tag:blogger.com,1999:blog-47450402801390719412024-03-13T16:11:53.166+07:00Fahmy Arafat DaulayFahmy Arafat Daulayhttp://www.blogger.com/profile/07149843712514550659noreply@blogger.comBlogger846125tag:blogger.com,1999:blog-4745040280139071941.post-43556964038218870502024-02-28T18:16:00.001+07:002024-02-28T18:16:24.404+07:00AMALAN PELINDUNG DIRI DARI SERANGAN BULLY<div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Jelang tidur tadi malam (Selasa, 27 Februari 2024) saat saya scrolling, tiba tiba saya shock..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Ada postingan yang menyebutkan seorang santri tewas terbunuh oleh 4 orang temannya, yang salah satunya ternyata sepupunya sendiri!<span><a name='more'></a></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Karena penasaran akhirnya saya googling dan menemukan sebenarnya almarhum sudah minta balik namun diabaikan ortunya karena lokasi yang jauh + masih punya bayi..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Membaca berita itu, mendadak perasaan saya dipenuhi dengan kemarahan yang menggelegak..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Sudah sekian kali terjadi begini, entah di sekolah atau di pondok. Dan itu juga sebabnya saya sebelumnya menulis cara mengatasi pembullyan di sekolah di tulisan sebelum ini..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Saya tahu berbagai variabel penyebabnya namun membahas ini akan jadi sangat panjang dan bisa memicu perdebatan yang panas..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Namun, ada satu ikhtiar yang bisa dilakukan untuk bisa melindungi anak dan keluarga kita tersayang dari semua kebrutalan luar yang kadang sulit kita kontrol..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Kita sebagai orang tua tidak mungkin menjaga anak kita 24 jam namun kita bisa melakukan ikhtiar batin, agar insya Allah selalu terjaga dari segala jenis marabahaya yang kadang tak tahu kapan datangnya..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Amalan ini insya Allah mampu melindungi anak dari terkaman para sebagian anak anak sekolah pondok sakit yang dimasukkan kesana mungkin salah satunya gara gara orang tuanya mau lepas tanggung jawab dalam mendidik anak anaknya..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Amalan ini juga bisa dilakukan oleh anda sendiri karena sangat mudah.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Praktekkan dan Ajarkan metode spiritual ini pada anak anda atau keponakan anda atau siapapun yang membutuhkannya , niscaya insya Allah mereka akan terselamatkan, di bumi mana pun ia berada..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Caranya adalah:</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Setiap selesai sholat 5 waktu, bacalah amalan ini minimal satu kali saja:</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">بِسْمِ اللَّهِ الَّذِى لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَىْءٌ فِى الأَرْضِ وَلاَ فِى السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Bismillaahiladzii, Laa yadhuru, Ma'asmihi, syaium fil ardhi, wa laa fis samaa'i, wahuwas samii'ul 'aliiim..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">“Dengan nama Allah Yang bersama NamaNya sesuatu apa pun tidak akan celaka baik di bumi dan di langit. Dialah Maha Mendengar lagi maha Mengetahui.”</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Kaifiat atau cara mengamalkannya adalah:</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">- Baca dalam kondisi menutup mata.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">- Lalu tarik nafas sedalam dalamnya dan ucapkan arti bahasa Indonesianya dengan sepenuh penghayatan dan konsentrasi.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Akan lebih bagus powernya, jika saat mengartikan artinya didalam hati, nafasnya ditahan.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">- Dalam kondisi gawat darurat maka tambah jumlah bacaan menjadi minimal 7 hingga 21 kali tiap selesai sholat dan baca terus sepanjang perjalanan atau saat dalam kondisi bahaya jenis apapun.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">- Dalam kondisi mendesak, baca amalan ini satu kali dan mohon perlindungan Allah dan kalau memang harus bertarung, maka lawan habis habisan sambil terus membaca amalan ini, insya Allah selamat.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Terkait amalan ini, saya punya beberapa kisah nyata..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Dulu Istri saya saat kuliah kemana mana sendiri. Sudahlah perempuan, bertubuh mungil, nggak punya ilmu beladiri, sendirian pula, mana jauh banget lagi lokasi kuliahnya dan ngekos juga..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Namun ibu mertua saya sudah mengajarkan bacaan ini sejak kecil dan alhamdulillaah ia selalu selamat walau kadang naik bis sendirian dari Pekalongan ke Bogor dan sebaliknya.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Seorang teman fb saya juga pernah dikasi amalan ini oleh Gurunya, lalu diamalkan dengan istiqomah.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Suatu hari seingat saya restoran dimana ia bekerja dimaling orang. Ia mengejar maling itu dan dapet serta terpaksa bertarung.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Ia membaca amalan tadi dan ia berhasil mengalahkannya dengan mudah :D</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Nah kali ini kisah nyata saya hehehe..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Beberapa tahun lalu saya sempat terlibat kontak fisik dengan orang. Nyaris digebukin massa namun singkat cerita alhamdulillaah selamat atas izinNya..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Saya berharap ikhtiar batin ini bisa menjadi bagian dari usaha kita melindungi diri dan orang yang kita sayangi..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Dan tentu saja ikhtiar secara zhohir juga harus juga dilakukan sebisanya, sekuatnya, semampunya seperti:</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">1. Ajari anak untuk waspada dengan bahasa tubuh dan perasaan nggak enak yang terjadi saat melihat orang atau lingkungan tertentu.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">2. Ajari anak untuk menghindari tempat, lokasi atau ciri ciri teman yang berbahaya.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">3. Orang tua harus berkomunikasi dengan tegas dan lugas dengan guru guru anak anda.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">4. Jika ada aduan dari anak, jangan dianggap remeh, langsung konfirmasi apakah benar lalu lakukan tindakan yang cepat dan segera.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Jika memang harus pindah ya pindah saja, daripada kehilangan nyawa, mending kehilangan duit dikit kan? bukankah anak kita lebih penting ketimbang segalanya?</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Dan jangan segan bertindak keras kalau memang tidak ada respon dari cepat dari guru guru, siapapun dia, se 'karomah' apapun dia.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Sikat Saja!</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Sebenarnya ada juga cara agar tidak perlu berantem dan insya Allah kalaupun ada problem jadi damai damai saja yaitu dengan penggunaan ilmu spiritual tertentu.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Saya menamainya ToR (The Triangle of Reality) yaitu sebuah metode spiritual yang berfungsi khusus untuk menangani problem antar manusia, tanpa harus berkomunikasi secara langsung.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Anda bisa melihat efek nyata dari ilmunya disini -> <a href="https://www.facebook.com/media/set/?set=a.1097191153624663&type=3">https://www.facebook.com/media/set/?set=a.1097191153624663&type=3</a></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Btw, beberapa waktu yang lalu seorang alumni saya mengeluhkan mantannya yang selalu mengejar ngejar dia minta balikan. Lalu saya memberikan amalan diatas padanya.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Dari dulu saya merasa 'Ilmu Beladiri Batin' ini sangat dibutuhkan, sehingga kemungkinan saya juga akan membuka kelas 'Psychic Self Defense' yang dikhususkan untuk perlindungan diri dari serangan fisik, maupun niat jahat seperti santet, pelet dan serangan gaib lainnya..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Mohon doanya ya :)</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Baiklah, sampai disini dulu ya, semoga ada manfaatnya buat melindungi diri kita dan tentu saja anak anak kita..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Silakan SHARE TULISAN INI, karena jika ada satu nyawa saja yang terlindungi karena ilmu ini, anda juga insya Allah akan mendapatkan pahala dan kebaikan dariNya..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Aamin..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Salam :)</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Fahmy Arafat Daulay</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">0821 4336 7469</span></div>Fahmy Arafat Daulayhttp://www.blogger.com/profile/07149843712514550659noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4745040280139071941.post-33608250611396066752024-02-20T17:51:00.000+07:002024-02-20T17:51:07.952+07:00'GETTING WORSE: Metode Bertahan Agar Kuat Menghadapi Keterpurukan'<div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Sudah sejak lama saya merasa kecewa terhadap beberapa metode Personal Growth yang saya amalkan sekian lama.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Sepertinya nggak terlalu ngaruh dengan target yang saya inginkan. Lumayan ok sih tapi hasilnya menurut saya tidak </span><span style="font-family: verdana;">terlalu sesuai yang dijanjikan atau testimoni orang yang sudah belajar.<span><a name='more'></a></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Namun saya akui metode yang saya pelajari dan amalkan memang sedikit berguna dan itu buat saya sudah lumayan..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Belakangan saya juga menemukan fakta bahwa jika saya tidak mengamalkan ilmu ini, situasi buruk yang sedang terjadi, </span><span style="font-family: verdana;">malah jadi semakin parah!</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Kejadian ini terjadi sekian kali sehingga menjadi pola yang konsisten yaitu:</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">'Tiap kali saya berhenti melakukan habit yang bagus, maka kondisi yang terjadi, malah semakin parah'</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Hingga akhirnya saya mendapatkan 'pencerahan'</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Saya akhirnya memutuskan untuk tidak lagi terlalu berharap agar metode seperti meditasi, olahraga, pernafasan dll </span><span style="font-family: verdana;">yang saya lakukan, akan memberikan hasil bombastis dan maha dahsyat lagi.</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Namun saya tetap melakukannya karena itu menjaga diri saya, tidak jatuh terlalu dalam sehingga makin sulit atau </span><span style="font-family: verdana;">malah mustahil untuk bangkit lagi, jika sedang mengalami situasi yang rumit dan sulit dibereskan.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Karena kalau nggak dilakukan, waduh, kacau parah pak!</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Tapi kalau saya tetap melakukannya, entah kenapa, saya jadi lebih rileks dan walau tidak besar atau bombastis, tetap memiliki energi </span><span style="font-family: verdana;">untuk melakukan apapun yang dibutuhkan untuk membereskan problem apapun yang sedang saya tangani.</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Jadi sekarang, saya sudah tidak terlalu peduli lagi dengan hasil bombastis yang jadi harapan di awal saat belajar dan berlatih.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Namun ya tetap saya lakukan, soalnya kalau nggak, aduh kacaunya makin parah wkkkkkkkk</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Namun ada yang agak aneh sih, setelah saya kembali melakukan habits bagus yang sebelumnya biasa saya kerjakan, namun </span><span style="font-family: verdana;">dengan mentalitas 'kalau lu nggak melakukannya, lu bakalan makin ancur bray!' entah kenapa, energi saya jadi makin bagus..</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Kekuatan saya secara fisik jadi meningkat dan saya melakukan habits ya santai saja seperti sholat, yang kalau anda tidak </span><span style="font-family: verdana;">melakukannya, potensi anda masuk neraka jadi jauh lebih besar wkkkkkkk :v</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Dalam NLP ini disebut dengan 'Motivasi Menjauh', yaitu semangat melakukan sesuatu karena takut akan mudharat yang akan terjadi </span><span style="font-family: verdana;">atau yang sudah pernah terjadi bahkan sudah berkali kali, akan kena lagi :D</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Jadi, kalau metode harapan atau ekspektasi saat anda melakukan sesuatu itu gagal atau anda sulit untuk konsisten melakukannya, </span><span style="font-family: verdana;">bisa jadi metode 'Getting Worse' akan bikin anda jadi menghajar lagi habits atau ritual positif yang selama ini anda sudah tinggalkan.</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Bukan apa apa, kalau tidak melakukannya, bukankah akan jadi lebih bahaya dan sudah terbukti rasa sakitnya? :D</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Prinsip ini juga dalam pengalaman saya sangat bagus buat yang lagi terpuruk, entah itu secara finansial, hubungan maupun sosial..</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Walau hati sedang patah, uang sedang cekak, teman teman sedang menjauh, keberuntungan atau pertolonganNya kayanya belum juga datang </span><span style="font-family: verdana;">maka:</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Tetaplah beres beres..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Tetap cuci piring..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Tetap cuci baju..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Tetap jemur pakaian..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Tetap bersihkan halaman..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Tetap olahraga ringan..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Tetap sholat..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Tetap zikir..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Tetap meditasi..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Tetap menulis hal yang bagus </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Dan segala </span><span style="font-family: verdana;">hal baik lainnya, sambil tetap berusaha untuk membereskan tantangan hidup yang sedang dialami..</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Bisa jadi perasaan anda tidak jadi lebih baik dengan segala ritual ini, namun insya Allah saya jamin, kondisi anda tidak akan jadi jauh lebih buruk </span><span style="font-family: verdana;">ketimbang saat ini..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Sebab kalau tidak melakukannya, maka kondisi yang sudah tidak enak dan parah, akan menjadi semakin memburuk..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Dan pada banyak orang, sudah banyak yang akhirnya menjadi depresi berat, menjadi gila beneran atau bahkan mengakhiri hidupnya..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Maka prinsip 'Getting Worse' ini insya Allah mencegah semua kegilaan yang mungkin saat ini sedang terjadi pada hidup anda, menjadi </span><span style="font-family: verdana;">semakin gila..</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Atau bahkan, karena anda terus melakukannya, bisa jadi akan terjadi kondisi seperti yang saya alami yaitu, karena ngamalin ilmunya bukan</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">karena harus mendapatkan hasil dari ritual kesuksesannya melainkan karena takut jadi tambah gawat, eh malah ilmunya jadi bekerja dengan bagus! :D</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Kok bisa begitu?</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Ya mungkin saja karena sudah tidak terlalu melekat dengan hasilnya atau bahkan tidak peduli sama sekali karena basisnya takut makin parah, sehingga </span><span style="font-family: verdana;">kekuatan dari ilmunya malah jadi keluar..</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Ini mirip dengan prinsip para Samurai zaman dulu yang saat berlatih, mereka membayangkan hal hal buruk dan fatal terjadi, sehingga saat tiba </span><span style="font-family: verdana;">pertarungan hidup mati beneran, maka mereka sudah santai santai saja dan bisa memainkan pedangnya tanpa ragu, tanpa takut dan tanpa </span><span style="font-family: verdana;">segan segan..</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Jadi mulai sekarang, kapan saja anda merasa malas untuk melakukan habit yang bagus, maka ingat saja:</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">'Kalau kau tidak melakukannya, maka hidupmu akan semakin gila dan menderita!'</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Sekian dari saya, semoga ada manfaatnya ya :D</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Salam :)</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Fahmy Arafat Daulay</span></div>Fahmy Arafat Daulayhttp://www.blogger.com/profile/07149843712514550659noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4745040280139071941.post-45133071784319171542024-02-20T15:34:00.005+07:002024-02-20T15:34:43.737+07:00Cara Mengatasi Anak Yang Berkata Kata Kasar Tanpa Harus Menjadi Gila<div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Lagi viral anak seorang artis yang kabarnya jadi pelaku bully..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Mengamati kasus ini saya jadi teringat hal yang terjadi pada anak saya sendiri..<span><a name='more'></a></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Suatu hari Lala berkata kata kasar, lalu kami terkejut..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">'Lala dapet darimana itu ngomongnya? ujar saya..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">'Dari yutub kan?' langsung saya tembak wkkkkk</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Btw kami memilih kebijakan untuk tidak memberikan hape pada Lala. Karena kami tahu pasti </span><span style="font-family: verdana;">bahwa hape pada umur segitu, mudharatnya jauh lebih PARAH dari manfaatnya..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Kami memberikan Sabtu dan Minggu untuk dia nonton dan lain sebagainya. Itu pun karena </span><span style="font-family: verdana;">pernah juga kecolongan dia nonton hal hal yang kasar dan gila, kami memberi batasan tentang </span><span style="font-family: verdana;">apa yang bisa dia tonton..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Bahkan kadang saya marah marah gara gara dia seolah tidak mematuhi batasan dari kami.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Urusan marah marah ini saya berpendapat bahwa sesekali perlu dilakukan.</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Itu menunjukkan bahwa kita punya aturan atau batasan yang tidak boleh dilanggar, dalam </span><span style="font-family: verdana;">kondisi apapun kecuali sangat terpaksa..</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Namun setelahnya saya menjelaskan logika dibalik larangan ini dan itu, sebab nanti kalau </span><span style="font-family: verdana;">nggak jelas kenapa larangan itu dibuat, nanti dia merasa hanya patuh patuh doang tanpa </span><span style="font-family: verdana;">alasan yang jelas..</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Nah di bagian ini, maka orang tua harus sabar dan memberikan waktu untuk menjelaskan </span><span style="font-family: verdana;">sejelas jelasnya dan bahkan memberikan kesempatan pada anak untuk bertanya kenapa </span><span style="font-family: verdana;">larangan itu ada..</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Setelahnya, peluk mereka dan bilang:</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">'Papa begini bukan karena benci atau mau menyiksa ya, Papa begini karena ingin melindungi </span><span style="font-family: verdana;">dan sayang sama kamu. Pengen kamu selamat dunia akhirat, pengen kamu bahagia' dan seterusnya</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Sebaiknya peluk ia sampai nangisnya hilang total. Agar emosinya kembali netral, namun sudah punya </span><span style="font-family: verdana;">pemahaman atau kesadaran baru tentang nilai nilai yang tidak boleh dilanggar, agar selamat dan tercegah </span><span style="font-family: verdana;">dari kegilaan yang massive di luar sana..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><span style="font-family: verdana;"><div style="text-align: justify;">Menurut anda gimana?</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Silakan SHARE Agar Banyak Ortu yang Paham Bahaya Bully Ini <img src="https://static.xx.fbcdn.net/images/emoji.php/v9/t80/1/16/1f64f.png" /></div></span>Fahmy Arafat Daulayhttp://www.blogger.com/profile/07149843712514550659noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4745040280139071941.post-4251991516630710002024-02-20T15:21:00.000+07:002024-02-20T15:21:09.173+07:00Kalau Anak Anda Dibully, Segera Lakukan Ini!!<div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Satu lagi, jika anak anda dibully, jangan segan segan untuk langsung turun tangan mengatasinya..<span><a name='more'></a></span></span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Dulu Lala pernah dibully ditempat ngajinya dan darah saya naik sehingga saya segera mendatangi </span><span style="font-family: verdana;">anak yang ngebully..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Saya bahkan sudah bersiap siap untuk baku hantam kalau kalau ortunya nggak terima nanti..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Itu anak saya liatin terus dari jauh, eh kayanya dia tahu kalau saya liatin lalu dia kabur ke arah toilet mesjid</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Saya datangin kesana wkkkkkk</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Saya bilang:</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><b>'Kamu tolong baik baik ya sama anak saya. Jangan nekat ganggu anak saya ya'</b></span></div><div style="text-align: justify;"><b><br /></b></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><b>'Kalian juga jangan coba coba ganggu anak saya' </b>sahut saya sekalian sama anak anak lain yang kebetulan </span><span style="font-family: verdana;">juga ada disana..</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Itulah 'pesan teror' saya untuk melindungi anak saya wkkkkkk</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Hasilnya alhamdulillaah aman hingga kini..</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Apakah masih ada bully?</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Oh masih, tapi gara gara tindakan 'gila' saya sebelumnya, Lala malah mengembangkan semacam self controllling</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Ia jadi nggak berani bilang sama saya kalau lagi dbully wkkkkk, karena dia tahu bapaknya orangnya 'agak laen' :v</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Jadi kalau ada apa apa di sekolah atau ngaji, dia cuman bilang sama mamanya dan biasanya berakhir aman aman saja.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Tindakan saya itu menurut hemat saya merupakan tindakan yang meyakinkan dia bahwa saya tidak menganggap remeh</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">siapapun yang nekat menganggu anak saya dan ia tahu bahwa bapaknya sayang padanya dan akan melindungi dia</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">dari segala kegilaan di luar, semampunya..</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">'I will find you, i will kill you' wkkkkkk :v</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Mungkin ada yang argumen:</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">'Harusnya lebih persuasif lagi dong, jangan kayak orang ngamuk gitu'</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Jadi gini ya coy, mengamati kasus bully selama puluhan tahun ini, baik sebagai korban maupun sebagai pelaku sendiri, </span><span style="font-family: verdana;">baik dari dalam negeri maupun luar negeri (para petarung UFC banyak juga yang asalnya korban bully) selama ini </span><span style="font-family: verdana;">membuat saya mengambil kesimpulan bahwa:</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><b>'Cara terbaik mengatasi pembully adalah dengan bikin dia trauma'</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Ok bisa jadi si anak pembully tadi karena dikasarin dirumah maka dia jadi kayak gitu, tapi pertanyaan saya, apakah</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">sempat dan punya waktu untuk berempati dan berbuat baik sama si anak sementara anak sendiri sedang terluka begitu </span><span style="font-family: verdana;">dalamnya?</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Takes time dan effort yang besar untuk melakukannya, jika anda punya waktu dan energi, silakan pake pendekatan ini </span><span style="font-family: verdana;">tapi kalau nggak, ya langsung bertindak seperti diatas tadi lebih cepat dan efektif hasilnya :D</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Kalau pengalaman anda gimana?</span></div>Fahmy Arafat Daulayhttp://www.blogger.com/profile/07149843712514550659noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4745040280139071941.post-18040747839621569062024-02-20T15:08:00.002+07:002024-02-20T15:08:14.186+07:00Akibat Salah Cara Belajar<div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">21 tahun silam (2003) saya membeli sebuah buku yang bisa dibilang menjadi pengantar saya dalam dunia kesaktian versi barat..<span><a name='more'></a></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Waktu itu saya masih kuliah dan karena kurang sabar terhadap materi yang dirasa filosofis, maka saya membaca bagian 'kata pengantar' nya hanya sambil lalu saja, tidak dengan serius. Saya membacanya tidak dengan hati hati dan fokus, kata perkata.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Yang mana kedepannya saya menemukan bahwa metode membaca ini sebenarnya menurut saya adalah YANG TERBAIK dalam urusan mengingat, memahami dan selanjutnya dengan benar, mengeksekusi ilmunya.</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Terkait hati hati dalam membaca atau belajar ini sebenarnya saya punya kisah lain, tapi mungkin (tidak janji) lain kali akan saya ceritakan.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Intinya saya mau menyampaikan bahwa kata pengantar dalam sebuah buku apalagi jika pengantarnya panjang, maka bisa dipastikan, setidaknya menurut saya bahwa bagian itu adalah rantai utama dari ilmu penting yang ada dalam buku itu.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Bahkan bisa jadi lebih penting ketimbang bagian bagian setelahnya. Sebab 'filosofi atau prinsip utama sebuah ilmu, lebih penting ketimbang ilmunya sendiri'</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Saya sendiri banyak melihat kehancuran dan kegagalan akibat terburu buru dan tergesa gesa dalam belajar ini.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Yah termasuk saya sendiri ini. 21 tahun berlalu dan setelah saya membaca lagi kitab ini dengan hati hati, kata kata dan memikirkan kata katanya secara mendalam akhirnya saya mengakui dengan jujur, metode saya dalam belajar selama ini memang salah.</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Tapi hari ini saya merasa bahagia, karena akhirnya saya memahami tulisan Guru saya yang bahkan saat bukunya terbit di Indonesia, beliau ternyata sudah meninggal sekitar 2 atau 3 tahun sebelumnya..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Poinnya:</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: red; font-family: verdana;"><b><i><u>'Kadang butuh waktu puluhan tahun untuk memahami ilmu atau kebijaksanaan yang pernah kita dengar saat kita masih kecil atau muda'</u></i></b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Bukan sepenuhnya karena bodoh, bukan juga sepenuhnya karena lalai atau malas, sebab dalam bidang kehidupan yang lain, bahkan anda bisa jadi lebih paham terhadap sesuatu ketimbang orang lainnya and that's totally OK..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Yang penting metode belajarnya dibenerin lagi dan dalam kasus saya, memahami kata pengantar sebuah buku yang hebat, itu lebih penting ketimbang ilmunya sendiri..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Pernah mengalami yang begini?</span></div>Fahmy Arafat Daulayhttp://www.blogger.com/profile/07149843712514550659noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4745040280139071941.post-84759567351017947932024-01-21T22:03:00.006+07:002024-01-25T12:32:17.061+07:00'NYARIS BUNUH DIRI'<p></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKFDoj3kvm1H6byjzvQQ0l0jkt825nmtj7SYJCZMYx0b1rB5acRJ3UyhnjhM2_Pqf-8vvpreT9_-vrQfalyRtn1vDF7f_FdC-3Ec9j_CBTgKEChAXXgJ6btB-yf3hA-tPIrW5xdoGN8OnJco2ISTXxA67JMD2DxjRxntSbw9_ov26smkr3YDmTLQW3KWE/s1080/hannah01.jpeg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="881" data-original-width="1080" height="326" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKFDoj3kvm1H6byjzvQQ0l0jkt825nmtj7SYJCZMYx0b1rB5acRJ3UyhnjhM2_Pqf-8vvpreT9_-vrQfalyRtn1vDF7f_FdC-3Ec9j_CBTgKEChAXXgJ6btB-yf3hA-tPIrW5xdoGN8OnJco2ISTXxA67JMD2DxjRxntSbw9_ov26smkr3YDmTLQW3KWE/w400-h326/hannah01.jpeg" width="400" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"></td></tr></tbody></table><span style="white-space-collapse: preserve;"><br /></span><p></p><p><span></span></p><a name='more'></a><span style="white-space-collapse: preserve;"><br /></span><p></p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjExkKlGqyks0jx4mdVNZ8Rd7dw5riEW650YHcIaGvB9PIUe8QyBwLFokTjbIB4_WojjC5NbBQtQBZF9BMpNKR09f04ojh_R3ptDuciDkRv-3ijLy7JPx3YRXCBA05TGmiVZOPQomI_hllVnWIbDmyt58E0RZZ633b21Y5A99XVz7Gs1fNXnPPqxg4a5mM/s1280/hannah2.jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1280" data-original-width="648" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjExkKlGqyks0jx4mdVNZ8Rd7dw5riEW650YHcIaGvB9PIUe8QyBwLFokTjbIB4_WojjC5NbBQtQBZF9BMpNKR09f04ojh_R3ptDuciDkRv-3ijLy7JPx3YRXCBA05TGmiVZOPQomI_hllVnWIbDmyt58E0RZZ633b21Y5A99XVz7Gs1fNXnPPqxg4a5mM/w323-h640/hannah2.jpeg" width="323" /></a></div><span><div class="separator" style="clear: both; text-align: center; white-space-collapse: preserve;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjI-9R07fZoboQag8TBhYnZgH1ZskJ7UvEk-uzoNNK-ajsv7jQ7Lr2ywxdnIaLLBaujdKKO-6IWNuq6hkbd3cfv5wJYtZMmJv_tLq0WQiW_iV_8MiDY2bzFi7plFBBArSgZv_aNPdAr7VELzdtttz8mDxqH9el03bZhWBQFj8FUCUF0cclDEJYIUgoddyU/s1280/hannah1.jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1280" data-original-width="652" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjI-9R07fZoboQag8TBhYnZgH1ZskJ7UvEk-uzoNNK-ajsv7jQ7Lr2ywxdnIaLLBaujdKKO-6IWNuq6hkbd3cfv5wJYtZMmJv_tLq0WQiW_iV_8MiDY2bzFi7plFBBArSgZv_aNPdAr7VELzdtttz8mDxqH9el03bZhWBQFj8FUCUF0cclDEJYIUgoddyU/w326-h640/hannah1.jpeg" width="326" /></a></div><br /><br /><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center; white-space-collapse: preserve;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlkpffdvETtxqz7N-K4zFeDG-p1HrJ4UduEl3I_r2ulfGvbokmMG-G2TMcoQx4-aNGUvNENkJ8p1bW6QMKxOO-Fv4ieALr5XWPeHn-oToK4ky6gr5ubiqSW6QpXlKSRLvT4fsPTGi4-bSEZ-MOU8TRcozgWrwMaQ6b6RtyURkBQI7Cynp7lhhaYvs1DNs/s1280/hannah3.jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1280" data-original-width="545" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlkpffdvETtxqz7N-K4zFeDG-p1HrJ4UduEl3I_r2ulfGvbokmMG-G2TMcoQx4-aNGUvNENkJ8p1bW6QMKxOO-Fv4ieALr5XWPeHn-oToK4ky6gr5ubiqSW6QpXlKSRLvT4fsPTGi4-bSEZ-MOU8TRcozgWrwMaQ6b6RtyURkBQI7Cynp7lhhaYvs1DNs/w272-h640/hannah3.jpeg" width="272" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center; white-space-collapse: preserve;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSuw-VXKvThQV8PziQplAwQH5vyeUw9pnUOLtgpcTsepIhD2R7SUFJJcwZey_-1mHrOoN245xd60mDQKLfzCz3NDhNMKTyZ1NAChsgAQvhKRByuf6y70R2mnGOrJIhuwk560dIlYfecF19BkLUho18PSRBQA1UlLvAd1brnP0hI1I1_sioEP-QTV_ExpE/s1280/hannah4.jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1280" data-original-width="790" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSuw-VXKvThQV8PziQplAwQH5vyeUw9pnUOLtgpcTsepIhD2R7SUFJJcwZey_-1mHrOoN245xd60mDQKLfzCz3NDhNMKTyZ1NAChsgAQvhKRByuf6y70R2mnGOrJIhuwk560dIlYfecF19BkLUho18PSRBQA1UlLvAd1brnP0hI1I1_sioEP-QTV_ExpE/w395-h640/hannah4.jpeg" width="395" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center; white-space-collapse: preserve;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHU9NsbFhDpobtvC6FVbZD6e0VBlTzvA7VdDpb6yOr2MdA7KYQCYw5PxOGH_hJ3C48B1Ivt_3OvP6h8TJUKPWYZWWXHoC7EtX7Gcp9oRkCi_6dqeLX7eHMuz4NDSS3cIEpNZMcnYGjGWy63njuEg2VLrD8tk5pwMvaZ8yi02lbGBoM8H496HkjN1DvKM0/s1080/hannah6.jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="844" data-original-width="1080" height="501" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHU9NsbFhDpobtvC6FVbZD6e0VBlTzvA7VdDpb6yOr2MdA7KYQCYw5PxOGH_hJ3C48B1Ivt_3OvP6h8TJUKPWYZWWXHoC7EtX7Gcp9oRkCi_6dqeLX7eHMuz4NDSS3cIEpNZMcnYGjGWy63njuEg2VLrD8tk5pwMvaZ8yi02lbGBoM8H496HkjN1DvKM0/w640-h501/hannah6.jpeg" width="640" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center; white-space-collapse: preserve;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiO0RLdFnhnzWM7XdeHWHQAhVCiEAIZZxBQAxYRApo6yzhFe2FVVlUkVlp7Pwoit_BdBcgHtGX-gP_3VcnlaDhylfc6gOTPEBpfEiqb9_tb22liLUc4POCZoh5NzTjFpkv736OpDMJdDJbXe8ZSaKbl2G9TD3arsZ_ps3-fET59PfTxR_t4ajrokqB5ewk/s1280/hannah7.jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1280" data-original-width="649" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiO0RLdFnhnzWM7XdeHWHQAhVCiEAIZZxBQAxYRApo6yzhFe2FVVlUkVlp7Pwoit_BdBcgHtGX-gP_3VcnlaDhylfc6gOTPEBpfEiqb9_tb22liLUc4POCZoh5NzTjFpkv736OpDMJdDJbXe8ZSaKbl2G9TD3arsZ_ps3-fET59PfTxR_t4ajrokqB5ewk/w324-h640/hannah7.jpeg" width="324" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center; white-space-collapse: preserve;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIqQGpnGQPq9iSSfqgWLaJ_3gmK92GKYwKNNACTGRJ6EESpJ6oMRcHd1uDRBE3YM2hGXPAzNugETlrIDIf_lfLKg-Kuxbu3IMred-LykbzIoj0SakI2BRVv7dYdo8A1q_8YWOi7a14sB0fduvbs8vAuP8jtitur6CDQnQgqcnADV28lR6OdwZMLmtv5P8/s1280/hannah8.jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1280" data-original-width="703" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIqQGpnGQPq9iSSfqgWLaJ_3gmK92GKYwKNNACTGRJ6EESpJ6oMRcHd1uDRBE3YM2hGXPAzNugETlrIDIf_lfLKg-Kuxbu3IMred-LykbzIoj0SakI2BRVv7dYdo8A1q_8YWOi7a14sB0fduvbs8vAuP8jtitur6CDQnQgqcnADV28lR6OdwZMLmtv5P8/w352-h640/hannah8.jpeg" width="352" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center; white-space-collapse: preserve;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrp7EBh9h_jAGNh5A2d4zZd7Y3PSV_Q_j10Lb-qCKzv5UQMg-pACgUoix4Wk8sTtH7biu2g9J00tbqWblLFEx6EFLHO7sPbXV79j-n-AR28qqw2ljedBsD1D5e8hQqQoG1LKMgt9nmNtYzYABlvkQfOp0mAklnIdYpzfPHVnjc9NN7vTEkA4BRtJh3kaQ/s1280/hannah9.jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1280" data-original-width="644" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrp7EBh9h_jAGNh5A2d4zZd7Y3PSV_Q_j10Lb-qCKzv5UQMg-pACgUoix4Wk8sTtH7biu2g9J00tbqWblLFEx6EFLHO7sPbXV79j-n-AR28qqw2ljedBsD1D5e8hQqQoG1LKMgt9nmNtYzYABlvkQfOp0mAklnIdYpzfPHVnjc9NN7vTEkA4BRtJh3kaQ/w322-h640/hannah9.jpeg" width="322" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center; white-space-collapse: preserve;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZfes1GY5xJ_Kh3E7xVYST04uG5M1S-zDael_RuGB73rsf0JBuf401DVhODcmsuW00wVyv2WRx2dd4sYx3-wL4S1rbiirlcB2tJMaEbT2lMbrF8cwqckr9fUOFZMZIwXMRvOVR4a0LyQLSbNT3s7XZX1hTYYDOvc6bzI7KcFq3pl7WDpstD5XIhceQM6Y/s959/hannah10.jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="732" data-original-width="959" height="305" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZfes1GY5xJ_Kh3E7xVYST04uG5M1S-zDael_RuGB73rsf0JBuf401DVhODcmsuW00wVyv2WRx2dd4sYx3-wL4S1rbiirlcB2tJMaEbT2lMbrF8cwqckr9fUOFZMZIwXMRvOVR4a0LyQLSbNT3s7XZX1hTYYDOvc6bzI7KcFq3pl7WDpstD5XIhceQM6Y/w400-h305/hannah10.jpeg" width="400" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center; white-space-collapse: preserve;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhkWhfdR_gAhYZIjZ1mYqgZLYJIdyxJRKXQfXiJBFxems8wJkaf7EzgpWSSDvUMi36ycUtiNCVIag1CIX7Mr6eKMtNKXi8JJqAAFGE_kE-StCzT4K-vFb2mJqMYecxjrVe9KB8JnVeN1nYaMwuyYiH1tdkIPoRUw6EVRcxt78VV5_67T9s7p1BpP45CnU/s1280/hannah11.jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1280" data-original-width="647" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhkWhfdR_gAhYZIjZ1mYqgZLYJIdyxJRKXQfXiJBFxems8wJkaf7EzgpWSSDvUMi36ycUtiNCVIag1CIX7Mr6eKMtNKXi8JJqAAFGE_kE-StCzT4K-vFb2mJqMYecxjrVe9KB8JnVeN1nYaMwuyYiH1tdkIPoRUw6EVRcxt78VV5_67T9s7p1BpP45CnU/w324-h640/hannah11.jpeg" width="324" /></a></div><br /><div style="text-align: center; white-space-collapse: preserve;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEib0G99PJFw0CynpB1TtOZAAUPs-CAqfxN5vrjwezDpCIAoJCxRewFdw021ks1oNo3EB3d7qOiXspw3uO88ffpmbCqTaEVM7sS6nXXurmMKVLA7YIR7PSJgVNlJqzGZRc44t8zPHQImtuHw-myW6KA-3RCKCYdbhdrChE_Zq5eGml1Lc9wW6hRCRxTdD0M/s1280/hannah12.jpeg"><img border="0" data-original-height="1280" data-original-width="649" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEib0G99PJFw0CynpB1TtOZAAUPs-CAqfxN5vrjwezDpCIAoJCxRewFdw021ks1oNo3EB3d7qOiXspw3uO88ffpmbCqTaEVM7sS6nXXurmMKVLA7YIR7PSJgVNlJqzGZRc44t8zPHQImtuHw-myW6KA-3RCKCYdbhdrChE_Zq5eGml1Lc9wW6hRCRxTdD0M/w324-h640/hannah12.jpeg" width="324" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center; white-space-collapse: preserve;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9C5hlPFLYOhIf2L_C6iSio3ZaPoN8H_p0GSLx8_1GVSvEcN0dri8EYObAsOEgNx5gV6l5FM8pW7azfd1e_KWVPbOjEtrChCYhpHV9OC4eB2YI2LvZzbAeoe46vsaUJhIM2P6a6_M31tr7M6gW2G5n8kjDR4JdrgrY-7fwxHab0Tezvafwl8F7sGQ2AXs/s1280/hannah13.jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1280" data-original-width="647" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9C5hlPFLYOhIf2L_C6iSio3ZaPoN8H_p0GSLx8_1GVSvEcN0dri8EYObAsOEgNx5gV6l5FM8pW7azfd1e_KWVPbOjEtrChCYhpHV9OC4eB2YI2LvZzbAeoe46vsaUJhIM2P6a6_M31tr7M6gW2G5n8kjDR4JdrgrY-7fwxHab0Tezvafwl8F7sGQ2AXs/w324-h640/hannah13.jpeg" width="324" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center; white-space-collapse: preserve;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjpAlkxdGRgN61Gu-i11hxlbR4MAzEGeclQdKtSMelukhHD-dGqGX9nFGj0KR37Wls_c6AiRaRboGThrwqoSeadkdcrvRPsSLGCAYYy8lqiLyIn7myAhtT60WYqZwQb3e7ICRmOY34cppOb_LfWgjyJzfREQzg0FVqous5usYAOLcUMk10p0Q3PnRGjWo/s1280/hannah14.jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1280" data-original-width="675" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjpAlkxdGRgN61Gu-i11hxlbR4MAzEGeclQdKtSMelukhHD-dGqGX9nFGj0KR37Wls_c6AiRaRboGThrwqoSeadkdcrvRPsSLGCAYYy8lqiLyIn7myAhtT60WYqZwQb3e7ICRmOY34cppOb_LfWgjyJzfREQzg0FVqous5usYAOLcUMk10p0Q3PnRGjWo/w338-h640/hannah14.jpeg" width="338" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center; white-space-collapse: preserve;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_fqBdMc4AdxUt_Bkcf4sBT0yAqzL2IS3RjjUnCH6ATdo5tOop4qmCcKN-izbshXXFLqfcF8ybdorY5uhhPGhoYXpuldqbwVr6fY1xVxE9fiWi9U_5Vjzx6BWaK18TEGCNIjFhzadTcND0_zpJWX4lIqDGlARZgSG6gXU3vgVyX-6V4OZPbYlBpfri2Fk/s1280/hannah15.jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1280" data-original-width="666" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_fqBdMc4AdxUt_Bkcf4sBT0yAqzL2IS3RjjUnCH6ATdo5tOop4qmCcKN-izbshXXFLqfcF8ybdorY5uhhPGhoYXpuldqbwVr6fY1xVxE9fiWi9U_5Vjzx6BWaK18TEGCNIjFhzadTcND0_zpJWX4lIqDGlARZgSG6gXU3vgVyX-6V4OZPbYlBpfri2Fk/w334-h640/hannah15.jpeg" width="334" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center; white-space-collapse: preserve;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiatMVecQ-ztzifQF5EGjosQBz3Ur_qZL2PQLgUVEOkhL5ajRyhbcaYKC0aPUV4KGC-SCRUJDGzkPHdIDMFvpsm3QhWrm6-mQkmVMBzUdQDRKObJ8bMnOvLey_3nZZgXnFgiDyZjbwf9yOgms2fQFfsTHTQUi6hfApkpEIl0eAF-tR_k0lXVbCZL8DSeuk/s1280/hannah16.jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1280" data-original-width="656" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiatMVecQ-ztzifQF5EGjosQBz3Ur_qZL2PQLgUVEOkhL5ajRyhbcaYKC0aPUV4KGC-SCRUJDGzkPHdIDMFvpsm3QhWrm6-mQkmVMBzUdQDRKObJ8bMnOvLey_3nZZgXnFgiDyZjbwf9yOgms2fQFfsTHTQUi6hfApkpEIl0eAF-tR_k0lXVbCZL8DSeuk/w328-h640/hannah16.jpeg" width="328" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center; white-space-collapse: preserve;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBK-B6f080TU5qXiSlB8zXYNH8efxd1AKAen3Hn2rg5DIW0vTrb2KBdxqA-Wvx70oTFlbvzTBbeNFr5KzHH2HDWsi4E21fZthysF_DOJxQw0ROEh5GI4a8XyZAVpRg1MSlDS3v4b2sPw8FEh6D1BjLbKQcopC01HzaSk-JWb4a3BoINjTOV9kBDRMWISg/s1041/hannah17.jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1041" data-original-width="946" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBK-B6f080TU5qXiSlB8zXYNH8efxd1AKAen3Hn2rg5DIW0vTrb2KBdxqA-Wvx70oTFlbvzTBbeNFr5KzHH2HDWsi4E21fZthysF_DOJxQw0ROEh5GI4a8XyZAVpRg1MSlDS3v4b2sPw8FEh6D1BjLbKQcopC01HzaSk-JWb4a3BoINjTOV9kBDRMWISg/w582-h640/hannah17.jpeg" width="582" /></a></div><br /><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Pada Oktober silam saya menerima sebuah inbox yang mengejutkan..</span></div></span><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Isinya tentang seorang wanita yang mau bunuh diri pada malam sebelumnya karena berbagai problem yang berlapis lapis.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Ruwet juga memang..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Inilah daftarnya:</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">1. Kena pinjol karena bisnis ancur disebabkan pandemi.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">2. Diteror secara ugal ugalan oleh Debt Collector.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">3. Akibatnya suaminya sakit dan masuk RS.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">4. Tambah lagi mbak ini juga jadi ikutan sakit.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">5. Kesulitan membeli obat saat sakit.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">6. Akhirnya sempat memutuskan untuk bunuh diri.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Entah kenapa si mbak ini ingat dengan saya, padahal kami jarang interaksi..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Ia meminta bantuan saya dan melihat kondisi ini sudah beneran EMERGENCY saya bilang</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">'Ok segera telpon saya ya'</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Namun waktu itu ia belum bisa karena suatu hal.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Jadi untuk sementara saya memberikannya beberapa video saya yang berfungsi untuk membantu mengurangi stresnya dan juga untuk penyembuhan gangguan fisik yang dialami mbak ini dan suaminya..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Hasilnya lumayan, namun beberapa waktu kemudian ia nginbox saya lagi:</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">'Kapan bisa telponan mas?'</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Ok akhirnya saya menjadwalkan waktu khusus untuk kondisi darurat ini..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Singkat cerita saya jadi tahu lebih dalam penyebab emosionalnya. Untungnya ternyata mbak ini adalah 'orang pengembangan diri', bahkan sudah lama sekali yaitu sekitar 19 tahun!</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Bahkan ia sudah belajar pada beberapa rekan yang saya kenal. Tapi ya namanya juga ilmu itu seperti jodoh, ia memang cocok cocokan..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Akhirnya kami telponan dan saya memberikannya ILMU BARU SAYA yaitu Filosofi Don't Trust Your Mind dan cara menggunakan daily habits untuk menghantam pikiran dan emosi negatif.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Karena ini kondisinya darurat, saya minta ia terus melaporkan apa yang terjadi pada dirinya sesegera mungkin.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Alhamdulillaah hasilnya bagus..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">1. Pikiran pikiran gilanya berkurang.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">2. Penyakitnya mulai menyembuh.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">3. Penyakit Suaminya membaik.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">4. Tentang hutangnya bahkan ada kejadian yang menarik yang intinya untuk beberapa pinjol, ia bahkan tidak perlu</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">membayar karena ada kejadian nasional yang tak terduga duga.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Bahkan walaupun kadang teror masih ada, ia tetap tenang tenang saja karena saya menyarankannya untuk terus menerus merapal mantra sakti 'don't trust your mind' :D</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Alhamdulillaah. case closed :)</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Ok Siapa Lagi yang Mau Konsultasi?</span></div>Fahmy Arafat Daulayhttp://www.blogger.com/profile/07149843712514550659noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4745040280139071941.post-75446222683675316442024-01-17T21:47:00.004+07:002024-01-17T21:47:41.806+07:00Tetaplah sadar, kalau kau itu tidak hidup selamanya kawan :)<div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGnX95Vv_XeRClEcsJkRm5b8t5_pJB1RSKGizZiL2uD613wzLe56wPWbo7fStXCJzlOPyHrOQ5HyPhTNTYdpePH2QxAz0jAMeEuPNuzFNmcT4Cy6WEPcx5pq5t4ntRBWNxZ8ez5lzK_mFnQqAhRtEg3W__eYEEnYmPLR4C_-ThSI20tbOfmEr-H-4zFt8/s960/amal.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="903" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGnX95Vv_XeRClEcsJkRm5b8t5_pJB1RSKGizZiL2uD613wzLe56wPWbo7fStXCJzlOPyHrOQ5HyPhTNTYdpePH2QxAz0jAMeEuPNuzFNmcT4Cy6WEPcx5pq5t4ntRBWNxZ8ez5lzK_mFnQqAhRtEg3W__eYEEnYmPLR4C_-ThSI20tbOfmEr-H-4zFt8/s320/amal.jpeg" width="301" /></a></div><span style="font-family: helvetica;">Tetaplah sadar, kalau kau itu tidak hidup selamanya kawan :)</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Seluruh properti, keluarga, status sosial dan popularitasmu akan ditinggalkan dan meninggalkanmu nantinya..<span><a name='more'></a></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Jadi, banyakin amal sholehnya dan perbesar kemungkinan untuk mendapat ridhoNya..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Kecil kecil gapapa, yang penting terus menerus..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Lumayan kan daripada kosong atau nggak ada sama sekali?</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Sebab sekali lagi, pahami fakta ini:</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">'You're not gonna live forever'</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Dan alam setelah alam yang sedang kita diami ini, betul betul ada :)</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Kau sejatinya bukan jasad..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Kau adalah ruh yang sedang menempati jasad untuk waktu tertentu, hingga tiba waktunya pulang ke rumahmu yang asli..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Banyak banyakin ngumpulin koin akhirat dan dekati terus Tuhanmu Yang Maha Pemilik asli ruh kamu ini..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Sebab disana nanti, cuman itu currency yang diakui, legal dan valid di alam yang abadi :)</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">#Insight</span></div><p></p>Fahmy Arafat Daulayhttp://www.blogger.com/profile/07149843712514550659noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4745040280139071941.post-24562006527689255052023-08-31T16:35:00.001+07:002023-08-31T16:35:06.895+07:00BOROS PANGKAL KAYA?<div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Semoga kamu selamat dari doktrin 'boros pangkal kaya'</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Sebab dulu aku pernah mempraktekkannya, bukannya jadi kaya malah jadi makin ancur <img src="https://static.xx.fbcdn.net/images/emoji.php/v9/t51/1/16/1f603.png" /></span><span><a name='more'></a></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Dan kalau hidupmu ancur maka mereka tidak akan bertanggung jawab atas makan harianmu, uang sekolah anakmu, penghinaan orang terhadap kamu, perasaan tercekik di tubuh kamu karena bingung mau bayar listrik pake apa, uang untuk kondangan serta bayar uang sampah bulanan, bensin dan lainnya.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Belajar dari siapapun boleh boleh saja, tapi tetap gunakan akal sehatmu.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Sebab mendapatkan banyak uang dan tetap punya banyak uang adalah 2 ilmu dan skill yang berbeda. Jika kamu seenaknya boros dengan uangmu, maka jika kamu jadi miskin, itu adalah realita.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Tapi sekali lagi, lakukan saja apa yang ampuh buat kamu. Ada sebagian orang yang justru jadi tambah kaya dengan teknik itu.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Namun yang aku perhatikan, itu hanya terjadi pada sangat sedikit orang, sementara sisanya malah jadi tambah hancur hidupnya <img src="https://static.xx.fbcdn.net/images/emoji.php/v9/t4c/1/16/1f642.png" /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">It's not for everyone, jadi tetap gunakan akal sehatmu.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Sebab riset kelas dunia menunjukkan bahwa perusahaan besar yang bertahan selama lebih dari 40 tahun (Sequia Capital, dipimpin oleh Michael Moritz) bukan mereka yang boros.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Namun mereka yang takut dan bahkan paranoid, bahwa suatu saat uang banyak yang sudah mereka perjuangkan selama puluhan tahun, hilang begitu saja <img src="https://static.xx.fbcdn.net/images/emoji.php/v9/t4c/1/16/1f642.png" /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Aku juga pernah membaca dalam bukunya Pak Heppy Trenggono dan sungguh mengejutkan bahwa ia menekankan untuk sangat berhati hati dan jangan boros dalam keuangan.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Aku sendiri selalu berusaha memilih saran dari yang terhebat. Sebab saran dari yang levelnya di bawah itu, biasanya tidak bagus atau malah bisa menghancurkan kehidupan..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Karena sekali lagi, kalau hidupmu ancur maka mereka tidak akan bertanggung jawab atas makan harianmu, uang sekolah anakmu, penghinaan orang terhadap kamu, perasaan tercekik di tubuh kamu karena bingung mau bayar listrik pake apa, uang untuk kondangan serta bayar uang sampah bulanan, bensin dan lainnya.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><a href="https://www.facebook.com/hashtag/insight?__eep__=6&__cft__[0]=AZUdzX8L50bncIlG-T1xXEGsnJvK2OBMLzFN5zsv8sAIinDfLTLUAja7wpQQI1_EJOO_P9xxOpxMCR8W-AFj9K9a1b3jrsyUQrpTF58hOinnZZzBVbUASghZSTVJ6ZEEvJg5L9s25DE85rasGJ_PyHtq&__tn__=*NK-R"><span style="font-family: helvetica;">#Insight</span></a></div>Fahmy Arafat Daulayhttp://www.blogger.com/profile/07149843712514550659noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4745040280139071941.post-41999445284416234892023-08-31T16:11:00.000+07:002023-08-31T16:11:00.097+07:00 'JANGAN TERLALU BAIK'<div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Jadi orang baik itu harus..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Tapi jadi orang TERLALU BAIK itu jangan.<span><a name='more'></a></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Kamu bisa cepat mati dan dalam prosesnya bisa kena penyakit berat yang tak hanya merugikanmu secara fisik, namun juga secara finansial, emosional, keluarga, persahabatan dan bahkan juga spiritualitasmu bisa hancur..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Aku sudah entah berapa kali menyaksikan mereka yang umurnya pendek sebagiannya adalah mereka yang TERLALU BAIK..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Terlalu baik artinya, mereka diam saja saat dizalimi, mereka menahan nahankan rasa sakit dari hubungan pertemanan atau pernikahan atau keluarga yang kelakuannya super toxic..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Jangan jadi terlalu baik maksudku adalah tetap gunakan akal sehatmu, tetap gunakan kewarasanmu dan fitrah suci mengenali mana yang benar dan mana yang salah..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Karena kalau tidak, kau beresiko tinggi mati dalam usia muda dengan proses yang penuh derita, sementara anak anakmu masih kecil, kau masih dibutuhkan banyak orang dan masih banyak citamu yang belum tercapai..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Jadilah baik tapi jangan berlebihan, sehingga saking baik dan 'santun' nya kau bahkan Tuhan dan keyakinanmu dihina pun kau diam diam saja.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Kau ingin dikenal sebagai orang yang santun pada orang orang yang tidak santun dan jahat.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Dirimu dihina pun kau diam diam saja. Alasanmu adalah 'Nabi kesabarannya tiada batas'</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Kalau kau membaca siroh dan tidak cuman mendengarkan potongan ceramah 2 menitan di sosmed, Nabi dalam kondisi kezaliman yang sangat sangat keterlaluan (pas sholat dikasi kotoran dan USUS HEWAN di punggungnya + hinaan tiada henti + dibunuhin para pengikut beliau, kau bakalan merinding saat membaca kekejaman mereka) mendoakan semua musuh besar beliau MAT1 di depan Ka'bah..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Di Badar War, semua yang beliau doakan, MAT1..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Ini baru satu kisah, masih baaaanyak lagi kisah lainnya, kalau kau mau baca dan objektif dalam menilai..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Selain tentu saja, akhlak Nabi yang tak tertandingi dalam sangat banyak kisah lainnya..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Rasulullah sebagai Nabi terakhir itu SEIMBANG dan HARMONI..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Akhlakul Karimah IYA dan Tegas juga IYA..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Sebagaimana sebagian orang sering membenturkan antara berdoa dan bersyukur, aku jelas heran, sebab sebenarnya keduanya diajarkan dan perlu dilakukan.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Kenapa dibenturkan?</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Namun aku sadari bahwa orang yang begini sebenarnya memang kurang ilmu tentang agamanya sendiri, jadi mudah terpengaruh ideologi yang ujungnya ngebikin definisi kebenaran jadi rancu dan bisa bikin semesta lama lama kehilangan keseimbangannya..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Sabar itu ada batasnya, makanya ada ajaran Nahi Mungkar dan Jihad. Ada Fiqh yang menjaga harkat dan derajat kamu biar hak kamu nggak dirampas orang seenaknya.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Itu namanya KEADILAN..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Supaya kepalamu tidak dinjak injak manusia jahat dan kejam. Supaya kau tidak menderita dan terhina..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Portugis, Belanda dan Jepang bisa diusir dari negara ini adalah karena MAYORITAS Pejuang Muslim dan Founding Father itu TIDAK TERLALU BAIK.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Kau hidup enak, bernafas dengan lega, bisa jualan dan haha hihi saat ini adalah karena mereka tidak terlalu baik dan mau mau saja saat dihina orang..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Mereka akalnya masih sehat dan waras serta sangat terdidik, makanya negaramu ini jadi merdeka.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Kalau kau terlalu baik tanpa batas, maka kau akan berakhir dalam perbudakan, penderitaan, kesakitan dan kehancuran.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Jangan terlalu baik sodara, sebab:</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">'Apapun yang berlebihan, selalu berbahaya'</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Mengajak dalam kebaikan IYA..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Bersikap tegas pada kejahatan, juga IYA..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Keduanya adalah satu, jangan kau benturkan..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Sebab keduanya, membentuk keseimbangan, harmoni dan keselarasan alam semesta..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Juga karena:</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">'Yang membuat kejahatan terus menerus terjadi, adalah karena orang baiknya, TIDAK MELAKUKAN SESUATU'</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><a href="https://www.facebook.com/hashtag/insight?__eep__=6&__cft__[0]=AZX8IbCAYG1kvPd8Qsg3BoVPFIuw_N-UGKDDq7KGicFXJuc2KnIIh_RJ4O3Rj4_FRMwHPneF8EXzmRw7_E2wyAgNcFe4AcoEqXbdfKKT34zZb_6Cs9WUY4xriqc2tzkSzefxxpEhrNxscM_J5wtYF9ee&__tn__=*NK-R"><span style="font-family: helvetica;">#Insight</span></a></div>Fahmy Arafat Daulayhttp://www.blogger.com/profile/07149843712514550659noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4745040280139071941.post-61086443347234520792023-08-31T16:04:00.003+07:002023-08-31T16:04:30.075+07:00Karakter Unik Si Rahang Besar<div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Ini agak agak 'klenik' atau kesannya 'labelling' sih, tapi kalau mau nerima atau memberi saran atau nasihat, sebaiknya kalau ngeliat orang yang memberi saran bentuk rahangnya kotak atau petak, maka saran itu biasanya akan sulit dilakukan sebagian besar orang..<span><a name='more'></a></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Karena mereka secara alamiah punya daya juang yang kuat, kekuatan fisik yang besar dan ketegasan plus 'keganasan' bawaan yang memang sudah begitu dari lahir.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Punya stamina mental dan fisik diatas rata rata dan akan mengejar cita cita bahkan hingga ke ujung langit pun!</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Dan tidak semua orang bisa begitu, kecuali ia berlatih dalam jangka waktu tertentu..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Dulu sih saya nggak percaya, kesannya suuzhon soalnya, tapi pengalaman berkali kali interaksi, mengamati dengan yang bentuknya begitu, akurasinya sangat tinggi <img src="https://static.xx.fbcdn.net/images/emoji.php/v9/t51/1/16/1f603.png" /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Tapi bisa dibilang bodoh juga kalau belum belum langsung meremehkan ilmu kuno yang dipolakan dan terus dikembangkan selama ratusan atau ribuan tahun, tanpa mengujinya langsung di lapangan nyata kan <img src="https://static.xx.fbcdn.net/images/emoji.php/v9/t57/1/16/1f609.png" /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><a href="https://www.facebook.com/hashtag/insight?__eep__=6&__cft__[0]=AZVsSVrJyj1eU8NAqinC94SYa6VtwvMy86wp4vAhU29jtovoqct14PK24fOOtZhEN5qS3yeR4RLJGnjdPdGAhci5vKHsVVGalVdQWCsK4rdqJPtEfAL9Q21zD_-gzeZN4puC96cVccJ62hTmkvPv1qBX&__tn__=*NK-R">#Insight</a> <a href="https://www.facebook.com/hashtag/ilmumembacawajah?__eep__=6&__cft__[0]=AZVsSVrJyj1eU8NAqinC94SYa6VtwvMy86wp4vAhU29jtovoqct14PK24fOOtZhEN5qS3yeR4RLJGnjdPdGAhci5vKHsVVGalVdQWCsK4rdqJPtEfAL9Q21zD_-gzeZN4puC96cVccJ62hTmkvPv1qBX&__tn__=*NK-R">#IlmuMembacaWajah</a></span></div>Fahmy Arafat Daulayhttp://www.blogger.com/profile/07149843712514550659noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4745040280139071941.post-43904914532223464242022-07-27T20:37:00.000+07:002022-07-27T20:37:01.151+07:00* KESAKTIAN AL FATIHAH UNTUK MENGOBATI DEMAM PADA ANAK ANAK DAN ORANG DEWASA *<span style="font-family: helvetica;">Dulu, waktu saya masih di Medan dan belum menikah, saya sering mendapat kesempatan untuk sharing pada masyarakat (lebih seringnya remaja masjid dan sebagiannya komunitas emak emak) tentang berbagai hal, umumnya tentang pengembangan diri dan kesehatan..<span><a name='more'></a></span></span><div><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div><span style="font-family: helvetica;">Nah, pada suatu kesempatan saya kebetulan kebagian untuk mengisi materi untuk kalangan remaja dan sebagian ibu ibu dirumah salah seorang remaja masjid.<span><!--more--></span> <br /><br />Ini sih udah lama banget, jadi saya tak ingat lagi materi apa yang saya sampaikan :D<br /><br />Entah kenapa, setelah materi selesai, seorang ibu mendekat pada saya dan mendadak minta agar saya membacakan 'DOA' pada segelas air putih untuk anaknya yang sedang demam. <br /><br />Entah apa yang menyebabkan si ibu menduga saya memiliki semacam kekuatan penyembuhan, tapi, karena kadung diminta dan posisinya sedang berada didepan banyak orang ya sudahlah, hajar saja! :D<br /><br />Waktu itu saya hanya membacakan Al Fatihah saja..<br /><br />Saya membacakan Al Fatihah kedalam segelas air putih sebanyak 3 kali. <br /><br />Membacanya dengan pelan pelan dan santai santai saja. Benar benar menikmati arti dan maknanya..<br /><br />Biasanya, saya melakukannya sambil menutup mata dan merasakan tiap bacaan dengan penuh damai. Saya juga tak peduli entah berhasil atau tidak. <br /><br />Yang penting menikmati bacaannya dan berdoa pada Yang Maha Penyembuh.<br /><br />Urusan sembuh atau tidaknya, sudah saya serahkan kepada Sang Maha Pemberi Yang Terbaik..<br /><br />Oya, biasanya juga saya MENIATKAN kesembuhan saat sampai pada ayat:<br /><br />'Iyyaka na'buduwa Iyyaakanasta'iiin.' yang artinya 'Hanya kepadaMU Kami beribadah dan hanya kepadaMu juga kami minta tolong' begitulah terjemahan bebasnya..<br /><br />Saya berhenti disitu lalu berdoa 3 kali untuk kesembuhan si pasien. <br /><br />Tetap dengan pelan pelan, dengan tenang, dengan damai dan dengan tanpa mengharap hasil keren apapun, lalu melanjutkan sisa ayat hingga selesai. <br /><br />Hal itu diulangi 2 kali lagi agar genap menjadi 3 kali bacaan..<br /><br />Setelah itu, saya meniup pelan air dengan niat mengalirkan energi bacaan pada air dan BERES. <br /><br />Saya memberikan air itu pada si ibu, menjelaskan cara menggunakan air itu dan pertemuan malam itu pun terlupakan begitu saja. <br /><br />Saat bertemu lagi beberapa waktu kemudian, si ibu tadi dengan ekspresi riang memberikan semacam 'testimoni' pada saya: <br /><br />'Fahmy, air yang kau bacakan kemarin berhasil, anakku sembuh dari demamnya' begitu kira kira katanya. <br /><br />Alhamdulillaah, saya tentu saja senang sekaligus agak terkejut mendengar berita bahagia ini. Karena saya waktu itu benar benar sudah melupakan dan nggak kepikiran sama sekali.<br /><br />Dan sudah jelas bahwa ini semua bukan karena saya yang sakti, melainkan memang si anak tadi sudah waktunya sembuh lewat wasilah dan barokah Al Fatihah atas izinNya. <br /><br />Itu juga karena saya juga dapat ilmu ini dari membaca buku ilmu Pengobatan dan beberapa riwayat hadits yang Shahih tentang keajaiban Al Fatihah. <br /><br />Sebagian referensinya bisa anda temukan di Kitab 'At Thibbun Nabawi' tulisan Ibnu Qayyim al Jauziyyah atau Imam Jalaluddin As Suyuthii, juga seingat saya tulisan Abu Nu'aim.<br /><br />Rupa rupanya, surah ini alhamdulillaah sangat efektif untuk meredakan gangguan demam, baik pada anak anak maupun pada orang dewasa. <br /><br />Saya juga pernah menggunakan bacaan ini untuk menangani gangguan demam pada keponakan Pak Beng, salah seorang Guru dan rekan saya dahulu.<br /><br />Bedanya, saya menambahkan variasi dengan mengalirkan Energy Healing ala Chikung (tenaga dalam versi Tiongkok) dan efeknya ternyata alhamdulillaah juga..<br /><br />Kurang dari 1 jam anak yang mengalami demam dan saat itu berumur 5 tahunan secara ajaib turun panasnya dan sembuh!<br /><br />Sementara Pak Beng sendiri juga pernah mengalami demam hebat selama kira kira 1 minggu. Ia yang sangat jarang sakit entah kenapa mengalami perasaan nggak enak badan yang tak juga tersembuhkan..<br /><br />Ia bahkan waktu itu sudah ke dokter, meminum obat dan tetap saja tidak juga sembuh..<br /><br />Ada apa ini?<br /><br />Besar dugaan sakitnya terjadi setelah mengobati salah seorang keluarganya yang kemungkinan besar memegang 'ilmu' atau 'pegangan' tertentu.<br /><br /> Ia yang biasa tidur di lantai (dan tidak ada masalah apapun, sebab orang biasa biasanya akan masuk angin jika mengikuti kebiasaan unik ini) mendadak terpaksa tidur diatas ranjang dan itu jelas bukan kebiasaannya..<br /><br />Yang aneh lagi, jempolnya seingat saya dua duanya membengkak, selain tubuhnya yang konstan dalam keadaan panas.<br /><br />Puncaknya, ia tiba tiba suatu malam mengirim SMS pada saya yang kira kira isinya begini:<br /><br />'SOS My, tolong datang, Istriku masih di Singapura'<br /><br />Waktu itu jam 10 malam dan jarak antara rumah saya dan rumahnya sekitar 10 km an. Kalau sudah SOS begini berarti sudah sangat gawat!!<br /><br />Saya langsung menggenjot Supra Fit saya menuju rumahnya dan menemukan Pak Beng tergeletak tak berdaya diatas ranjang. <br /><br />Saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan lagi, seingat saya waktu itu saya juga sudah menggunakan jurus andalan saya yaitu Reflexology, namun sepertinya tidak membuahkan hasil yang bagus..<br /><br />Di tengah kebingungan saya yang luar biasa, saya lalu memutuskan menggunakan Al Fatihah sebagai bentuk ikhtiar. <br /><br />Saya membacakan surah diatas segelas air dengan metode yang kurang lebih sama dengan yang sudah saya jelaskan diatas.<br /><br />Saya seingat saya menginstruksikan Pak Beng untuk meminum air yang sudah saya bacakan doa tadi, mengoleskan air ke sekujurnya tubuhnya yang panas dan juga pada jempolnya yang membengkak..<br /><br />Alhamdulillaah secara ajaib, tiba tiba suhu tubuh Pak Beng menurun. Yang lebih gila lagi, jempolnya yang membengkak dan tak juga sembuh, juga mendadak kempes!<br /><br />Pak Beng malam itu pasti merasa amat baikan, sehingga di waktu itu juga, ia kembali lagi tidur diatas lantai, dengan kipas angin, dengan perasaan tenang, damai dan bahagia :D<br /><br />Ia benar benar sembuh atas izin Allah, lewat kekuatan Al Fatihah..<br /><br />Saya juga tak percaya dengan apa yang terjadi, bahkan hingga kini saya juga masih terheran heran bisa mengalami pengalaman super gila ini, tapi ya mau gimana lagi? memang begitulah kenyataannya :D<br /><br />Sebenarnya, ada banyak lagi cerita tentang keajaiban al Fatihah beserta ayat lainnya yang menjadi pengalaman saya selama menjadi Alternative Healer dulu dan banyak studi kasus yang sangat menarik dan seru :D<br /><br />Tapi saya cukupkan dulu sampai disini ya :)<br /><br />Silakan Praktekkan dan saya harap anda cocok dengan metode ini dan mendapatkan sebaik baik kesembuhan, lahir batin, dunia akhirat..<br /><br />Aamiin..<br /><br />Satu lagi, jika anda merasa ini bermanfaat, saya mengijinkan tulisan ini dibagikan kesiapapun lewat media apapun.<br /><br />Entah itu di WA, IG, Telegram, atau Blog anda, silakan silakan saja..<br /><br />Yang penting nama penulisnya disertakan ya..<br /><br /> Sip? ;)<br /><br />Ok, semoga bermanfaat dan Salam :)<br /><br />Fahmy Arafat Daulay <br /><br />#RepostWIthEditing</span></div>Fahmy Arafat Daulayhttp://www.blogger.com/profile/07149843712514550659noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4745040280139071941.post-80257703168858053662022-07-25T18:49:00.006+07:002022-07-25T18:49:49.159+07:00 'Kenapa Orang Zaman Dulu (Generally) Pola Didiknya 'Nggak Bener' Tapi Anaknya Tetap Bisa Sukses dan Berprilaku Baik?'<div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Beberapa waktu yang lalu saya membaca tulisan Pak Rijal Mumazziq. Beliau menjelaskan fenomena unik ini dengan pendekatan ruhani yang bagi saya yang juga mendalami 'hal beginian' tentu saja sangat masuk akal..<span><a name='more'></a></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Katanya, orang zaman dulu itu (generally, terutama yang masih kental dengan tradisi) walaupun cara didiknya kadang atau sering bertentangan dengan prinsip prinsip parenting kekinian yang ilmiah dan minim kekerasan (pukulan, tamparan, cubitan dll), tapi mereka ternyata melakukan pendekatan yang kental dengan spiritualitas..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Mereka secara khusus melakukan TIRAKAT INDIVIDUAL untuk anak anaknya.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Metodenya bisa macem macem, ada yang dengan puasa, ada yang dengan mengamalkan bacaan tertentu di waktu tertentu dan dengan cara tertentu..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Ada juga yang melakukan semacam TIRAKAT SOSIAL seperti berbaik baik dengan tetangga, selalu siap sedia saat tetangga ada acara, memuliakan para ulama, berteman baik dan suka menolong siapa saja, pokoknya ya, ada amalan khusus yang dilakukan para pendahulu (yang pinter, yang ngaji, yang nunut tradisi yang baik, sebab ada juga leluhur yang bodoh dan sesatnya minta ampun wkkkkkk) yang diniatkan agar anak anaknya selamat dan bahagia dunia akhirat..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Walaupun secara fisik dan mental anak anak ini seolah diperlakukan kurang sesuai dengan etika dan ilmu parenting zaman now, namun secara ruhani, jiwa mereka tenang dan terkoneksi pada bapak ibunya, karena sudah diritualkan tadi..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Mudah bagi anak anak yang dulunya seolah diperlakukan tidak manusiawi untuk memahami dan memaklumi prilaku orang tua mereka dan bahkan mereka pada akhirnya sangat berterima kasih, menjadi sukses atau minimal santai dalam bidangnya masing masing serta terhindar dari prilaku prilaku yang mengenaskan..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Saya sendiri menemukan kasus kasus menarik mengenai parenting ala ritual ini, diantaranya:</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">1. Seorang rekan trainer pernah menulis bahwa dulu dia malas banget belajar dan kalau ada ujian, dia nggak belajar sama sekali. Namun ibunya berpuasa agar dia sukses melewati ujian.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Di masa masa ujian dia malah main kesana kemari, bukan belajar. Namun anehnya dia malah lulus dan seingat saya, jawaban dari pertanyaan pertanyaan ujian terbayang dengan sendirinya.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Oya, saya tidak merekomendasi pendekatan extrim ini, silakan kalau mau puasa, tapi ya belajar jugalah wkkkkkkk</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">2. Dokter Gamal Albinsaid, Pendiri Bank Sampah dalam bukunya menjelaskan, kapan saja ia akan atau sedang mengerjakan ujian penting, ibunya selalu bertanya 'jam berapa ujiannya?'</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Dan di waktu itu juga ibunya akan menggelar sajadah, melakukan ibadah dan berdoa agar anaknya sukses dalam ujian atau di momen momen terpenting apapun..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Hasilnya?</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Anda bisa lihat (atau googling) sendiri, betapa besar karya dokter Gamal dan levelnya udah World Class, jelas nggak kaleng kaleng kan? :D</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">3. Salah seorang teman fb saya yang berusia senior (sudah almarhum sekitar 2012 silam) menceritakan bahwa ada orang tua yang menggunakan ritual khusus khas tradisi seperti tidur di lantai pada waktu waktu tertentu, melakukan amalan tertentu dan sejenisnya, hasilnya? anak anaknya menjadi orang orang yang sukses dalam bidangnya masing masing..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">4. Seorang Ustadz terkenal di daerah kelahiran saya (Medan) menceritakan sebuah kasus pribadi yang menarik yaitu anaknya bandel, suka bermain di selokan yang kotor, pokoknya ini anak sangat sulit diatur. Kerennya Ustadz ini ngobrol begini sama istrinya:</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">'Apa ya salah kita sehingga anak kita jadi begini?'</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Kenapa saya bilang keren?</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Karena ada jenis orang tua yang kalau ada prilaku buruk anaknya, maka ini orang akan menyalahkan anaknya saja, dia menolak bertanggung jawab akan fakta bahwa prilaku tidak baik anak, nyaris seluruhnya, adalah akibat dari orang tua yang tanpa sadar menularkan prilaku itu, pada anaknya.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">'Jadi apa yang selanjutnya dilakukan pak Ustadz tadi bang?'</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Beliau melakukan sesuatu yang sangat menarik dan tentu saja, sangat spiritual.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Suami istri yang dekat pada Allah itu melakukan sholat tahajud dan mendoakan anaknya secara khusus nyaris setiap malam. Dan alhamdulillaahnya, tak berapa lama, entah kenapa, anak beliau (yang kebetulan bernama sama dengan saya wkkkkk) itu entah kenapa berubah drastis!</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Ia tak lagi main di selokan. Ia menjadi lebih nurut pada orang tuanya. Ia bahkan meminta sesuatu yang tak disangka sangka pada orang tuanya yaitu masuk pondok dan menghafal qur'an. Dan semua itu paralel dengan saat orangtuanya, mendoakan si anak secara khusus, pada waktu tahajud berjamaah..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Bukankah ini sangat spiritual?</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Bukankah ini sangat bekerja efektif?</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Terakhir, ini sebuah kasus menarik yang saya temukan di bukunya Ayah Edy, seorang Master Parenting, yang isi bukunya waktu itu (aduh saya lupa nama bukunya wkkkkk) yaitu tentang seorang guru yang mengaku sudah menggunakan segala metode parenting modern yang ia tahu, namun masih juga muridnya berprilaku kurang baik.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Hingga mungkin karena kehabisan akal menangani si anak tadi, akhirnya ia mengadukan masalah ini dalam sholat tahajudnya..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Dan aneh sekali, setelah dilakukan 'ritual' tadi, si anak prilakunya 'entah kenapa' berubah menjadi lebih baik. Padahal segala jurus parenting canggih sudah dilancarkan padanya, namun dengan kekuatan ritual ruhaniyyah, ia membaik secara prilaku..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Maka kembali pada pertanyaan diatas, kenapa kok ada sebagian atau bahkan banyak anak anak zaman dulu yang dididik dengan keras namun tetap sayang sama orang tuanya dan menjadi berhasil dalam bidangnya?</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Yes, sekali, secara ruhani, mereka TERHUBUNG dengan orangtuanya dan dengan Tuhannya..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Jiwa mereka menjadi tenang, karena secara spiritual ruhani mereka tahu bahwa tabungan energi yang dihadiahkan orangtua mereka padanya, akan selalu bekerja, pada situasi dan kondisi yang tepat..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Sementara, anak anak yang hanya dikerasin, diteriakin, dipukulin dan tanpa doa melainkan only bullyan saja biasanya cenderung akan tumbuh menjadi manusia yang keras, ganas, beringas dan rentan dengan stres, depresi dan bahkan bunuh diri.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Itu semua karena, sudahlah parentingnya parah, nggak ada ritual buat ruhaninya pula, gimana nggak remuk itu anak ya kan?</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">'Wah menarik ini bang, sepertinya jarang banget ya dibahas dalam dunia parenting terutama yang barat punya?'</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">'Jadi gimana caranya bang supaya anak kita lengket dan tenang secara ruhani?'</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Ok, inilah beberapa cara yang bisa anda lakukan. Pilih satu yang anda rasa cocok dan eksekusi dengan istiqomah, demi kebahagiaan anak anda, dunia akhirat..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">1. Tirakat Individual -> Hadiahkan Al Fatihah (jika anda berkeyakinan lain, silakan lakukan doa sesuai dengan keyakinan anda) yang diniatkan untuk ruhnya si anak.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Lebih bagus jika dilakukan saat anda dalam kondisi sudah berwudhu. Waktu yang menurut saya terbaik adalah setelah tahajud atau kapan saja setelah anda bangun tidur atau setelah subuh.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Jika anda menganggap mengirim al fatihah ini tidak sesuai dengan ajaran Ustadz anda, silakan gunakan doa apapun yang kira kira artinya untuk menyelamatkan anak dunia akhirat.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">2. Tirakat Sosial -> Sering sering sedekah pada tetangga walaupun hanya sedikit, muliakan para tokoh agama, promosikan produk teman teman anda dan intinya segala hal yang bisa bikin hati orang lain bahagia dan terbantu.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Energi yang dihasilkan dari tirakat jenis ini, setidaknya dalam pengamatan saya, sudah terbukti ampuh berkali kali insya Allah bisa melindungi anak anak walaupun berada jauh antar pulau..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Ok itu saja, yang penting istiqomah ya..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Dan tentu saja akan lebih powerful jika anda juga belajar dan mempraktekkan ilmu ilmu parenting. Para pendahulu kita banyak yang belum tersentuh ilmu penting ini namun kita yang sudah paham, tentu saja perlu terus mengupgrade pengetahuan kita tentang parenting.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Sebab bukankah kita ingin anak anak kita menjadi bahagia yang paripurna di dunia ini dan di akhirat sana? :)</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Semoga bermanfaat dan Salam :)</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Fahmy Arafat Daulay</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Pekalongan, Senin 25 Juli 2022, Sebelum 'Isya tiba..</span></div><p></p>Fahmy Arafat Daulayhttp://www.blogger.com/profile/07149843712514550659noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4745040280139071941.post-26334248643960304612022-07-12T16:22:00.000+07:002022-07-12T16:22:36.408+07:00'Kapan Nikah?' -> Memahami dan Memaklumi Template Komunikasi Masyarakat Kita<div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">'Kapan Nikah?'</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">'Kapan punya anak lagi?'</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">'Tinggal dimana?'</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">'Gemukan ya sekarang?'</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">'Berapa omset sekarang?'</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Dan banyak lagi, dalam kebanyakan atau bahkan nyaris semua kasus ITU BUKAN NYINYIRAN, penghinaan atau agresi..<span><a name='more'></a></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Itu hanya template atau pertanyaan standard untuk MEMULAI PERCAKAPAN ala masyarakat kita.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Mereka tidak pernah membaca buku bagaimana berkomunikasi dengan baik atau ikutan training 'How To Get Friends and Influence People' sama sekali..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Begitupun pada mereka yang bertanya harga jual padahal sudah dituliskan di poster, jangan dibully 'miskin literasi', itu juga biasanya hanya cara mereka memulai percakapan an sich..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Dulu saya (gara gara terpengaruh orang yang terlalu sensi sebenarnya) ikutan marah gara gara sebagian hal diatas, namun 'pencerahan' terjadi setelah saya mendengarkan pembahasan tentang metode penjualan bertahun tahun silam, saat ada yang nanya tentang kenapa orang masih saja nanya harga padahal udah jelas tertera harganya..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">'Oh itu hanya cara mereka untuk memulai percakapan saja kok'</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Kata pembicaranya..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Mendengarkan itu saya jadi 'Boooooom!!'</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">'Oh iya bener juga ya?'</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Karena kadang atau mungkin sering secara nggak sengaja juga menanyakan hal itu (tapi cara atau pilihan katanya seingat saya nggak langsung banget seperti diatas), tidak ada maksud sama sekali untuk menghina atau menyerang..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Buat apa?</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Ngapain bikin dosa dan menyakiti?</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Tapi sebagian orang yang perasaannya halus atau bisa jadi TERHIPNOTIS beberapa orang lalu menuliskan bahwa pertanyaan itu adalah agresi, maka banyak orang jadi terpengaruh dan bereaksi secara lebay..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Saya dulu nyaris bertengkar sama tukang pijit saat ia menanyakan kapan punya anak lagi?</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Juga bertengkar dengan adik adik saya yang menyarankan dan menanyakan untuk kapan punya anak lagi?</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Saya juga sempat nyinyir pada ibu ibu yang menanyakan hal yang sama dengan:</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">'Emang ibu mau saya punya anak berapa?' (yang akhirnya sangat saya sesali, kenapa harus sekasar itu responnya)</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Saya bahkan pernah bikin status khusus untuk menunjukkan kemarahan saya tentang ini, gara gara teman baik saya nanya tentang hal yang sama juga di komen (yang akhirnya saya sadari itu memang karena nggak paham bahwa itu cuman bentuk kepedulian dan interaksi yang sangat biasa saja sebenarnya)</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Untuk apa tukang pijat, adik adik dan teman baik saya menyerang saya?</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Apa untungnya?</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Nggak ada toh?</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Pikiran bahwa ada orang yang ngerasa lebih hebat karena sudah nikah duluan sebenarnya lebih ke perasaan kalah didalam diri saja sebenarnya, dan yang nanya juga pengen yang ditanya itu juga merasakan kebahagiaan yang sama seperti yang dirasakannya :)</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Atau, bisa jadi karena tersihir ide (yang menurut saya malah lebih banyak menyesatkannya) bahwa pertanyaan seperti itu (apalagi saat lebaran tiba) adalah bentuk serangan personal..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">NO, NO and NO!!</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Mereka hanya berbasa basi saja, karena nyaris semua orang ya caranya begitu kalau memulai percakapan di berbagai daerah dan itu ya sebaiknya respon saja dengan begini:</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">'Minta doanya ya bu'</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">'Tolong dicarikan ya bu'</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">'Makasi ya bu, belum nemu atau berjodoh aja nih'</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Udah gitu doang template jawabannya insya Allah udah aman tuh..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Nggak perlu baper berkepanjangan dan dijadikan status atau trit yang membahas panjang lebar dan mempengaruhi orang lain (termasuk saya dulu) dan akhirnya beresiko merusak silaturahim yang sempat terjadi pada saya juga..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">'Kalau bang fahmy dulu pas ditanya belum nikah nikah juga (saat itu usia mendekati 30 tahun) gimana jawabnya?'</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">'Oh gampang itu, saya jawabnya begini'</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">'Susah nih, soalnya nggak ada yang mau pak/bu/mbak'</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">'Ah masak sih (entah kenapa kebanyakan mereka nggak percaya saat saya bilang begitu)'</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">'Iya maksud saya nggak ada yang mau itu adalah, NGGAK ADA YANG MAU NOLAK, jadi saya bingung mau milih yang mana?' :v</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Jadi kalau mau jawab pake metode pertama silakan, pake metode sok ganteng saya juga silakan, yang jelas insya Allah, masyarakat tidak semuanya sejahat itu untuk menghancurkan perasaan anda, sebab mereka biasanya hanya berbasa basi saja, untuk memulai percakapan dengan anda :)</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Bagaimana Menurut Anda?</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Fahmy Arafat Daulay</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Pekalongan, Selasa, 28 Juni 2022, Pagi yang sejuk..</span></div>Fahmy Arafat Daulayhttp://www.blogger.com/profile/07149843712514550659noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4745040280139071941.post-40359186003156728582022-06-20T20:50:00.001+07:002022-06-20T20:50:29.190+07:00 'Kenapa Perlu Berdoa Sebelum Bekerja?' (Sebuah Renungan)<div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Setidaknya menurut pengalaman saya pribadi, bahkan untuk melakukan hal yang sepele saja yang dianggap banyak orang mudah pun, butuh izin dan ridhoNya agar bisa dieksekusi.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Sebab pengalaman saya menunjukkan bahwa jika belum memohon ridho dan perkenanNya, rasanya memang beda, jauh berbeda..<span><a name='more'></a></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Seperti ada tekanan, rasa berat atau stres di area kepala serta sekujur tubuh dan ini baru baru saja saya sadari dan dalam banyak kasus, malah jadi batal ngerjainnya, padahal kerjaannya itu kadang juga sangat penting dan mendesak..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Beda dengan saat beneran 'laporan' dulu padaNya, entah kenapa action yang biasanya sulit atau terasa berat sekali untuk dilakukan, secara ajaib, jadi lebih mudah dilakukan dan bahkan seringkali dilakukan saat itu juga!</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Kejadian yang sudah terjadi selama bertahun tahun ini menyadarkan saya, setidaknya untuk saya pribadi bahwa ajaran 'baca bismillaah setiap sebelum bekerja biar barokah kerjanya' itu bagi saya secara esensi memang benar banget dan works in the real world..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Barokah disini bisa jadi dimaknai dengan blocking atau kemalasan atau perasaan berat saat melakukannya jadi berkurang atau menghilang sama sekali.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Dengan catatan bahwa saat membaca bismillaah atau sekedar berdoa memohon izin dan perkenanNya saat mau melakukan apa saja terutama sesuatu yang penting memang beneran dirasakan maknanya, memberikan fokus, konsentrasi dan penghayatan sefull mungkin, bukan sekedar pronounciation atau tindakan lidah saja.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Sebab yang terpenting adalah FEEL nya bukan bacaannya sendiri, meskipun bacaan tetap perlu, sebab darimana datangnya makna tanpa kata kata? ya kan?</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Memang sih, terasa lebih lama dan merepotkan, padahal faktanya, hanya butuh semenitan atau kurang sebenarnya melakukan 'meditasi' singkat ini..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Saya juga awalnya merasakan semua kerepotan ini didalam pikiran dan itu terjadi selama mungkin belasan tahun atau lebih malah.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Sampai akhirnya saya menyadari bahwa sebenarnya, kalau dihitung secara keseluruhan, tindakan membaca bismillaah atau berdoa dulu sebelum melakukan apapun yang penting, ternyata dalam hitungan harian, mingguan atau tahunan atau lebih ternyata hasilnya (berupa produktivitas dan kesuksesan, bisa juga uang yang jauh lebih banyak) bisa jauh banget habis habisan melebihi orang orang seperti saya.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Yang (karena belum paham dan merasakan powernya) males banget untuk sekedar mengingatnya sambil memohon izin dan ridhoNya dalam melakukan pekerjaan..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Itu karena (sekali lagi, setidaknya dalam pengalaman saya pribadi) pekerjaan jadi lebih mudah dilakukan dan kalau sudah begini berarti jadi lebih mudah dan lebih cepat selesai kan?</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Dan bisa segera melakukan pekerjaan lainnya serta juga pekerjaan atau action lainnya yang dikerjakan lainnya ternyata juga lebih mudah dan lebih cepat selesainya!</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Akumulasi dari segala pekerjaan yang dilakukan dengan sangat efektif dan efisien ini dengan back up kekuatan spiritual lewat doa tadi tentu saja akan menghasilkan produktivitas yang tinggi, perasaan lebih puas dengan kehidupan, merasa lebih dekat padaNya dan tentu saja efek bonusnya, uang atau kekayaan yang lebih banyak, akibat produktivitas yang semakin menggila karena memulai setiap kerja dengan doa..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Jadi INTINYA, memulai setiap pekerjaan dengan berdoa -> Meningkatkan kemungkinan jadi semakin bisa bikin kita cepat kaya dan bahagia dalam waktu yang lebih singkat!</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Tak hanya berhasil di dunia namun juga di akhirat, sebab barokah artinya adalah berkumpulnya semua kebaikan didalamnya, di dunia dan di akhirat..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Singkatnya berdoa memohon izinNya saat hendak melakukan apa saja, akan mempercepat, mempermudah dan memperlancar jalan anda, menuju kesuksesan yang diinginkan, dunia akhirat..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Kenapa ini bisa berhasil?</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Bisa jadi karena saat berdoa memohon izin dan ridhonya sebelum bekerja, gelombang otak menurun dan masuk ke gelombang Alpha atau Theta, sehingga performa otak dan tubuh menjadi maksimal, pikiran jadi jernih, intuisi jadi tajam dan speed dalam eksekusi jadi tinggi sehingga pekerjaan jadi cepat dimulai dan akhirnya jadi juga cepat selesai, tanpa banyak drama atau distraksi..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Disamping itu perasaan didukung dan diridhoi kekuatan yang maha besar tak tertandingi oleh Sang Maha Raja Diraja Semesta Raya akan menimbulkan perasaan percaya diri yang hening, dimana semua rasa takut dan gelisah akan menghilang, terhanyut dalam fakta ke maha besaranNya, yang mengalahkan semua emosi negatif yang bisa jadi muncul secara bawah sadar saat akan mengeksekusi segala jenis pekerjaan terutama yang benar benar prioritas..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Tenang, nyaman, damai, hening, suwung, bahagia..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Dan semua jenis emosi ini adalah emosi yang memiliki kekuatan yang besar kalau ditinjau dari pendekatan vibrasi atau kesadaran, yang mana vibrasi yang power ini atas izinNya, akan memudahkan kita bukan cuman kita yang mengejar tujuan atau cita cita kita, tapi juga tujuan atau cita cita kita juga ikutan mengejar diri kita..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Dan (ini mungkin anda sudah bosan mendengarnya) bukankah ini sudah lama banget diajarkan dalam ajaran agama?</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Namun kita (lebih tepatnya saya) yang belum juga benar benar memahaminya?</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Bagaimana menurut anda?</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Semoga bermanfaat dan Salam :)</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Pekalongan, Senin, 20 Juni 2022, malam yang hangat..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Fahmy Arafat Daulay</span></div>Fahmy Arafat Daulayhttp://www.blogger.com/profile/07149843712514550659noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4745040280139071941.post-67447986217581852022022-06-01T21:24:00.006+07:002022-06-02T05:45:18.242+07:00PRINSIP PERTUKARAN ENERGI DALAM BELAJAR ILMU ILMU MAHA PENTING<div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Tiba tiba teringat kalau salah seorang Guru saya yang begitu GILA pengorbanannya buat belajar. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Beliau bahkan RELA JADI PEMBANTU untuk orang yang akan dijadikan gurunya.. <span><a name='more'></a></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Waktu itu beliau belum sekaya dan seterkenal sekarang, namun semangatnya belajar sungguh dahsyat. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Waktu membuktikan bahwa pengorbanan besar ini membuat beliau menjadi seorang Master yang sangat dihormati di komunitasnya, serta banyak memiliki ilmu ilmu yang unik unik, yang jarang orang tahu atau pahami, serta tentu saja, sudah menjadi berlimpah :) </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Tidak ada hal yang besar, yang didapati lewat hal yang gratis, tanpa pengorbanan, sama sekali :) </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Jadi kalau ada yang mendapat ilmu dengan cara yang terlalu mudah dan tanpa pengorbanan sedikitpun, nyaris pasti biasanya dan selaaalu terjadi, ilmunya nggak akan kepake, apalagi menhasilkan manfaat di dunia dan di akhirat :) </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">(SAMBUNGAN)</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Gara gara postingan sebelum ini, jadi ingat kalau berkorban untuk mendapatkan ilmu yang keren sebenarnya adalah tradisi para pembelajar all over the world.. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Yang kelas teri seperti saya, karena dulu zaman mahasiswa nggak punya uang beli buku, maka saya menahan untuk tidak makan siang yang bener, melainkan cuman makan roti harga 500 atau 1000 zaman dulu, biar sisa uang jajan, bisa dikumpulin dan beli buku di Gramedia :D </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Perut saya terasa tertekan, saya merasa lapar, tapi saya tahan, demi bisa membeli buku Namun tidak ada rasa derita disana, sejak lama saya secara otomatis sudah paham bahwa beli buku itu ya memang pake duit.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Jadi pas ada seminar, training dan sejenisnya, karena saya paham itu juga bentuk dari ilmu cuman disampaikan secara langsung , saya nggak keberatan sama sekali.. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Saya juga nyaris nggak pernah protes dengan berapa inves atau mahar yang dibutuhkan buat belajar, karena saya sudah mendapatkan manfaat atau keuntungan besar yang bahkan sebagiannya masih saya rasakan hingga saat ini, bahkan sampai mati nanti dan setelah tiada lagi insya Allah..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Sebab ilmunya bisa diwariskan dan menjadi 'passive income akhirat' yang profitnya terus mengalir deras, bahkan setelah orang yang ngajar udah nggak ada.. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Tidak ada rasa derita saat tahu bahwa harus bayar buat belajar, karena rasa bahagia saya saat belajar dan mempraktekkannya itu rasanya melebihi secuil uang yang sudah saya inveskan untuk belajar.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Dan pada faktanya banyak hal yang saya pelajari, nyatanya kepake banget sampe sekarang, selama belasan atau bahkan udah tembus 20 an tahun.. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Jadi ruginya dimana? Kalaupun ada derita, itu lebih ke kemarahan saya pada diri saya sendiri karena belum punya uang untuk belajar ilmunya, bukan marah marah pada trainer atau pengajar dan protes: </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">'Buseeeet mahal banget nih ilmu?' </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">'Nyari duit kok gini amat pak?' </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">'Ilmu kok berbayar, Allah saja ngasi segalanya gratis kok' </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">'Ngajar itu yang ikhlas pak, jangan bayar bayar gini, nanti nggak barokah loh ilmunya'</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Nggak pernah saya ngucapin kalimat kalimat yang merendahkan dan menghinakan ilmu ilmu, yang setelah melakukan riset atau berpikir mendalam, saya jelas paham banget bahwa nilainya amat sangat tinggi dunia akhirat..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Jauh banget banget melebihi investasi awal yang dikeluarkan.. Sama sekali nggak! Cerita saya yang lain yang lebih ngerih sudah saya ceritakan dulu saat saya berjuang menemui Guru saya yang berada di perbatasan Jateng dan Jatim. Lumayan dramatis buat ukuran pembelajar kelas teri seperti saya sih hahaha :D </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Dan para pembelajar sejati lain yang saya tahu, juga rata rata biasa saja kalau harus bayar buat belajar, sangat biasa malah.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Guru guru senior saya atau tokoh bisnis terkenal malah LEBIH GILA BENERAN lagi kalau belajar :D Mereka bisa keluarin mahar atau inves belajar sekitar paling nggak 200 - 250 juta hingga 1 Milyar sekali belajar!! :D </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Tapi ya itu tadi, hasil belajarnya bisa dikonversi sehingga akhirnya baliknya jadi berlipat lipat terus menerus seiring waktu berjalan. nah apa itu yang namanya rugi? :D </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">'Tirakat Ngelmu' mereka yang GILA membuat level mereka juga GILA SUKSESNYA dan GILA JUGA BAROKAH serta MANFAAT ILMUNYA.. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Oya hasil atau konversi dari belajar juga nggak mesti dapet uang berlipat lipat dari jumlah investasi awal yang dikeluarin ya.. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Bentuknya bisa segala yang nggak kelihatan, tapi kalau nggak punya, maka segala kekayaan di dunia ini seperti nggak berasa apa apa atau tenggelam dalam depresi berat.. Apa enak hidup seperti itu? :D </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Contohnya? </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">- Komunikasi dengan pasangan yang nyambung -> kalau nggak nyambung, saya sering melihat stres berat yang terjadi, walaupun uangnya banyak, bahkan ada atau banyak juga yang berakhir kena penyakit berat dan mati muda. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">- Hubungan dengan anak yang asik -> kalau nggak asik, berapa banyak orang yang gagal parenting jadi narkoba, Open BO, atau malah ngabisin harta orang tuanya sendiri sampai sehabis habisnya? </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">- Hubungan dengan diri , manusia dan Tuhan yang akrab -> kalau nggak punya ini, stres, depresi, kehilangan tujuan hidup, terombang ambing, merasa kesepian dan sejenisnya..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">- Kesehatan yang bagus, bebas dari penyakit penyakit berat yang berbahaya -> percuma punya banyak uang dan bisa banget travelling keliling dunia tapi nggak bisa karena kena stroke atau penyakit berat.. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Semua yang diatas tadi, apakah lebih penting daripada uang? </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Apakah kelihatan langsung atau mudah di flexing kan? </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Nggak kan? tapi kalau nggak ada? hancur lebur kan hidup kita? :D </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Belajar ilmu pengembangan diri, parenting, komunikasi, spiritualitas memang dianggap nggak keren atau' nggak ada duitnya'</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Tapi faktanya, daerah dengan kekuatan finansial tertinggi ternyata juga haus dengan kebahagiaan dan kenyamanan emosional dan spiritual, yang secara umum hanya bisa didapati, DENGAN BELAJAR ILMUNYA :) </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Guru guru dan rekan rekan praktisi dan pengajar ilmu pengembangan diri saya, adalah jenis jenis orang yang BELAJAR HABIS HABISAN untuk mencapai level mereka saat ini.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Dan mereka gila gilaan dan nggak pelit untuk belajar ilmu yang bermanfaat dan terbukti memang banyak yang bermanfaat yang mereka pegang dan juga ajarkan hingga saat ini.. Oya, tulisan yang agak panjang ini pesan intinya adalah: </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">'Hargai ilmu ilmu yang bermanfaat, usahakan berani berkorban buat belajar dan insya Allah, keuntungan besar yang permanen yang anda nikmati rasa asiknya seumur hidup anda, yang bahkan bisa anda wariskan, serta menjadi investasi anda di akhirat nanti, akan jadi milik anda' </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Oya satu lagi, membaca buku itu bagus, bagus banget malah..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Namun jika senior dalam keilmuan tertentu sudah lama mempelajarinya atau ia adalah seorang Master, maka jauh lebih baik belajar dari mereka.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Kenapa? Sepertinya, pepatah ini, menurut saya sangat presisi untuk menjelaskan maksud saya yaitu: 'Berdiskusi 1 jam dengan seorang Master, sama dengan membaca buku buku selama 1 bulan'</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">(Pepatah Cina) </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Ok maaf sepertinya sudah kepanjangan, cukup sekian dulu ya ;) </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Semoga bermanfaat dan Salam :) </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Fahmy Arafat Daulay </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Pekalongan, Rabu, 1 Juni 2022, Malam yang hangat..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">#Pemikiran #Insight</span></div>Fahmy Arafat Daulayhttp://www.blogger.com/profile/07149843712514550659noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4745040280139071941.post-9026987119904620902022-05-30T22:16:00.008+07:002022-05-30T22:16:44.760+07:00'MUNCULNYA PARA LEGENDA SETIAP 10 TAHUN SEKALI'<div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Biasanya yang cover lagu, nyanyinya bisa lebih bagus dari penyanyi aslinya, tapi itu tidak berlaku buat Kaleb Sihombing. Mau lagunya dicover begimanapun, tetap saja kasta keindahannya sulit atau bisa jadi, tidak mungkin ditandingi :D<span><a name='more'></a></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Saya melihat pola yang sepertinya konsisten, bahwa setiap 10 tahun sekali akan ada dan selaaaalu muncul seorang 'Imam Besar' yang akan mengguncangkan dunia musik tanah air atau bahkan dunia.. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Ya seperti dalam dunia ke ulama an, bahwa dalam 100 tahun, akan ada 1 orang atau sekumpulan orang yang akan menjadi Mujaddid yang akan membuat Jalan Spiritual menjadi luar biasa dan mencerahkan lagi.. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Pola ini juga berlaku dalam dunia ilmu beladiri. Masutatsu Oyama, Founder and Grand Master Kyokushin Karate pernah menyatakan salah satu murid terhebatnya begini: 'Orang sehebat dia, biasanya hanya muncul 30 tahun sekali' </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Sementara para 'Mujaddid' dalam bidang beladiri secara global seperti Bruce Lee, mungkin hanya akan muncul dalam kurun 100 atau sekian ratus tahun sekali, saking langkanya.. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Saya juga melihat fenomena ini di dunia pengembangan diri. Setiap 10 tahun, akan ada saja para tokoh pengembangan diri baru yang hebat dan muncul ke permukaan, memberi pencerahan dan menjadi 'pewaris' dari para Master sebelumnya, yang merupakan hal yang alamiah dan menjadi sunnatullah pergantian delegasi tugas.. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Fenomena kemunculan para legenda ini memang sangat menarik. Entah kita hanya sebagai penikmat karya karya mereka atau masuk dalam bidang yang mereka tekuni namun belum bisa sehebat mereka atau bahkan bisa jadi, salah satu dari anda dipilih Tuhan untuk menjadi Legenda dalam setiap kurun waktu tertentu.. Who Knows? ;) </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Yang jelas saya menghargai musik yang bagus dan musik yang sekeren Kaleb Sihombing, itu jarang sekali ada.. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Belum ada atau bahkan mungkin tidak akan ada yang bisa mengcover lagunya Kaleb (Now I Know, It's Only Me) sebagus penyanyi aslinya.. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Sepertinya, kehilangan atas Glenn Fredly pada 2020 silam, agak tergantikan dengan hadirnya Imam Besar baru dengan kualitas yang juga Absolutely Amazing :D </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Alhamdulillaah, good music, good life, good morning everyone :D </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Dan seperti biasa, melihat lihat komen youtube seperti ini: 'Jatuh cinta dengan sahabat sendiri adalah patah hati yang paling disengaja. And now i feel it' </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Menambah keseruan dan kepedihan jiwa saat menikmati lagunya wkkkkk</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"> #Intermezzo #fenomena</span></div>Fahmy Arafat Daulayhttp://www.blogger.com/profile/07149843712514550659noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4745040280139071941.post-2764433055474761832022-05-30T22:09:00.001+07:002022-05-30T22:09:22.165+07:00Playing Victim dengan Kata Kata Hikmah<div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Nggak mungkin ada akibat tanpa ada sebab. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Jika sebuah atau beberapa kejadian terasa begitu aneh, lebay atau ajaib, itu hanya karena belum tau proses atau struktur kejadiannya. Misalnya, nggak ada yang tiba tiba atau luar biasa jika akun seseorang kena unfriend, unfollow atau malah sekalian diblokir, itu jelas sudah pasti ada sebabnya.<span><a name='more'></a></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Nggak ada bayi baru lahir langsung bisa motoran atau nggak ada orang yang meninggal tanpa sebab apapun, semuanya ada sebab dan ada akibat logis. Ini Sunnatullah yang paling pasti, yang hanya tidak berlaku pada DiriNya Yang Maha Wujud.. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Jadi kalimat: </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">'Tidak perlu menjelaskan tentang dirimu kepada siapapun karena yang menyukaimu tidak butuh itu dan yang membencimu tidak akan percaya itu' Jika digunakan sebagai pembenaran untuk kesalahan, justru itu lagi Playing Victim atau seolah menjadi korban, padahal BISA JADI, ia sendiri adalah otak dan pelaku utama dibalik semua akibat buruk yang dirasakannya wkkkkkk </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Maka sebaiknya sebelum menggunakan kalam hikmah seperti diatas atau sejenisnya, sebaiknya introspeksi diri dulu, jangan jangan kelakuan kitanya yang bikin orang nggak nyaman atau terluka? </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Ya kan? </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Kalau sudah begitu, cara terbaiknya adalah menahan diri untuk tidak membela diri, mengakui kesalahan dan segera menganalisa dan MELAKUKAN APAPUN HABIS HABISAN untuk memperbaiki semua sebab yang mengakibatkan hal hal yang buruk yang sudah terjadi. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Sebab sekali lagi, menurut saya, kalimat diatas itu, sebaiknya nggak digunakan sama sekali sih, sebab kabarnya yang bilang itu Ali Bin Abi Tholib, seorang tokoh besar Islam yang ilmu serta akhlaknya sulit ditandingi. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Jadi jika ada seseorang (bukan anda yang baca ya, ini saya hanya melihat fenomena saja dan menuliskannya) yang menggunakan kalam itu (padahal kelakuannya bikin mual dan muntah), saya jadi bertanya tanya: </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">'Sudah se beriman dan semulia apa akhlak ini orang sehingga ia dengan ringannya menggunakan kata kata itu?' </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Sebab kalam ini hanya pantas dan cocok digunakan untuk orang yang memang terbukti baik dan nggak bikin huru hara. Kan jadi lucu dan gila saat penyebab kekacauan eh malah berlagak menulis beginian layaknya seorang Spiritual Motivator? :v </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Yes, kalam hikmah itu bertebaran dimana mana secara gratis. Tapi sebagaimana pisau, ia bisa digunakan dengan tepat seperti memasak atau memotong dedaunan, namun juga bisa digunakan untuk merampok atau bahkan menghilangkan nyawa manusia.. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Dan seringkali kalam hikmah sejenis diatas malah digunakan orang orang secara keliru dan bahkan untuk membenarkan prilaku cueknya yang memuakkan dan memaksa orang untuk bertoleransi pada prilaku buruknya.. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Bagaimana Menurut ANDA? </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">#Insight #Fenomena #BlackGoat</span></div>Fahmy Arafat Daulayhttp://www.blogger.com/profile/07149843712514550659noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4745040280139071941.post-55621380576291785972022-05-30T22:00:00.010+07:002022-05-30T22:00:59.680+07:00'CARI JODOH ITU = JUALAN' <div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">Nyari jodoh itu seperti jualan atau lebih tepatnya seperti berbisnis dalam jangka panjang..<span><a name='more'></a></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: large;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">Semakin tepat anda memilih market yang pas, semakin bagus tampilan produk anda, semakin besar add value (kualitas, manfaat, keunggulan) anda dan semakin bagus delivery atau metode penjualan anda dalam memasarkan produk anda (yaitu DIRI anda) maka otomatis akan semakin banyak yang berminat dan akan 'membeli' anda.. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: large;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">Dan jika produknya memang beneran bagus, apalagi ternyata After Sales Servicenya mantap, maka pembeli anda, akan menjadi pelanggan setia dan bahkan ia tidak akan mau berpaling dari anda, saking berkualitasnya 'produk' anda ;) </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: large;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">Sering terjadi juga malah, saking menarik dan berkualitas tingginya produk anda, maka akan muncul juga calon pembeli lain, yang siap 'menampung' anda dan sudah mengincar anda, kapan saja, dimana saja, jika pembeli sebelumnya, tidak menghargainya wkkkkkkkkk 'Testimoni' dari pembeli yang puas, akan membuat market jadi semakin MENGGILA dan jika ia tidak mendapatkan produknya, ia akan berusaha keras untuk mencari produk yang kira kira sejenis :D </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: large;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">Sebab, produk yang berkualitas tinggi dan dikomunikasikan di market yang tepat, akan menjual dirinya sendiri ;) </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: large;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">Begitupun sebaliknya.. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: large;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">Jika produk anda tampilannya tidak menarik, tidak berkualitas, marketnya nggak pas, add valuenya sedikit atau bahkan tidak ada, atau produknya mengandung bahan berbahaya dan dijual atau dikomunikasikan dengan cara yang kasar, gimana bisa 'LAKU'? </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: large;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">Atau kalaupun laku ( ini biasanya yang beli nggak riset dengan teliti dulu wkkkkk), after sales service jelas tidak ada atau malah itu produk menimbulkan bahaya bagi penggunanya. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: large;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">Kalau sudah begini, pasti akan menimbulkan BAD REVIEW atau TESTIMONI BURUK bagi market dan ini akan semakin membuat orang nggak mau beli dan malah kabuuuur! </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: large;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">Jadi, besarkan kualitas diri, temukan market yang bisa menerima anda, tingkatkan skill 'jualan' anda dan kalau sudah dapat pembeli, pastikan after sales service berupa peningkatan diri dalam semua bidang kehidupan tetap dilakukan.. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: large;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">Biar itu pembeli tetap lengket dan loyal pada anda ;) </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: large;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">Dengan mindset seperti ini, nggak perlu khawatir produk anda tidak terjual, bahkan justru orang pada berebut buat ngedapetin produk anda :D </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: large;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">Gimana, mirip banget kan nyari dan mempertahankan jodoh dengan jualan atau long term business? ;) </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: large;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">#Insight #MencariJodohItuSepertiBisnisJangkaPanjang #Insight</span></div>Fahmy Arafat Daulayhttp://www.blogger.com/profile/07149843712514550659noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4745040280139071941.post-42442532212789508422022-05-30T21:39:00.000+07:002022-05-30T21:39:18.787+07:00'LUKA BATIN DAN AKAR KEBENCIAN PADA 'AGAMA'' <div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Luka Batin, salah satu efeknya bisa menimbulkan kebencian pada agama secara berlebih lebihan. Entah disengaja atau lebih seringnya, tidak disengaja namun tidak disadari.</span><a name='more'></a></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Bisa karena pernah dizalimi atau disakiti orang yang bertampilan atau terkesan agamis atau bisa juga bawah sadarnya sejak kecil atau saat remaja dan lagi galau galaunya mencari 'jati diri' ditanam data atau informasi yang sangat emosional lewat cerita fiktif, dongeng dongeng palsu atau pengalaman pribadi yang tidak objektif bahwa orang dengan agama tertentu (dalam kasus di Indonesia adalah mayoritas Islam) itu orangnya sangar, brutal, gila, bodoh, fanatis, kampungan dan nggak ada baik baiknya sedikit pun. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Lalu dengan segala jenis informasi yang tidak benar ini, langsung kontan menggeneralisasi dan menyalahkan agama, tanpa konfirmasi yang merupakan sikap yang benar dalam menemukan fakta yang shahih. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Padahal dalam kesehariannya, bisa jadi ia sering sekali bertemu dan bahkan berteman dengan orang yang beragama dibencinya itu. Atau memiliki guru atau dosen yang beragama itu atau mungkin juga orang yang disukai yang juga beragama itu atau penjual nasi goreng yang sering dibelinya yang beragama itu dan tidak mengalami masalah rasis atau konflik pribadi apapun.. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Namun tetap saja dibawah sadarnya (karena keduluan masuk data yang salah dengan intensitas emosi tinggi) maka semua kebaikan dan keramahan orang beragama tadi bisa jadi hanya dianggap bermanis manis muka dan fake saja :D </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Dan tentu saja, yang paling maha benar dan mulia adalah orang orang di komunitas atau jalan spiritualnya sendiri, walau serasis, sekasar atau sebejat, setidak adil apapun prilaku orang orang ini pada orang yang beragama. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Kenapa ini bisa terjadi? </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Ya itu tadi, udah masuk duluan program informasi kebencian entah dari orang tua, informasi komunitas yang diikuti tanpa filterisasi, informasi dari media tanpa konfirmasi pada yang lebih ahli dan sejenisnya. Semuanya menembus bawah sadar dan jadi program, yang akan secara otomatis aktif saat berinteraksi dengan orang dengan agama tertentu. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Generalisasi dan pukul rata pun terjadi, sehingga jika ada oknum dari agama itu melakukan sesuatu yang salah, maka ia memukul rata, menggeneralisasi bahwa ajaran itu salah, sesat, kuno, penuh dengan dongeng, radikal, gurun dan sejenisnya.. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Maka nggak heran jika ada oknum tokoh agama yang melakukan kesalahan (dan mereka ini jumlahnya sedikit dibanding lebih dari 1 Milyar orang yang beragama itu) maka dibesar besarkan sedemikian rupa seolah prilaku si oknum itu mewakili seluruh manusia yang beragama itu dan merupakan ajaran agama itu.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Padahal sekali lagi, bahkan seluruh presiden negara yang ditinggalinya pun adalah orang yang beragama itu dan hidup mereka juga masih aman aman saja, padahal ada lebih dari 150 juta manusia yang beragama itu dan ternyata hidupnya aman dan nyaman nyaman saja hingga kini.. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Lucu kan prilaku manusia yang begini? Ya itu karena program bawah sadarnya yang diisi orang atau menggeneralisasi pengalaman pribadi menjadi seolah olah semuanya pasti begitu. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Dan ini tidak hanya terjadi pada orang awam yang jarang belajar agama namun juga pada para 'intelektual' yang katanya bisa berpikir kritis dan objektif.. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Namun lagi lagi, prinsip bawah sadar juga berlaku disini yaitu: </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">'Jika emosi berlawanan dengan logika, maka yang menang adalah emosi' </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Maka jangan heran anda kalau ada oknum profesor, doktor atau tokoh politik atau spiritual yang masih saja memiliki prilaku rasis dan over generalisir statement yang penuh kebencian pada agama. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Bisa jadi mereka memiliki pengalaman buruk saat berinteraksi dengan satu dua orang (bisa pasangan, bisa teman, bisa juga kelompok extrim yang sebenarnya juga tidak disukai atau bertentangan dengan ajaran agama itu sendiri) yang kebetulan beragama itu atau didoktrin dengan ajaran budaya tertentu yang mengklaim kelompoknya adalah pewaris sejati nusantara atau merasa si paling spiriritual dan lalu JUMP TO CONCLUSION bahwa semua orang yang beragama terutama Islam = Auto Bajingan :D </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Sungguh Cerdas Sekali kan? wkkkkkkkk Itulah gunanya belajar Hypnosis, Psychology, History dan sejenisnya. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Kita jadi bisa tahu akar kegilaan orang orang yang bahkan dianggap super pintar tapi kok bisa bertindak kekanak kanakan atau bahkan extrim dan over generalisasi yang irrasional :D </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Lain kali saran saya, kalau ketemu orang begini, tanyakan saja: </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">'Anda berkesimpulan bahwa agama ini = kampungan dll seperti itu referensinya darimana?'</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"> 'Apakah referensi anda itu ilmiah atau sebenarnya emosional atau berbau politis atau bahkan tidak valid sebagai data?' </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">'Apakah ada 1 atau beberapa orang yang pernah menzalimi atau menipu anda dan dia orang beragama tertentu atau Muslim?' </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">'Apakah beberapa orang ini bisa jadi kesimpulan atau generalisasi bahwa seluruh orang beragama ini adalah jahat dan gila?' </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">'Apakah anda punya seorang guru, dosen, teman, atau penjual gorengan favorit anda dan mereka semua baik?' </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">'Jika begitu, maka apakah bisa dibenarkan bahwa agama itu otomatis mengajarkan kejahatan padahal setelah diamati langsung dilapangan dan dipelajari betul ternyata tidak?' </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Dan Luka Batin yang mengakibatkan kebencian pada agama, adalah salah satu unsur yang paling merusak silaturahim, persatuan dan keamanan negara.. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Sebab 'Devide Et Impera' atau adu domba antar anak bangsa, menurut pengamatan saya selama lebih dari 10 tahun ini, ternyata masih ada dan sudah dalam tahap yang sangat mengkhawatirkan.. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Dan luka batin jenis yang termasuk paling luar biasa merusak ini, harus segera dilepaskan, selepas selepasnya! </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Bagaimana Menurut Anda? </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">#Insight #Fenomena</span></div>Fahmy Arafat Daulayhttp://www.blogger.com/profile/07149843712514550659noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4745040280139071941.post-10527837423753422172022-05-30T21:32:00.003+07:002022-05-30T21:32:49.292+07:00 'DITINGGALKAN SUAMI KARENA TANTE TANTE KAYA'<div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Sekian bulan silam saya dihubungi oleh mbak ini. Ia mengaku sedang ada konflik dengan suaminya.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Waktu saya tanya lebih detil, ternyata suami yang lagi berkonflik ini adalah suaminya yang kedua!</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Petikan dialog kami kira kira begini:<span><a name='more'></a></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">'Oh sudah yang kedua ya?'</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">'Iya'</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">'Yang pertama gimana?'</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">'Sudah pisah pak, dia SELINGKUH saat pernikahan masuk bulan ke 3, lalu kami pisah setelah sekitar 9 bulan menikah'</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">'Saya ditinggalkan karena seorang tante tante kaya...'</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Saat membaca bagian ini, sesaat saya agak shock..</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Tapi saya pikir pikir, ya sudahlah, yang namanya kisah hidup orang kan memang beda beda dan itu memang bagian dari warna warni dunia..</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Untuk mengatasi hal ini, laksana seorang detektif, saya memegang teguh prinsip abadi yaitu:</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">'Tidak ada akibat tanpa sebab'</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Dengan prinsip ini, saya lalu menggali akar dari berbagai emosi yang mengganggu wanita muda ini, hingga akhirnya saya menemukan berbagai sebab ini yaitu:</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">- Ia tumbuh tanpa sosok ayah.</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">- Ternyata ayahnya pergi atau lebih tepatnya KABUR saat masih kecil.</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">- Ayahnya terlibat kasus perselingkuhan dan ini juga faktor utama yang mengakibatkan si ayah kabur.</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">- Kasus ini membuat si ibu berubah karakternya menjadi NGERI.</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">- Eh ternyata si ibu juga terlibat perselingkuhan dengan salah seorang kerabat sendiri.</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">- Luka batin si ibu yang belum sembuh ini secara tidak sadar DITRANSFER lewat si ibu yang MENYUMPAHIN agar anaknya juga bakalan dipoligami atau seperti agar juga mengalami kegagalan dalam rumah tangga.</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">- Si Ibu sering berkonflik dengan anaknya dalam berbagai situasi.</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Dan selanjutnya semua kegilaan ini menyebabkan:</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">- Kegagalan rumah tangga yang pertama -> salah milih pasangan -> saking kehilangannya terhadap sosok ayah.</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">- Gangguan komunikasi yang parah dengan suami yang kedua.</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">- Merasakan ketakutan diselingkuhi atau dipoligami yang sangat besar.</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">- Hal ini diperparah karena suaminya juga bekerja di daerah yang jauh dan lumayan lama baru bisa pulang -> LDR.</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">- Merasa cemburu karena merasa anak tiri lebih didahulukan daripada dirinya (dia menikah dengan duda anak 1)</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">- Merasakan hasrat seksual yang amat besar namun tidak terpenuhi dan akhirnya jadi sering menikmati komik komik mesum dan melakukan 'self service' :D</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">'Wuah banyak juga nih yang harus diberesin' pikir saya..</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Tapi lewat pengalaman dan pembelajaran selama bertahun tahun, saya tahu nyaris pasti, bahwa jika akarnya saya hajar, maka cabang dan ranting rantingnya, insya Allah akan KO dengan sendirinya :D</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Kasus ini menjadi menarik karena lagi lagi, saya menemukan bahwa akar terdalamnya adalah KEGAGALAN PARENTING..</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Keluarga yang disfungsional (tak berfungsi dengan baik) banyak mengakibatkan kasus semacam ini. Ini terjadi di belahan bumi manapun, di zaman apapun!</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Oya btw saya share kasus ini sudah diizinkan oleh klien ya ;)</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Jadi bagaimana cara mencegah atau mengatasi hal ini?</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Berikut beberapa caranya:</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">1. Pelajari dan praktekkan Ilmu Parenting dan Relationship dari para ahlinya.</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Saya sangat merekomendasikan materi materi dari Abah Ihsan dan Bukunya John Gray dalam urusan ini -> Silakan Googling :D</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">2. Sadari bahwa emosi yang tidak stabil dan kondisi rumah tangga yang kacau itu pasti ada sebabnya, coba renungkan, biasanya segalanya dimulai saat anda masih kecil dahulu.</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">3. Setelah menyadarinya, maka PUTUS POLANYA dengan tidak melakukan hal yang sama dengan prilaku orang tua dan lingkungan anda dalam mendidik anak atau berkomunikasi dengan pasangan.</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">4. Jika tidak sanggup mengatasi sendiri gangguan emosinya, maka hubungi para praktisi penyembuhan emosi di sekitar anda atau yang anda familiar untuk mengatasinya.</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Sebab kadang luka yang terlalu parah dan jiwa sudah lemah tak berdaya, memang kita butuh dipapah dan dirawat orang lain :)</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Ok kembali ke mbak tadi..</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Alhamdulillaah benar saja, karena si mbak ini bawah sadarnya benar benar sudah siap untuk disembuhkan, hanya dalam satu sesi terapi resmi yang hanya sekian menit saja, SUDAH BERES! :D</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Yang bikin agak lama itu menggali akarnya dan ini adalah BAGIAN YANG TERPENTING DALAM HEALING, tapi kalau sudah ketemu, ya sudah, langsung sikat dan hajar saja biasanya langsung beres :D</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Dan semua ini dilakukan tanpa harus bertemu langsung, hanya via telponan saja.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Semoga bisa jadi ikhtiar untuk membereskan problem anda dan semoga juga kita berjodoh untuk saling belajar ya :)</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Salam :)</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Fahmy Arafat Daulay</span></div>Fahmy Arafat Daulayhttp://www.blogger.com/profile/07149843712514550659noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4745040280139071941.post-87796690507004671172022-05-30T21:19:00.006+07:002022-05-30T21:19:52.829+07:00Akibat Negatif Dari Poligami<div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><span style="font-size: medium;">Berapa kali diizinkanNya menangani klien yang emosinya hancur lebur serta keluarga yang juga remuk redam meninggalkan rasa sakit dan luka batin yang parah serta kekacauan beruntun yang nyaris nggak ada habisnya itu adalah AKIBAT POLIGAMI yang tidak dilakukan dengan benar.<span><a name='more'></a></span></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><span style="font-size: medium;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><span style="font-size: medium;">Poligami ini sebaiknya tidak usah terlalu diglorifikasi. Karena bagi banyak orang, itu pada faktanya lebih banyak mudharatnya daripada manfaatnya.. </span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><span style="font-size: medium;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><span style="font-size: medium;">Bukannya menentang hal yang dibolehkan syariat saudara, tapi poligami itu dalam pengamatan saya selama belasan tahun ini, mirip seperti NAIK HAJI, hanya bisa dilakukan bagi yang beneran mampu.. </span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><span style="font-size: medium;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><span style="font-size: medium;">Sekali lagi, BAGI YANG BENERAN MAMPU! </span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><span style="font-size: medium;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><span style="font-size: medium;">Artinya kalau duit nggak ada, kaki lemah, nggak sabar dalam jangka panjang, tahan banting serta bisa menjaga muru'ah atau kehormatan seorang yang sudah naik haji, mending jangan dulu deh atau nggak usah sama sekali .. </span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><span style="font-size: medium;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><span style="font-size: medium;">Dan faktanya, kebanyakan atau nyaris semua laki laki memang tidak mampu, bukan tentang urusan nafsu ya, kalau itu mah gampang bro nggak usah pamer kejantanan sama saya wkkkkkk, Tapi lebih ke urusan pengelolaan finansial yang rapi dan konsisten, keadilan, akhlak, kemampuan mendidik anak dari masing masing istri, hubungan dengan keluarga dari masing masing istri dengan baik serta kemampuan membaca situasi serta kebijaksanaan yang konsisten, SAMPAI MATI! </span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><span style="font-size: medium;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><span style="font-size: medium;">Bukan urusan SKIDIPAPAP doang! Kalau cuman begituan mah Kakek Sugiono atau 'dokter' Bernard Mahfouz jauh lebih sakti ketimbang kita wkkkkkkkk </span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><span style="font-size: medium;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><span style="font-size: medium;">Sebab poligami yang gagal, beresiko sangat tinggi dan memang sudah banyak terjadi, menimbulkan konflik berat bagi anggota keluarga, perebutan warisan hingga ke anak cucu ( ini beneran saudara saya mengalami sendiri, silaturahim jadi kacau gara gara urusan tanah warisan!) Luka batin akibat kegilaan ini sudah amat sangat banyak terjadi bahkan dugaan saya sejak ratusan atau ribuan tahun yang lalu sejak zaman kerajaan di berbagai negara.. </span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><span style="font-size: medium;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><span style="font-size: medium;">Niatnya mau ngamalin sunnah, yang ada malah jadi bikin banyak masalah.. Bukankah lebih wajib mencegah bahaya daripada melakukan hal yang dibolehkan (dengan amat banyak syarat yang berat) jika dikalkulasi dan secara faktual lebih banyak mudharatnya?</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><span style="font-size: medium;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><span style="font-size: medium;"> #KisahSedihPoligami</span></span></div>Fahmy Arafat Daulayhttp://www.blogger.com/profile/07149843712514550659noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4745040280139071941.post-29478121025230068342022-05-30T21:09:00.003+07:002022-05-30T21:09:25.394+07:00Mendownload Buku/Ebook Asli Tanpa Izin = MENCURI!<div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><span style="font-size: medium;">Dulu saya pernah download ebook dari berbagai penulis dunia sampai sekitar 300an ebook, dapat info webnya dari teman.</span><span style="font-size: large;"><a name='more'></a></span></span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Lalu setelah belajar lagi saya sadar bahwa ini NGGAK HALAL dan menzalimi si penulis yang sudah habis habisan melakukan riset dan menuliskannya.</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Lalu saya menghapus semuanya..</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Yes, SAYA MENGHAPUS SEMUANYA..</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Untung saja saya nyaris nggak membacanya, saking banyaknya..</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Nggak gampang menulis buku dan lebih nggak gampang lagi menulis buku yang dibutuhkan banyak orang. Anda harus mencobanya sendiri baru bisa ngerti..</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Kalau menulis artikel saja anda belum sanggup maka menulis buku butuh perjuangan yang lebih gila lagi..</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">'Halah, ini kan ilmu, harus ikhlas dong biar dapet banyak pahala'</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Anehnya, bisa jadi orang yang bilang ini belum menulis satu buku (dan sepertinya nyaris tidak ada) atau bahkan mungkin 1 artikel bermanfaat pun.</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Sebab kalau ia melakukannya, nyaris pasti ia tidak akan mengatakan hal yang begitu, karena paham betul betapa luar biasa capek dan butuh waktu yang panjang serta melawan kebosanan yang dahsyat saat serta biaya yang besar untuk menciptakan sebuah karya..</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Sekali lagi, kalau anda bahkan belum bisa menulis sebuah artikel (apalagi buku) mending jangan bicara keikhlasan, it's not your level :)</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">'Gapapalah, anggep aja amal jariyah'</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Ok anggap saja begitu, tapi apakah bisa dianggap amal jariyah jika tanpa izin yang menulis?</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Apa bisa bersedekah dengan hal yang haram?</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Apakah beramal jariyah itu berarti = GRATIS TOTAL?</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Bagaimana dengan para guru sekolah dan dosen? kenapa mereka masih dibayar? harusnya kan ikhlas ikhlas saja toh? apakah jadi dosa dan hilang pahala mereka mereka kalau dibayar gitu?</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Apakah mereka sudah tahu bahwa mendownload ebook berbayar itu sama dengan mencuri?</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Mendownload ebook sembarangan ini sama saja dengan mencuri atau mengambil buku cetak berbayar di toko buku diam diam.</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Itu NGUTIL namanya..</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Menyadari hal ini, apalagi sudah merasakan sendiri ebook dan video course saya dibajak habis habisan dan bahkan dijual tanpa izin, saya hingga saat ini menghindari yang bajakan..</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Saya mengecek buku atau ebook yang pernah saya baca dan langsung membeli ebooknya secara resmi di Google Playbook..</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Yah begitulah usaha saya biar halal, kalau nggak ntar bisa urusan di akhirat sana, soalnya pada faktanya, suatu saat saya pasti akan mati dan ruh saya bertanggung jawab atas semuanya..</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Jadi dengan alasan apapun, sebaiknya jangan membajak ya, kalau mau ilmu, banyak kok yang free di berbagai sosmed yang resmi tapi saran saya sebaiknya menghargai ilmu atau jangan mental gratisan..</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Ilmu biasanya sulit atau tidak menjadi barokah atau mengubah hidup jika tidak dilambari dengan perjuangan atau pengorbanan yang salah satunya adalah siap untuk membayar harganya..</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Makanya rata rata atau nyaris semua orang paling sukses yang saya tahu itu beneran nggak pelit sama belajar ilmu bahkan hingga keluar negeri dan keluar sampai 200 an juta atau 1 Milyar sekali belajar..</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Kenapa menulis beginian?</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Ya biar menghargai para penulis dan para profesional sewajarnya..</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Masak pencurian yang JELAS JELAS HARAM dibiarin?</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Gimana orang bisa tahu standard benar dan salah kalau dibiarin begitu?</span></div>Fahmy Arafat Daulayhttp://www.blogger.com/profile/07149843712514550659noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4745040280139071941.post-65352315259853007332022-05-30T21:04:00.003+07:002022-05-30T21:04:42.552+07:00KAITAN REZEKI DAN LUKA BATIN (1) <div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Tadi saat melihat lihat kembali salah satu ebook lama saya, saat menelusuri ebook yang sangat legend ini, mata saya tersilap pada sebuah kasus menarik, yang terjadi seingat saya sekitar 9 tahun silam (2013) Mbak ini BERHUTANG RATUSAN JUTA dan yang aneh, waktu itu ia bahkan tidak tahu berapa jumlah hutangnya.</span><a name='more'></a></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Saya yang terheran heran waktu itu akhirnya memutuskan untuk membantu menghitung berapa sebenarnya jumlah hutangnya.. Seingat saya ada 400 jutaan, jumlah yang kalau beli lontong medan sepertinya bisa nraktir satu kecamatan :D </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Jumlah hutang yang lumayan ini membuatnya berurusan dengan mafia setempat. Saya pernah menuliskan kasus ini sekitar 2013 silam yang intinya dengan izinNya lewat wasilah kekuatan spiritual, walaupun sudah diancam akan ngebawa preman tapi tiba tiba, entah kenapa, si mafia ini tiba tiba menjadi lemah lembut dan memberi keringanan pada mbak ini.. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">'Ilmu apa yang dia amalkan bang?' </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">ToR generasi pertama, di masa awal awal saya melaunchingnya (sekarang udah update banget) :) </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Tapi bukan itu yang saya ingin bahas, melainkan KENAPA si mbak ini bisa sampai ngutang ratusan juta dengan alasan yang menurut saya (dan bisa jadi anda juga) sangat kekanak kanakan dan nggak masuk akal :D </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">'Nggak masuk akalnya gimana bang?' </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Saat saya menggali akar masalahnya, ditemukan bahwa dulu ia merasa IRI dengan teman temannya yang bisa memakai pakaian yang bagus bagus. Juga dulu ia nggak punya uang yang cukup untuk beli EMPEK EMPEK dan ROTI :D </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Jadi, setelah ia punya uang, maka ia gila gilaan membeli pakaian bagus nyaris tanpa kendali. Dan juga ia juga istiqomah banget dalam membeli empek empek dan roti, padahal itu juga nggak dimakan semua, cuman seneng belinya saja.. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Dan dana yang dikeluarkan untuk membeli 'hal kecil' ini saja, kalau diakumulasikan ternyata lumayan mengerikan juga.. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Orang bisa jadi boros dan selalu kehabisan uang itu ada sebabnya, tidak mungkin 'terjadi dengan sendirinya', sebab atas semua akibat, sudah pasti ada sebabnya.. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Dan menemukan akar masalah itu ada ilmunya serta jika akar ini belum ditemukan, maka biasanya problem itu akan datang terus lagi dan lagi, bisa dalam bentuk yang sama atau yang terlihat beda namun sebenarnya sama saja.. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Dan sulit atau bahkan nggak mungkin membereskan masalah yang kita tidak atau belum sadari kalau itu adalah masalah. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Sehingga banyak orang heran dan bertanya tanya, kenapa ini problem datang mulu ya?</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Solusinya gimana? </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">1. Sadari kalau selalu kehabisan uang 'entah kenapa' adalah masalah. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">2. Lakukan investigasi kenapa ini bisa terjadi dan bagaimana cara mengatasinya. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">3. Melakukan pelepasan atas segala emosi ini. Sebab bawah sadar yang masih terluka, biasanya akan sulit melakukan perubahan prilaku. Tentang pelepasan ini bisa dilakukan sendiri atau bisa juga dengan bantuan healer (ini lebih cepat dan lebih presisi) </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Intinya sih 'nggak ada akibat tanpa adanya sebab', dan prinsip abadi , ini juga berlaku pada problem finansial :) </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Oya, alhamdulillaah setelah diterapi waktu itu, kebiasaan aneh mbak itu jadi menghilang.. Terbukti, saat bawah sadar dilepaskan luka batinnya, maka perubahan insya Allah akan terjadi dengan lebih mudah, dengan sendirinya :) </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">#TheMoneyHealing #StudyCase</span></div>Fahmy Arafat Daulayhttp://www.blogger.com/profile/07149843712514550659noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4745040280139071941.post-55852143789845450452022-04-08T05:22:00.000+07:002022-04-08T05:22:09.067+07:00'KEBOHONGAN TERBESAR DI DUNIA'<div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Sensasi yang betul betul sangat kuat di 5 Indra kita, kesehatan dan kenyamanan yang kita rasakan saat ini, perasaan dominan bahagia kita, nafas kita yang masih lancar, semuanya ini lalu memunculkan ilusi yang super kuat bahwa kita akan berada di tubuh kita ini, selama lamanya. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Padahal ya itu BOHONG BANGET..<span><a name='more'></a></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Faktanya, waktu kita di tubuh ini terbatas dan waktu atau jadwal pulang kepadanya dari masing masing dari ruh kita ada di tubuh ini juga tidak sama. Ada yang pendek, ada yang menengah, ada yang panjang, ada yang panjang banget. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Generally, we'll never know.. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Nggak harus umur 60 keatas baru meninggal btw, baru saja keponakan saya pulang pada usia 14 tahun, secara mendadak, siang tadi.. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Saya ingat sekali bahwa saya punya teman teman yang meninggal saat kelas 2 SD (digigit anjing rabies, namanya Zulfikar), meninggal saat SMU (kecelakaan, namanya Edi S), meninggal setelah melahirkan anak pertama (Lenny) , 2 orang meninggal karena kanker (Yulia dan Fajar), ada yang meninggal kecelakaan (Erwin), meninggal karena diduga akibat kekerasan yang akhirnya menghilangkan nyawa (T) dan terakhir ada yang meninggal karena covid, tahun lalu (Soleh) </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Saya belum menyebutkan para alumni kelas dan teman teman fb saya yang ada juga meninggal dalam usia yang tidak bisa dibilang tua, melainkan masih bisa dibilang muda.. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Mereka semuanya masih muda, tapi nyaris pasti mereka tidak tahu bahwa mereka akan berpulang pada usia yang sedemikian mudanya.. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Ilusi atau tipuan kehidupan seolah kita takkan pernah mati adalah diantara kebohongan terbesar yang tanpa sadar kita terus percaya. Padahal faktanya, batas akhir itu setiap jam, setiap hari, setiap minggu, setiap bulan dan setiap tahun terus mendekat pada diri kita semua dan semaaakin mendekat, tanpa bisa ditahan sedikitpun.. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Entah berapa lama lagi sebenarnya batas itu akan membawa ruh kita pulang, yaitu pulang ke rumah yang sebenar benarnya, dimana semua ilusi akan luruh dan menghilang, berganti dengan kebenaran nyata yang abadi.. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Waktumu di dunia ini terbatas saudara.. Mumpung masih ada kuota nyawa yang diberikanNya, gunakan sisa kuota ini lebih banyak pada PRIORITAS PRIORITAS TERTINGGI. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Yang mana salah satu cirinya adalah apapun yang anda lakukan itu, memberikan manfaat sebesar mungkin sesanggup anda, bagi sebanyak mungkin manusia, sejauh jangkauan pengaruh anda atas izinNya, saat ini, dengan ikhlas mengharap ridho dan balasan terbaikNya saja :) </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Karena hidup ini seterasa nyatanya pun, pada faktanya adalah ilusi, sementara batas akhir hidupmu, itu sudah pasti :) </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">#Insight #Ramadhan2022 #MyVersion #SelfHypnosis</span></div>Fahmy Arafat Daulayhttp://www.blogger.com/profile/07149843712514550659noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4745040280139071941.post-47943836480141337372022-04-03T20:52:00.001+07:002022-04-03T20:52:29.146+07:00'APA BAHAYANYA KALAU LUKA BATIN NGGAK DIBERESKAN?' <div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">- Menghambat produktivitas -> males kerja dan tanggung jawab jadi terabaikan. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">- Menurunkan daya ingat dan kecerdasan. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">- Menjadi ceroboh. </span></div><span style="font-family: helvetica;"><span><a name='more'></a></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">- Mudah kena kecelakaan karena pikiran yang nggak fokus. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">- Jadi mudah terpancing emosi, marah dan sedih yang sulit dikendalikan. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">- Sering mimpi yang sama berulang ulang. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">- Insomnia atau susah tidur. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">- Badan mudah lelah dan mudah kehabisan energi. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">- Hidup jadi nggak semangat dan mudah tenggelam dalam kebingungan yang parah. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">- Selalu teringat ingat masalah atau emosi itu saat sendirian (toilet, kamar dan sejenisnya) </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">- Mudah ditipu dukun atau para penipu. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">- Bisa bikin miskin! </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">- Kalau dibiarkan lama lama, bisa berubah menjadi psikosomatis yaitu penyakit yang berbahaya dan sulit disembuhkan -> (maag, tekanan darah nggak stabil, gangguan pernafasan, stroke , kanker, gangguan reproduksi dll) </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">- Kehilangan rasa percaya diri, rendah diri dan merasa diri hanya pelengkap penderita. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">- Kalau dibiarkan lebih lama maka beresiko merusak diri sendiri, dari gejala depresi, bipolar hingga menghabisi nyawa sendiri. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Kalau diri anda dan keluarga sedang mengalami ciri ciri diatas, well, you know what to do :) </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">#Bahaya #DistanceEmotionalHealing</span></div>Fahmy Arafat Daulayhttp://www.blogger.com/profile/07149843712514550659noreply@blogger.com0