Rabu, 10 April 2013

Si Budut dan Intuisinya: Oleh Oleh Kasih Sayang sebelum Merantau di Tanah Jawa..

Kemarin adik saya datang dan tentu saja bersama keponakan tersayang yang saya panggil dengan Si Budut hehehe...


Saya senang dengan kedatangan mereka yang akan mengantar saya ke Jawa ini, sebuah semangat kekeluargaan yang sangat menyentuh. Saya bangga memiliki keluarga yang mendukung serta adik yang shalihah dan penuh perhatian.

Namun ada yang aneh. Si Budut bertingkah tak seperti biasanya. Saat ia bertemu dengan saya, mendadak ia jadi semacam 'lengket'.Pria kecil itu menempelkan kepalanya ke paha saya seolah  mengisyaratkan sesuatu. Saya baru sadar saat keluarga saya bilang bahwa dia 'Tahu' bahwa saya akan pergi dan mungkin akan lama di Jawa.

Ibunya menyadari bahwa bahasa tubuh dari anaknya itu merupakan sinyal bahwa ia ingin diajak jalan jalan. Yah, akhirnya dengan masih terheran heran, saya mengajaknya jalan jalan keliling wilayah kampung, dengan jalan kaki sambil menggendongnya.

Saya merasakan lumayan pegal saat menggendongnya tanpa kain yang berfungsi sebagai pengikat dan bersamaan, saya ingat betapa susahnya para ibu ibu yang menggendong bayinya sepanjang waktu, pasti lebih lelah, capek namun ajaibnya kebanyakan dari mereka melakukannya dengan senyum, cinta dan ketulusan yang tiada tertandingi, dibanding lelaki dan saya sudah merasakannya.

Yah, pengalaman kecil yang berkesan dan sangat jarang. Sepertinya bayi yang masih suci memiliki intuisi yang lebih tajam ketimbang orang dewasa yang terwujud dalam 'gelendotan' yang dilakukan Si Budut yang lucu pagi kemarin.

I Love u Budut..
I Love All My family...

Semoga Allah menyayangi dan menyelamatkan kita semua, sekeluarga dan siapapun yang membaca tulisan ringan ini, didunia dan diakhirat...

Aamiin..

Salam Cinta :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar