Minggu, 19 Januari 2014

Bagaimana Mengaplikasikan Seni Bertarung dalam Kehidupan.


Dahulu kala, saya pernah belajar beladiri dan sangat menggilainya. Saya bisa berlatih 4 jam sehari hanya karena kepengen jadi Pendekar Sakti Pilih Tanding. Setelah saya pikir pikir ternyata awalnya karena saya sering nonton Film Kungfu yang tayang di SCTV tiap selasa siang kira kira jam 2 sepulang sekolah.


Film Best of The Best yang banyak menampilkan tendangan tendangan ala Taekwondo yang sangat memukau juga membuat saya semakin terhipnotis dan jadi semangat berlatih. Hal ini terjadi hingga kelas 3 SMU dan akhirnya saya berhenti. Selain memang sudah malas, saya lebih fokus ke hal lain saat itu.

Tetapi, pencerahan yang paling mantap yang teruji bagi saya adalah saat saya belajar tinju one on one dengan sahabat baik saya sejak SMU.

Ia mengajarkan saya prinsip dasar yang sangat sederhana yang saya masih ingat hingga kini. Saya lalu mengaplikasikannya waktu itu dalam Sparring dan anehnya, saya yang dulu sering kalah (bahkan di TKO! :D) jadi lebih sering menang karena mengamalkan prinsip bertarung ajaran sobat saya tadi.

Sangat simple dan mudah dipelajari. Beberapa prinsip dasar yang diajarkannya adalah:

- 'Mata tidak boleh lepas sekalipun dari lawan, bahkan saat kena pukul pun jangan lepas pandangan dari musuh'.

Sebab jika kena pukul dan mata kesana kemari, maka pukulan lawan berikutnya akan semakin meremukkan diri anda karena tidak terlihat dan langsung menghantam anda.

- Lalu ia mengajarkan 'Jangan Mundur dan takut kena pukul,Biar saja kita kena dikit tapi dia kena lebih hancur'

Artinya, jarak pukulan itu perlu didapat agar bisa menghajar balik. Kalau selalu mundur dan menghindar maka kemungkinan kita akan dikejar dan lengah hingga bisa di KO.

- 'Saat lawan menyerang, itulah kelemahannya'

Saat seseorang memukul, maka pertahanan didaerah wajahnya akan hilang sesaat dan bagi seorang yang terlatih, ini adalah kesempatan untuk menghajar balik dan menang. Di tinju, metodenya sangat praktis.

Hanya dengan melakukan Parry (Tangkisan) dan Jab serta Strike, kita bisa dengan mudah meng KO hanya dalam beberapa detik saja.Sangat simple tapi metode ini sudah makan banyak korban. Hal yang lebih dahsyat akan terjadi kalau orangnya sangat terlatih.

Berhubung saya nyaris tidak pernah berantem (sebenarnya lebih karena takut, yaitu takut kalah dan takut bayar kalau orang yang dihajar lapor polisi :D), saya menggunakan Filsafat Pertarungan itu dalam kehidupan saja. Sebagaimana yang terjelaskan dibawah ini:

- 'Mata tidak boleh lepas dari lawan'

Artinya dalam kehidupan itu perlu selalu waspada dan jangan lengah sedetik. Usahakan sekuatnya. Lengah disini artinya lengah terhadap diri sendiri. Orang Jawa bilang 'Eling lan Waspodho' agar tidak banyak mengalami hal hal nggak penting yang buang buang umur.

- 'Jangan mundur dan takut kena pukul. Biar kita kena sikit tapi dia kena banyak'

Bermakna jangan takut menghadapi kehidupan. Kadang kadang memang kita kena semacam ujian dan rasanya memang nggak enak atau sakit namun Hikmah ada yang ada dibaliknya seringkali membuat hidup lebih terasa 'berasa' dan 'berisi'.

Saat bertahun tahun berlalu maka kita akan tahu mengapa Tuhan menurunkan hal yang dulu kita anggap sebagai kesialan dan saat itu malah jadi terasa lucu dan mencerahkan

- 'Saat lawan menyerang, itulah saat kelemahannya'

Dalam beladiri, serangan membabi buta gila gilaan jika dihadapi oleh praktisi yang tenang dan memahami prinsip diatas, maka itu adalah saat yang paling menguntungkan. Karena saat memukul membabi buta maka mereka cenderung melupakan Double Cover dan membuka bagian wajah dan lainnya.

Yang oleh Petinju yang sangat terlatih melihat momen dan memiliki kecepatan serta kekuatan yang mendukung, maka itulah saat paling bagus untuk menghajar balik.

Menghadapi tantangan atau problem, jangan kelewat lebay hingga pamer kemarahan dan emosi sana sini. Itu menyebabkan orang akan tahu apa yang membuat anda marah dan bisa memanfaatkan kelengahan saat marah itu untuk menyikat habis diri anda.

Apalagi kalau marah marah di Socmed, maka itu bisa jadi senjata untuk menuntut balik anda, kalau anda belum mengerti UU ITE. Hati hati, emosi apapun yang berlebihan bisa jadi senjata makan ANDA. Serta, kalau anda pamer marah secara publik di Socmed, maka mereka yang anda marahi akan bisa bersiap dan kemudian menghajar bokong anda dengan tendangan maut.

Maka, dalam acara tarung seperti UFC sering terlihat mereka menunggu serangan duluan. Itu diperlukan untuk membaca kecenderungan dan kelemahan lawan lalu dengan cepat meng KO dan menang.

Menunggu dengan sabar sambil melangkah secara hati hati dan taktis dalam menghadapi gangguan komunikasi atau pertentangan dan kezaliman itu sangat penting agar kita tahu apa yang jadi titik kelemahannya dan kemudian menyerang balik serta mengembalikannya ke 'jalan yang benar'

Dalam Islam diajarkan, kalau sedang menghadapi suatu ujian maka Bersabar dan Lakukan Sholat. Jadi nggak hanya Sabar Sabar dan melangkah Wae namun juga perlu mengadukan dan menyerahkan urusan ini kepada Allah Yang Maha Tahu lagi Maha Mendengar hambaNya.

Saat semua kombinasi Filosofi Pertarungan ini dilakukan dengan KONSISTEN, maka julukan Orang Bijak kiranya pantas disematkan pada diri anda.

Saya sendiri belum sepenuhnya bisa melakukan semua Filsafat diatas dengan Konsisten, namun mari sama sama kita semua berproses untuk jadi lebih baik dan semakin Bijak (lewat Filosofi ini), sekarang dan selamanya, hingga tubuh tiada lagi berjodoh dengan nyawa.

Feel Free to Share (Silakan BAGIKAN jika anda ingin) dan semoga bermanfaat. Semoga juga semua yang membaca dikaruniai Kebijaksanaan dan Keberkahan yang tiada tara selamanya, dunia akhirat.

Aamiin..

Salam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar