikhlas.

Seorang pria baru saja mendapat rizki yang lumayan dan ia berniat membagikan 10 persen dari yang didapatnya pada teman temannya. Ia mengundang mereka untuk makan makan bakso disebuah tempat yang juga diketahui memiliki es krim yang sangat enak.
Malam pun tiba dan ternyata warung itu tutup hingga mereka pindah ke sebuah resto yang lumayan elit.Setelah memesan makanan, si pria bercerita pada teman temannya bahwa rizki yang diterimanya berasal dari Sedekah yang diberikannya kemarin kemarin tanpa embel embel apapun melainkan hanya mengharap balasanNya saja.

Sama sekali tak ada niat untuk dapat balasan 10 kali lipat, 27 atau bahkan 700 kali seperti yang banyak dikumandangkan, dan ia tetap saja mendapatkan balasan dunianya, walau ia tak mengharap hal itu. Ia berpikir bahwa bahwa balasan dunia itu nggak ada apa apanya dibanding nikmat yang kekal abadi selama lamanya.

Lagipula, balasan cuma 10 kali lipat atau lebih zaman sekarang ini memang hanya cukup cukupan. Itu pun kalau berhasil, bagaimana jika gagal dan tetap saja seperti itu? Pikirnya..

Seperti biasa, seorang temannya menolak dan beranggapan bahwa sedekah yang diniatkan mendapat balasan dunia memiliki dalil. Itu juga benar karena memang ada dalilnya. Tetapi pengalaman si lelaki tadi, semakin dia pengen balasan, semakin nggak dapat ia. Malah saat dia nggak kepengen, balasannya bisa berlimpah. Dan ia memutuskan untuk terus meluruskan niatnya selalu dalam Sedekah, hanya karena harapan padaNya, bukan cuma sedikit duit yang bakalan habis juga.

Dia berpendapat begitu karena temannya tadi sudah mengamalkan Sedekah ala Minta pamrih namun dilihatnya tetap saja hidupnya tak juga berubah. Dengan Hutang hanya beberapa juta saja, itu pun ia belum sanggup membayarnya. Padahal sudah 6 tahunan ia berhutang. Makanya, pria ini heran, mengapa pendapat yang nggak efektif ini masih saja dipegangnya?

Ia juga menceritakan beberapa kejadian 'ajaib' yaitu saat ia sangat susah dan mensedekahkan uang terakhirnya, mendadak ia dapat 10 kali lipat. Yah, ukuran 10 kali lipatnya itu sangat kecil menurut pria itu. Hanya 100 ribu dan tentu tidak cukup membayar hutangnya dan hanya cukup untuk biaya 1 atau beberapa hari saja.

Sedekah ala Pamrih ini sudah dilakukannya selama beberapa tahun, dengan hasil yang tidak efektif. Sementara si pria dengan meluruskan niat karenaNya berhasil membereskan banyak hutangnya dalam kondisi tak punya pekerjaan bahkan berhasil jalan jalan keluar daerah dengan kelebihan rizkinya.

Jikan Merunut Teori Vibrasi, semakin ingin seseorang atas sesuatu, semakin susah ia mendapatkannya. Ini sangat alamiah dan sudah merupakan Hukum Alam. Pria itu sudah membuktikan sendiri berkali kali. Saat ia beri sedekah tanpa embel embel apapun, eh balasan malah berlimpah.Namun ia tetap saja melihat balasan itu hanya bonus saja. Tak dapat pun tak apa apa, melainkan hanya ingin ridha Tuhannya.

Yah, temannya tadi tetap bertahan dengan pendapatnya. Ya sudah. Pria tadi mengatakan itu untuk menyelamatkan temannya yang terbelit hutang dan hidup dalam kemiskinan selama bertahun tahun. Padahal, ia sudah rajin Dhuha setiap nyaris nonstop selama bertahun tahun. Ia juga sangat rajin melakukan Tahajud. Walau akhirnya, lewat keluarganya sendiri ia mengetahui bahwa ternyata temannya ini suka mengambil uang mesjid atau yang lain tanpa persetujuan lebih dahulu.

Yayaya, ini cerita yang mengerikan. Setidaknya kita bisa mengambil pelajaran dari hal ini.Ibadah dan Doa yang sangat gencar dilakukan selama bertahun tahun belum tentu bisa menjamin terkabulnya doa jika ia dilambari dengan perbuatan yang keliru. Juga, si pria itu menemukan bahwa temannya memiliki Scarcity Mentality, yaitu apa apa minta diberi atau dibayari. Sikap Mental seperti ini memang menurut Ahli Kekayaan akan kemelaratan lebih banyak lagi.

Jadi, banyak faktor yang terkait atas sukses atau gagalnya metode yang dilakukan. Bahkan jika ia sudah dijamin olehNya. Karena faktor tadi berkaitan dengan kejernihan Niat, Pola Pikir dan Prilaku sesuai kehendakNya. Penjahat dan Bajingan juga berdoa dan dikabulkan.Mengapa? itu karena mereka yakin dan menurut Hukum Polaritas, terkabulnya doa mereka yang walau tak diridhai olehNya memang disengaja agar ada 'lawan tanding' bagi orang orang baik yang mendapat rizki dari hal hal yang dihalalkannya.

Selain juga efek rizki haram yang bisa menular ke anak cucu yang mengerikan. Tentang Kekuatan Doa ini memang asyik untuk dikaji, begitupun dengan Sedekah yang bisa membooster Kekuatan Doa. Sementara saya pribadi masih memilih amalan yang dilakukan murni karenaNya sebab tiada diterima amalan kecuali jika kita ikhlas karenaNya.

Salam Inspirasi :)









Tidak ada komentar:

Posting Komentar