Senin, 28 Januari 2013

Pikiran NEGATIF Perusak Rumah Tangga dan Cara Mengatasinya.

Kali ini kita bicara pengalaman ya. Buat saya, pengalaman adalah hal nyata yang benar benar terjadi dan dapat diambil banyak pelajarannya. Pengalaman adalah Guru yang terbaik dan tidak mesti pengalaman kita sendiri, kita juga bisa banyak sekali belajar dari pengalaman orang lain agar melakukan hal yang sama jika itu baik dan menghindarinya jika itu berbahaya.


Sudah saya edit sedemikian rupa tanpa mengurangi makna yang ingin disampaikan. Semoga bermanfaat adanya dan silakan Share jika anda ingin.

It’s Free J

Nah beberapa waktu lalu saya berbincang dengan seorang rekan yang juga berprofesi sebagai Ahli Penyembuhan. Ia sangat kreatif dalam mencipta banyak sekali teknik penyembuhan. Saya belajar banyak darinya dan merupakan Sparring Partner yang hebat. Pria ini sangat berbeda dengan manusia kebanyakan. Konsistensinya dalam Dunia Penyembuhan memang tak bisa saya ragukan lagi.

Tapi ada problem, ia belum juga menikah (lagi) hingga kini. Saya tahu sebabnya karena saya sangat dekat dengannya. Kami berbincang panjang lebar dan akhirnya saya bertanya ‘Kenapa bos nggak merit lagi? Tunggu apalagi?

Jawabnya dengan muka agak berkerut ‘Payah mi sekarang nyari yang bagus, rata rata pernikahan yang pernah aku jadi konsultannya memang sangat bermasalah, jadi ya pengalamanku yang juga gagal dalam pernikahan membuatku jadi sangat hati hati’

Hemm, saat mendengar pendapat itu, mendadak sebuah insight mampir dalam pikiran saya. Insight yang akhirnya (tak saya sangka) diterimanya tanpa protes (Biasanya kami debat juga hehehe).

Jawab saya ‘ Gini bos, menurut saya sih bukannya pernikahannya yang bersalah. Atau rata rata orang yang gagal dalam pernikahan, tetapi ini lebih ke Mind Set orang yang menikah itu’

‘Apa benar semua pernikahan itu gagal?

Apa nggak ada yang Bahagia sama sekali?

Nggak kan?

‘Mungkin karena bos terlalu banyak mendengar curhatan tentang Rumah tangga yang gagal dan secara perlahan keyakinan negative itu mulai merasuki bawah sadar bos dan akhirnya jadi berpendapat gitu dah hahaha :D’

‘Itu kan Repetition bos? Sesuatu yang sangat penuh emosi dan diulang ulang akan masuk kebawah sadar dan diterima sebagai keyakinan, entah itu benar atau keliru. Iya kan?’

Dia pun manggut manggut.Sepertinya ia mulai terhipnotis dengan argument saya. Saya tahu pasti ia memahami apa yang saya sampaikan. Itu karena rekan saya ini juga seorang Hypnoterapis. Kami seperguruan, sehingga apa yang dia ketahui, juga saya pahami, begitupun sebaliknya.

Lalu dia berkata ‘Betul juga kau mi, selama ini memang yang aku tangani isinya itu itu mulu’ (Rumah Tangga hancur, satu diantaranya para TKW yang kerja diluar negeri yang RT nya penuh derita tiada tara, rekan saya sangat jagoan dalam Terapi Jarak Jauh. Untuk yang satu ini pun saya belajar darinya :D)

Saya ngomong lagi ‘makanya itu bos, harus adil dong. Masak SEMUA Rumah Tangga itu hancur tanpa satu pun yang berhasil? Apa masuk akal itu? Kenapa nggak FOKUS pada orang orang yang Rumah Tangganya berhasil dan bahagia selamanya? Belajar pada mereka untu tahu rahasianya? Kan banyak tuh di internet tentang cerita orang orang yang berhasil mendapati Rumah Tangga bahagia, kenapa nggak membaca itu saja?

‘Aku pernah nanya pada adikku yang sudah menikah duluan dan aku tanya ‘Apa rahasianya supaya kalian tetap harmonis? Jawab adik saya ‘Ya sering sering aja bang baca artikel tentang Rumah Tangga di facebook dan juga suruh pasangan kita jug abaca, tar saling memahami sendiri’ begitu kira kira katanya. Sebuah saran yang simple dan efektif, yaitu membaca artikel artikel Grup Rumah Tangga di facebook.

Ini Cuma satu diantara banyak cara. Bisa juga dengan ngobrol atau Chatting dengan orang yang kita anggap rumah tangganya sangat bahagia dan minta jurus padanya. Ini sangat mudah dan murah, yang penting keduanya sama sama berkomunikasi dengan baik dan punya visi yang sama yaitu ingin memiliki Rumah Tangga laksana berada di Alam Surga.

Gampang kan?

Intinya, dimana anda memFOKUSkan energi dan umur yang anda miliki maka itu juga yang anda akan dapati.Tak peduli apakah hal itu Positif atau sebaliknya. Dan sebagai pria yang juga akan menikah, saya sudah bersiap siap untuk menjadikan Rumah Tangga saya nanti seperti di Jannatun Na’im, insya Allah.

Anda tahu kan? Lelaki yang baik itu adalah yang bersiap untuk hari depannya ;)

Jadi sampai disini, Hikmah apa yang anda dapati dalam cerita ini? 


Ingin Ngobrol dengan saya?

Follow Twitter: @fahmyarafat
atau Facebook: Fahmy Arafat Daulay.

Salam :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar