Kali ini kita bicara pengalaman ya. Buat saya, pengalaman
adalah hal nyata yang benar benar terjadi dan dapat diambil banyak
pelajarannya. Pengalaman adalah Guru yang terbaik dan tidak mesti pengalaman
kita sendiri, kita juga bisa banyak sekali belajar dari pengalaman orang lain
agar melakukan hal yang sama jika itu baik dan menghindarinya jika itu
berbahaya.
Sudah saya edit sedemikian rupa tanpa mengurangi makna yang
ingin disampaikan. Semoga bermanfaat adanya dan silakan Share jika anda ingin.
It’s Free J
Nah beberapa waktu lalu saya berbincang dengan seorang rekan
yang juga berprofesi sebagai Ahli Penyembuhan. Ia sangat kreatif dalam mencipta
banyak sekali teknik penyembuhan. Saya belajar banyak darinya dan merupakan
Sparring Partner yang hebat. Pria ini sangat berbeda dengan manusia kebanyakan.
Konsistensinya dalam Dunia Penyembuhan memang tak bisa saya ragukan lagi.
Tapi ada problem, ia belum juga menikah (lagi) hingga kini.
Saya tahu sebabnya karena saya sangat dekat dengannya. Kami berbincang panjang
lebar dan akhirnya saya bertanya ‘Kenapa bos nggak merit lagi? Tunggu apalagi?
Jawabnya dengan muka agak berkerut ‘Payah mi sekarang nyari
yang bagus, rata rata pernikahan yang pernah aku jadi konsultannya memang
sangat bermasalah, jadi ya pengalamanku yang juga gagal dalam pernikahan
membuatku jadi sangat hati hati’
Hemm, saat mendengar pendapat itu, mendadak sebuah insight
mampir dalam pikiran saya. Insight yang akhirnya (tak saya sangka) diterimanya
tanpa protes (Biasanya kami debat juga hehehe).
Jawab saya ‘ Gini bos, menurut saya sih bukannya pernikahannya
yang bersalah. Atau rata rata orang yang gagal dalam pernikahan, tetapi ini
lebih ke Mind Set orang yang menikah itu’
‘Apa benar semua pernikahan itu gagal?
Apa nggak ada yang Bahagia sama sekali?
Nggak kan?
‘Mungkin karena bos terlalu banyak mendengar curhatan tentang
Rumah tangga yang gagal dan secara perlahan keyakinan negative itu mulai
merasuki bawah sadar bos dan akhirnya jadi berpendapat gitu dah hahaha :D’
‘Itu kan Repetition bos? Sesuatu yang sangat penuh emosi dan
diulang ulang akan masuk kebawah sadar dan diterima sebagai keyakinan, entah
itu benar atau keliru. Iya kan?’
Dia pun manggut manggut.Sepertinya ia mulai terhipnotis dengan
argument saya. Saya tahu pasti ia memahami apa yang saya sampaikan. Itu karena
rekan saya ini juga seorang Hypnoterapis. Kami seperguruan, sehingga apa yang
dia ketahui, juga saya pahami, begitupun sebaliknya.
Lalu dia berkata ‘Betul juga kau mi, selama ini memang yang
aku tangani isinya itu itu mulu’ (Rumah Tangga hancur, satu diantaranya para
TKW yang kerja diluar negeri yang RT nya penuh derita tiada tara, rekan saya
sangat jagoan dalam Terapi Jarak Jauh. Untuk yang satu ini pun saya belajar
darinya :D)
Saya ngomong lagi ‘makanya itu bos, harus adil dong. Masak
SEMUA Rumah Tangga itu hancur tanpa satu pun yang berhasil? Apa masuk akal itu?
Kenapa nggak FOKUS pada orang orang yang Rumah Tangganya berhasil dan bahagia
selamanya? Belajar pada mereka untu tahu rahasianya? Kan banyak tuh di internet
tentang cerita orang orang yang berhasil mendapati Rumah Tangga bahagia, kenapa
nggak membaca itu saja?
‘Aku pernah nanya pada adikku yang sudah menikah duluan dan
aku tanya ‘Apa rahasianya supaya kalian tetap harmonis? Jawab adik saya ‘Ya sering
sering aja bang baca artikel tentang Rumah Tangga di facebook dan juga suruh
pasangan kita jug abaca, tar saling memahami sendiri’ begitu kira kira katanya.
Sebuah saran yang simple dan efektif, yaitu membaca artikel artikel Grup Rumah
Tangga di facebook.
Ini Cuma satu diantara banyak cara. Bisa juga dengan ngobrol
atau Chatting dengan orang yang kita anggap rumah tangganya sangat bahagia dan
minta jurus padanya. Ini sangat mudah dan murah, yang penting keduanya sama
sama berkomunikasi dengan baik dan punya visi yang sama yaitu ingin memiliki
Rumah Tangga laksana berada di Alam Surga.
Gampang kan?
Intinya, dimana anda memFOKUSkan energi dan umur yang anda
miliki maka itu juga yang anda akan dapati.Tak peduli apakah hal itu Positif
atau sebaliknya. Dan sebagai pria yang juga akan menikah, saya sudah bersiap
siap untuk menjadikan Rumah Tangga saya nanti seperti di Jannatun Na’im, insya
Allah.
Anda tahu kan? Lelaki yang baik itu adalah yang bersiap untuk
hari depannya ;)
Jadi sampai disini, Hikmah apa yang anda dapati dalam cerita ini?
Ingin Ngobrol dengan saya?
Follow Twitter: @fahmyarafat
atau Facebook: Fahmy Arafat Daulay.
Salam :)
Ingin Ngobrol dengan saya?
Follow Twitter: @fahmyarafat
atau Facebook: Fahmy Arafat Daulay.
Salam :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar