Waktu
saya masih lajang dulu, beberapa orang tua didaerah saya pernah
memberikan semacam statement yang menurut saya saat itu sangat aneh
yaitu:
'Kalau kau belum nikah, maka ilmu ilmu yang sudah kau kuasai itu belum 'duduk''
Maksud 'Duduk' kira kira adalah mantapnya pengetahuan, satunya pengetahuan dan tindakan serta segalanya yang terkait sempurnanya ilmu seseorang. Yes, saya kira itu sangat tidak nyambung antara nikah dengan level keilmuan seseorang.
'Nikah ya Nikah saja, mana ada kaitan sama ilmu?' Begitulah pikir saya dulu.
Tetapi, setelah merasakannya langsung, saya baru benar benar paham apa yang dimaksudkan para Tetua dulu. Nikah itu memang butuh Skill Khusus dan latihannya mesti terus menerus, Seumur Hidup. Menikah adalah sebuah Level Perjalanan Manusia, dimana kita perlu menyesuaikan ilmu dengan kondisi nyata dilapangan.
Menikah adalah Workshop Pengembangan Diri Terbaik di Dunia. Menikah itu beserta segala lika likunya membuat diri tambah matang, tambah kuat. tambah sakti, tambah kaya dan lainnya, jika ia diniatkan untuk Ibadah dan memang sudah dipersiapkan ilmunya sebelum memasuki ruang yang banyak mengundang keterkejutan intelektual, emosi dan ruhaniyyah ini.
Menikah adalah, satunya 2 jiwa dalam 1 Visi Besar pembentukan Generasi Pengubah Dunia. Menikah adalah Training Paling Gila, Paling Dahsyat, Paling Emosional, Paling Inspiratif yang pernah saya alami dan lakukan seumur hidup saya.
Menikah adalah MENJALANINYA hari demi hari dengan Pembelajaran Tiada Henti.
Saya sudah mengalaminya sendiri dengan semua Indra secara Live. Memang tidak seindah cerita Cinderella tapi juga tidak segawat Siti Nurbaya. Menikah itu cerita tersendiri yang hanya praktisinya langsung yang benar benar boleh memberikan pendapat yang Shahih dan Bisa Dipercaya.
Itulah sebabnya saya memilih untuk kurang percaya pada sebagian orang yang menulis buku atau mengajarkan 'Cara Mendapatkan Cinta dan Bahagia Selamanya' tapi orangnya belum Menikah.
Itu sama saja dengan belajar Berenang dengan orang yang belum pernah tersentuh air atau berguru pada Pesilat yang hanya tahu bentuk jurus dari buku buku tanpa pernah bertarung secara nyata.
Teori itu Sangat Penting namun bagaimana aplikasi dan menyesuaikan apa yang dipelajari dilapangan itu LEBIH PENTING.
Dan saya bersyukur HARI INI di 9 Maret 2014, karena 365 hari x 24 jam lebih ini sudah terlewati dengan Sukses dan saya memohon padaNya agar Kesuksesan ini diteruskan hari demi hari, bulan, tahun, dasawarsa dan hingga kami menyelesaikan Amanah Kehidupan didunia, aamiin..
Saya menulis ini bukan untuk sombong, pamer kemesraan, merasa diri Pakar Pernikahan dan Komunikasi Keluarga, Bukan..
Tapi ini sebagai wujud saja dan bentuk pemindahan inspirasi bagi rekan yang sedang berencana menikah tahun ini, yang baru saja menikah dan penyegaran bagi yang sudah pengalaman menjalani kehidupan ala Pernikahan.Dan tentu saja, untuk Diri Sendiri.
Saya tak peduli apakah seseorang itu Trainer, Terapis, Kyai, Jagoan Hipnotis ataupun Mahaguru Kehidupan. Semuanya harus terus belajar agar mencapai Kesempurnaan, sesempurna sempurna yang kita bisa.
Yeah, dalam pengalaman saya, Label Label yang disematkan diatas malah bisa jadi Bumerang, kalau tidak minta bantuan dariNya agar diperkenankan diberi bahagia dalam rumah tangga.
Ah sudahlah, saya berasa jadi 'Pakar Pernikahan' kalau sudah begini. Padahal 1 tahun itu masih terlalu dini bagi seseorang untuk memberikan 'Ceramah' dan terlihat Sok Tahu.
Tetapi, sebagaimana yang saya sebut diatas, ini hanya bentuk Syukur saja. Siapa tahu kedepannya tidak seindah ini namun saya selalu berharap izinNya terus diberikan setiap hari, agar langgeng sampai menghadap Illaahi Rabbi.
Karena, dalam pengalaman saya, mau sedahsyat apapun workshop, training, seminar dan sejenisnya anda ikuti, kalau IA belum mengizinkan terjadi ya tidak terjadi. Kehidupan itu tak selamanya seindah di ruang workshop atau seminar. Justru Workshop Ternyata dan Terdahsyat itu ialah kehidupan sendiri.
Walaupun, saya mendapati banyak pemahaman dan ilmu yang sangat membantu saya menjalani kehidupan dengan lebih mudah, berani, lebih bahagia dan tentu saja lebih bermakna. Ikut Workshop ini itu PENTING dan berlatih Melakukannya dengan Konsisten didunia nyata itu LEBIH PENTING.
Pastikan anda memiliki alasan yang Sangat KUAT saat belajar, agar ilmu yang sudah dipelajari tidak hanya jadi hiasan dilemari, atau memberat beratkan pikiran dan jiwa anda, tanpa memberi efek membuat kehidupan anda semakin bahagia, dunia akhirat.
Ok, cukup sampai disini dulu. Teruntuk untuk Dindaku Sayang Rina Adila, Terima Kasih karena telah menjadi Wanita Paling Tulus, Ikhlas dan Paling Menerima Diriku apa adanya. Yang ianya merupakan sebaik baik Hadiah Seumur Hidupku. 365 Hari yang sangat berkesan, 365 hari yang begitu Full of Hikmah dan Pembelajaran.
Love U karenaNya dan Semoga Allah mengizinkan kita menjalani tiap hari, minggu, bulan, tahun, dekade dan seterusnya, dengan saling terus belajar dan menerima dengan Ikhlas apa adanya. Hingga kembali padaNya dengan jiwa yang Tenang lagi diridhaiNya..
Aamiin..
NB: Terima Kasih pada para Tetua dan Guru di Titipapan, Medan Deli untuk Pengajarannya dan pemahaman terhadap Kalimah itu memang butuh waktu dan pengalaman nyata untuk jadi benar benar memiliki Ilmu yang 'Duduk'
#FirstAnniversaryofMyColourfulMarriage :)
'Kalau kau belum nikah, maka ilmu ilmu yang sudah kau kuasai itu belum 'duduk''
Maksud 'Duduk' kira kira adalah mantapnya pengetahuan, satunya pengetahuan dan tindakan serta segalanya yang terkait sempurnanya ilmu seseorang. Yes, saya kira itu sangat tidak nyambung antara nikah dengan level keilmuan seseorang.
'Nikah ya Nikah saja, mana ada kaitan sama ilmu?' Begitulah pikir saya dulu.
Tetapi, setelah merasakannya langsung, saya baru benar benar paham apa yang dimaksudkan para Tetua dulu. Nikah itu memang butuh Skill Khusus dan latihannya mesti terus menerus, Seumur Hidup. Menikah adalah sebuah Level Perjalanan Manusia, dimana kita perlu menyesuaikan ilmu dengan kondisi nyata dilapangan.
Menikah adalah Workshop Pengembangan Diri Terbaik di Dunia. Menikah itu beserta segala lika likunya membuat diri tambah matang, tambah kuat. tambah sakti, tambah kaya dan lainnya, jika ia diniatkan untuk Ibadah dan memang sudah dipersiapkan ilmunya sebelum memasuki ruang yang banyak mengundang keterkejutan intelektual, emosi dan ruhaniyyah ini.
Menikah adalah, satunya 2 jiwa dalam 1 Visi Besar pembentukan Generasi Pengubah Dunia. Menikah adalah Training Paling Gila, Paling Dahsyat, Paling Emosional, Paling Inspiratif yang pernah saya alami dan lakukan seumur hidup saya.
Menikah adalah MENJALANINYA hari demi hari dengan Pembelajaran Tiada Henti.
Saya sudah mengalaminya sendiri dengan semua Indra secara Live. Memang tidak seindah cerita Cinderella tapi juga tidak segawat Siti Nurbaya. Menikah itu cerita tersendiri yang hanya praktisinya langsung yang benar benar boleh memberikan pendapat yang Shahih dan Bisa Dipercaya.
Itulah sebabnya saya memilih untuk kurang percaya pada sebagian orang yang menulis buku atau mengajarkan 'Cara Mendapatkan Cinta dan Bahagia Selamanya' tapi orangnya belum Menikah.
Itu sama saja dengan belajar Berenang dengan orang yang belum pernah tersentuh air atau berguru pada Pesilat yang hanya tahu bentuk jurus dari buku buku tanpa pernah bertarung secara nyata.
Teori itu Sangat Penting namun bagaimana aplikasi dan menyesuaikan apa yang dipelajari dilapangan itu LEBIH PENTING.
Dan saya bersyukur HARI INI di 9 Maret 2014, karena 365 hari x 24 jam lebih ini sudah terlewati dengan Sukses dan saya memohon padaNya agar Kesuksesan ini diteruskan hari demi hari, bulan, tahun, dasawarsa dan hingga kami menyelesaikan Amanah Kehidupan didunia, aamiin..
Saya menulis ini bukan untuk sombong, pamer kemesraan, merasa diri Pakar Pernikahan dan Komunikasi Keluarga, Bukan..
Tapi ini sebagai wujud saja dan bentuk pemindahan inspirasi bagi rekan yang sedang berencana menikah tahun ini, yang baru saja menikah dan penyegaran bagi yang sudah pengalaman menjalani kehidupan ala Pernikahan.Dan tentu saja, untuk Diri Sendiri.
Saya tak peduli apakah seseorang itu Trainer, Terapis, Kyai, Jagoan Hipnotis ataupun Mahaguru Kehidupan. Semuanya harus terus belajar agar mencapai Kesempurnaan, sesempurna sempurna yang kita bisa.
Yeah, dalam pengalaman saya, Label Label yang disematkan diatas malah bisa jadi Bumerang, kalau tidak minta bantuan dariNya agar diperkenankan diberi bahagia dalam rumah tangga.
Ah sudahlah, saya berasa jadi 'Pakar Pernikahan' kalau sudah begini. Padahal 1 tahun itu masih terlalu dini bagi seseorang untuk memberikan 'Ceramah' dan terlihat Sok Tahu.
Tetapi, sebagaimana yang saya sebut diatas, ini hanya bentuk Syukur saja. Siapa tahu kedepannya tidak seindah ini namun saya selalu berharap izinNya terus diberikan setiap hari, agar langgeng sampai menghadap Illaahi Rabbi.
Karena, dalam pengalaman saya, mau sedahsyat apapun workshop, training, seminar dan sejenisnya anda ikuti, kalau IA belum mengizinkan terjadi ya tidak terjadi. Kehidupan itu tak selamanya seindah di ruang workshop atau seminar. Justru Workshop Ternyata dan Terdahsyat itu ialah kehidupan sendiri.
Walaupun, saya mendapati banyak pemahaman dan ilmu yang sangat membantu saya menjalani kehidupan dengan lebih mudah, berani, lebih bahagia dan tentu saja lebih bermakna. Ikut Workshop ini itu PENTING dan berlatih Melakukannya dengan Konsisten didunia nyata itu LEBIH PENTING.
Pastikan anda memiliki alasan yang Sangat KUAT saat belajar, agar ilmu yang sudah dipelajari tidak hanya jadi hiasan dilemari, atau memberat beratkan pikiran dan jiwa anda, tanpa memberi efek membuat kehidupan anda semakin bahagia, dunia akhirat.
Ok, cukup sampai disini dulu. Teruntuk untuk Dindaku Sayang Rina Adila, Terima Kasih karena telah menjadi Wanita Paling Tulus, Ikhlas dan Paling Menerima Diriku apa adanya. Yang ianya merupakan sebaik baik Hadiah Seumur Hidupku. 365 Hari yang sangat berkesan, 365 hari yang begitu Full of Hikmah dan Pembelajaran.
Love U karenaNya dan Semoga Allah mengizinkan kita menjalani tiap hari, minggu, bulan, tahun, dekade dan seterusnya, dengan saling terus belajar dan menerima dengan Ikhlas apa adanya. Hingga kembali padaNya dengan jiwa yang Tenang lagi diridhaiNya..
Aamiin..
NB: Terima Kasih pada para Tetua dan Guru di Titipapan, Medan Deli untuk Pengajarannya dan pemahaman terhadap Kalimah itu memang butuh waktu dan pengalaman nyata untuk jadi benar benar memiliki Ilmu yang 'Duduk'
#FirstAnniversaryofMyColourfulMarriage :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar