Kamis, 10 Januari 2013

Jangan Berdebat.

Teringat dulu saya sangat suka mengkritik orang lain. Sekarang juga hehehe namun lebih halus dan tak kentara. Yeah, saya sangat extrim dan mengerikan. Merasa cerdas dan super sakti!
Pada kira kira 2006 silam saya pernah mengkritik didepan umum seorang yang disebut Romo Kyai dipondoknya adik saya. Itu karena saya merasa Sholat Berjamaah mereka sangat ribut dan tidak disiplin, padahal itu pondok yang mengajarkan agama dengan baik.

Saat itu, saya merasa keren dan bergaya ala Mahasiswa yang suka mengkritik sana sini tanpa memperhatikan adab. Sekarang, saya merasa menyesal dan mengambil pelajaran berharga. Untung saja si Romo nggak marah, saya lupa kalau ia punya pengawal pengawal yang Jagoan Muaythai, Silat dan Ilmu Kebal. Bisa remuk nih hahaha :D

Imam Syafii, sebagai seorang penyebar Islam paling terkenal didunia sangat melerang untuk mengkritik orang didepan umum. Ia berpegang teguh pada adab yang sebaiknya memberi MASUKAN atau BERDIALOG secara PRIBADI dengan yang bersangkutan.

Patutlah dikatakan dalam pepatah lama 'Adab itu lebih Penting daripada ilmu' Manusia sering secara alami lebih menghormati manusia yang beradab walau ilmunya mungkin belum tinggi ketimbang yang ilmunya tinggi namun suka mengkritik, debat tajam, memvonis dan sejenisnya.

Jika ada teman dunia maya yang memiliki karakter seperti itu, jangan layani mereka. Anda akan membuang umur anda. Mereka yang suka begitu hanya memuaskan ego saja dan takkan ada habisnya. Yang saya pahami, mereka yang suka berdebat itu memiliki gangguan ego yang parah dan mengalami masa kecil yang buruk.

Maafkan mereka dan tinggalkan perdebatan. Itu hemat energi dan membuat anda lebih bahagia dan dihormati manusia serta Tuhan. Berdebat gila gilaan hanya akan membuat anda tampak rendah dan emosional, secerdas apapun anda. Itu merusak nilai anda dimata manusia lainnya.

Jika mau, silakan memberi MASUKAN dan SARAN dengan cara yang enak, bisa disambi dengan bercanda yang nyaman atau ngobrol secara pribadi dengan niat lurus dengan cara yang terbaik, sesuai yang telah dicontohkan para pendahulu yang Mulia.

Jika tidak, sebaiknya tahan saja dan biarkan hati anda berdoa, memohon izin supaya orang yang anda anggap keliru diberi petunjuk olehNya. Ini aman dan sangat efektif. Hindarilah debat. Ia hanya untuk orang yang Galau dan bermasalah secara kejiwaan.

Mereka butuh Konseling dan Terapi :)

Salam Damai :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar