Minggu, 03 Februari 2013

Mau digunakan seperti apa SISA UMUR ANDA?

Baru saja saya mendengar bahwa seorang Tokoh Masyarakat ditempat saya meninggal. Lagi lagi berita itu. MENINGGAL…Ya, semuanya pasti kena, tinggal nunggu giliran saja kita semua ini, tanpa terkecuali. Ngeri memang tapi begitulah kenyataannya.Mau seganteng, sekaya, seterkenal, sehebat apapun, pasti akan meninggal juga. Akan dikembalikan segala sesuatu padaNya, suka atau tidak suka.


Bertabur tokoh sejarah yang memang tinggal sejarah karena mereka memang sudah tiada. Kita pun juga akan begitu, sesakti apapun manusianya pasti mati juga.Saya baru benar benar memahami ini saat adik kandung saya yang kelima meninggal.Sungguh tak menyangka akan secepat itu.Logika saya kalau orang yang meninggal itu mestinya orang tua dulu menyusul anak sulung dan seterusnya secara berurutan.

Ternyata saya keliru, malaikat mau datang melompat ke nomor lima dan tanpa ampun membawa Ruh adik saya kealam keabadian. Ia sudah damai disana namun saya begitu terpukul.Butuh 8 bulanan bagi saya untuk rela mengikhlaskan kepergiannya. Agak memalukan memang, masak Terapis ‘Pakar’ Emosi sedihnya lama banget? Hahaha :D 

Yah, harus saya akui, walaupun dalam banyak kasus penanganan emosi orang saya insya Allah mudah membereskannya, namun dalam kasus ini haru saya akui kekalahan saya.
Saya bisa saja bilang itu manusiawi sebagai pembenaran namun ya apa yang sudah terjadi ya terjadilah. Kesedihan mendalam itu membuat saya sangat memahami arti kehilangan, pentingnya keluarga dan semua yang pasti kembali padaNya.

Untunglah pada Ramadhan 2012 silam saya release itu dengan sempurna berkah izinNya yang menginspirasi saya tentang kisahnya para nabi yang ujiannya mungkin ratusan kali lipat dibanding kesedihan saya yang nggak ada apa apanya.Ini disebut Reframing dalam NLP dan sangat kebetulan, cerita para Rasulullah itu menyadarkan jiwa saya. Tentang ini selengkapnya pernah saya tulis pada sebuah catatan tahun lalu.

Lalu,apa kaitannya?

Saya kemarin membaca sebuah buku tentang Manajemen Waktu yang menonjolkan tentang pentingnya keseimbangan peran masin masing dalam hidup manusia. Entah kenapa, inspirasi yang sudah lama terpendam mendadak muncul saat membacanya. Saya saat itu (hingga saat ini) menyamakan waktu sama dengan UMUR. Yap, UMUR!

Waktu adalah Usia atau Umur. Jika anda membuang Waktu maka artinya anda sudah membuang umur, karena tiap manusia sudah ada jatah sisa umurnya sendiri sendiri.

Jika anda menonton acara TV tak bermanfaat apapun selama 4 jam per hari maka anda membuang buang umur anda 28 jam seminggu. Jika dikali 4 minggu maka anda sudah membuang umur anda yang sangat berharga sebanyak 112 jam. Jika anda kalikan dengan 12 bulan setahun maka umur yang sudah anda habiskan = 1344 jam. Jika anda sudah nonton acara tak berguna itu selama 10 tahun maka umur yang habis itu tinggal tambah nol dibelakangnya = 13.440 jam kehidupan yang telah dirampas sia sia oleh acara tak berguna atau berbahaya (Gosip, Infotainment, Film Panas dll).

Itu baru dari nonton Acara Jelek, bagaimana DIGABUNG dengan kegiatan yang lain? Ngobrol tak berguna, melamun nggak jelas, berteman dengan orang negative, having fun yang terlalu sering, berbuat maksiat, berdebat tiap hari, Facebook atau Twitteran tak terkendali? Silakan hitung sendiri dan kalikan per minggu, bulan dan tahun.Maka total umur yang habis akan lebih dahsyat lagi, nyaris tak berguna dan kehilangan Umur yang telah diberikan olehNya secara sia sia.

Saya juga sudah banyak kehilangan umur sia sia dan sekarang sedang dalam proses terus menerus agar apapun yang dilakukan memiliki manfaat, supaya sisa umur yang ada teroptimalkan dengan sempurna. Dan sekarang, tema manajemen waktu sudah saya rubah persepsinya.

Bagi saya, Manajemen Waktu = Manajemen Umur. Dan Umur adalah Bahan bakar dari NYAWA. Dan nyawa ini tiada yang tahu kapan ia akan dijemput sang malaikat. Jadi, masihkah kita selalu membuang buang Umur sia sia?

Tentu, boleh bercanda dan sejenisnya dengan tujuan mempererat silaturahim dan membuat orang lain bahagia, bukankah itu pemanfaatan umur yang keren? Yang berlebihan itu yang setiap menit bercanda tanpa melakukan hal yang lebih bermanfaat, Sesuaikan saja porsinya, saya tak menyarankan anda untuk menjadi orang yang tegang, kaku, dan bermuka sadis. Yang saya maksud adalah menjadi lebih Aware tentang Umur yang selama ini sudah tergunakan dan mau diapakan sisa Waktu atau UMUR yang ada?

Masih mau dihabis habiskan begitu saja atau mulai putuskan untuk mengatur UMUR anda yang tersisa dengan lebih maksimum? Kalau saya, akan memilih yang kedua, itu sebabnya saya membaca buku itu dan mendapat banyak pencerahan.

Oya, satu diantara mengapa saya sangat gencar menulis dan berbagi adalah kesadaran bahwa siapapun bisa mati kapan saja, dimana saja, dengan status apa saja. Jadi, saya ingin meninggalkan kenangan yang bermanfaat bagi siapapun yang pernah mengenal dan berinteraksi dengan saya, dengan harapan semoga IA Yang Maha Kuasa berkenan meletakkan saya ditempat yang terbaik menurutNya kelak.

Seorang teman saya meninggal dalam kecelakaan saat usianya masih remaja. Begitupun dengan teman saya yang lain, ia meninggal kecelakaan juga. Adik saya meninggal karena sakit. Teman FB saya Pak Ronggo Sutikno secara mengejutkan juga meninggal mendadak tepat pada malam 1 Hijriah tahun lalu. Banyak lagi sebenarnya yang menyadarkan saya tentang si Maut ini yang akan menjemput nggak kenal waktu. Maen Sikat saja tanpa ampun. Benar benar mengerikan dan sadis! Dan beberapa kasus diatas hanya sebagian kecil saja.

Tapi, Saya tak takut mati, karena hal itu memang alamiah dan pasti dialami semua orang tanpa terkecuali. Yang saya pikirkan adalah bagaimana sisa umur saya itu bermanfaat bagi sebanyak mungkin orang sebisa saya.Walaupun saya baru bisa berbagi dominannya lewat Facebook namun saya merasa lumayan bermanfaat, setidaknya saya sudah berbuat sesuatu yang menurut saya berguna. Supaya kelak saya tak meninggal dalam keadaan menyesal karena telah menyia nyiakan umur yang terbatas dengan sesuatu yang negatif, berbahaya ataupun sia sia tak ada guna.

Saya melakukan apapun yang disarankan penulis itu dan merasakan manfaatnya walaupun saya sepertinya masih perlu banyak latihan. Mohon doanya supaya kita semua bisa memanfaatkan sisa umur dengan sangat maksimal sehingga saat bertemu denganNya nanti kita bisa tersenyum manis saat ditanya olehNya ‘Apa yang sudah kau perbuat selama hidupmu didunia?’
Dan dengan lantang anda berseru ‘Inilah Ya Illaahi karyaku dan mohon Engkau menerimanya dengan RidhoMu Yang Maha Mulia'

Kita meninggalkan dunia ini dengan tersenyum bahagia Cause We have DO SOMETHING! Dan membuat dunia jadi lebih bercahaya karena kehadiran kita. Mau?

Nah,setelah anda membaca sampai disini, masihkan anda?

- Menghabiskan Umur dengan Berteman dengan orang yang beresiko tinggi merusak Pikiran dan Akhlak anda dunia akhirat?

- Menghabiskan Umur Memilih pasangan yang sama sekali tak menghargai anda dan umur (waktu) yang sudah anda berikan padanya?

- Menghabiskan Umur dengan nonton Gosip dan mengisi pikiran anda dengan Racun Emosi yang Sangat berbahaya?

- Menghabiskan Umur Kelayapan kesana kemari tanpa tujuan yang jelas?

- Menghabiskan Umur Bermain Social Media tak terkendali sepanjang hari? (Kecuali Internet Marketer).

- Tidak menggunakan Umur yang tersisa untuk berbuat baik dalam bentuk apapun yang bisa dilakukan saat ini?

- Menghabiskan Umur Berdebat tanpa ujung di dunia maya dan dunia nyata?

- Menghabiskan Umur Menangisi seseorang yang bahkan tak peduli lagi padamu?

- Silakan tambahi sendiri….

Dan semua itu tergantung pada anda sendiri, mau diapakan Umur yang masih tersisa ini? Atau mau dibuang buang begitu saja?

Tulisan ini saya buat untuk mengingatkan diri sendiri. Jika bermanfaat silakan BAGIKAN. Jika ada yang tersinggung mohon dimaafkan. Semoga kita semua dikaruniai olehNya kemampuan untuk mengelola Umur yang masih tersisa dengan cara yang terbaik dan meninggalkan dunia ini dengan Penuh Prestasi yang diridhai olehNya.

Selamat Mengelola Umur dengan Semakin EFEKTIF Ya.

Semoga anda selalu dalam Kasih SayangNya..

Salam :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar