Senin, 28 Mei 2018

Cara Menangani Anak Yang Berisik Saat Tarawih

Aaaaaaamiiiiiiiiiinnnnn!!!!

Suara anak kecil yang kerasnya ampun ampunan itu mengejutkan saya dan dugaan saya, juga jamaah lain yang sedang sholat.

'oh God, i have to do something, tapi apa ya?'

'Ganggu banget nih, tapi orang orang ini kok diam saja ya?'

'Ni anak bapak emaknya kemana?'

'Kalau dimarahin juga bisa bikin trauma ke mesjid ni anak, tapi kalo didiemin juga dia terus kaya gitu'

'Duh gimana ya caranya biar ni anak tenang dan tetap ga trauma and ga berurusan juga sama ortunya?'

Suara suara batin ini benar benar berisik..

Saya juga sebenernya belum tau yang mana anak yg bikin ribut taraweh malam ini. Gile bener, otak saya jadi gagal fokus nih pas sholat! 

Tapi akhirnya saya tau apa yang harus dilakukan dan alhamdulillaah it really really works :D

Mata saya mencari cari anak mana nih yang bikin gara gara.. 

Ah akhirnya ketemu juga.

Badannya kecil, gempal dan ekspresinya memang seperti anak yang suka ngelawan :D

Oh ok, lalu saya mencoba jurus pertama yaitu meletakkan telunjuk saya di mulut, pertanda agar ia jangan bikin ribut. Saya kira jurus ini berhasil, karena pada shalat selanjutnya dia ber aamiin dengan lebih pelan.

Tapi ternyata...

Dia ngulangin lagi pas masuk sholat baru lagi!

'Aaaamiiiiiinnnn!!!'

'Waduh ni anaaaak'' pikir saya :v

Akhirnya saya teringat pembelajaran tentang cara menangani anak yang dianggap 'nakal' yaitu:

'Cegat mereka saat berbuat baik'

Maksudnya, saat mereka berbuat baik, pujilah mereka secara detil dan jika tidak terlalu mengganggu, biarkan dulu sementara apa yang dianggap 'nakal' darinya.

Sebab sebenarnya, prilaku anak yang dianggap nakal biasanya karena memang nyari perhatian (karena memang kurang perhatian dari ortu ketika di rumah) dan juga karena fitrah anak anak yang melakukan experimen dengan suara atau getaran suaranya :D

Yah namanya juga anak anak :D

Tapi ya kita mesti segera nanganin, karena memang bisa mengganggu namun caranya mesti dengan cara yang insya Allah nggak bikin anak jadi trauma ke masjid, sebagaimana yang sering terjadi pada banyak masjid di kampung kampung atau di banyak daerah lainnya.

Akhirnya saya ketemu caranya..

Saya tetap melakukan isyarat agar dia nggak berisik (nggak pake suara, jarak jauh saja) tapi kali ini saya tambahin dengan senyum saya yang amat manis plus dikasi jempol pula hahaha :D

Apa yang terjadi setelahnya? ;)

Waw alhamdulillaah, anak tadi jadi tenang dan nggak berisik. Nah karena saya menganggap ini anak menerima pesan saya dengan baik, saya TAMBAHIN LAGI senyum ganteng saya dan jempol :D

Saya masih penasaran apakah pada sholat sholat yang berikutnya ia akan berisik lagi? 

Oh ternyata nggak! 

Alhamdulillaah, it really works! :D

Prinsip 'Cegat kebaikan anak' ternyata benar benar manjur :D

Yah karena anak anak ini sebenarnya hanya butuh perhatian, dukungan dan pujian. Dimana mungkin di keluarganya belum diajarkan bagaimana adab di masjid plus juga jarang mendapat penghargaan saat berbuat baik.

Nggak mungkin anak anak 100 persen nakal, pasti ada baiknya. Dan kerennya, saat kita 'mencegat' nya saat ia berbuat baik dan memberikannya penghargaan (dalam kasus tadi senyuman dan jempol) 

Sebenarnya, prinsip ini juga berlaku pada remaja dan dewasa. Karena secara faktual, anak anak dalam diri manusia tidak akan pernah hilang. Kalau anda masih suka bercanda dan bermain main, itu bukti bahwa jiwa anak anak memang masih ada pada diri anda.

Jika ada orang yang nyebelin minta ampun, teorinya, bisa jadi dia memang kurang penghargaan dan kurang dikasihi semasa kecil. 

Anda bisa melakukan prinsip mencegat dia saat sedang berbuat baik dan berikan penghargaan yang tulus sambil untuk sementara melupakan semua kegilaan yang sudah dilakukannya (kecuali tentu saja hal hal yang membahayakan orang lain secara fisik)

Sebab jika kita berfokus pada energi kebaikan yang sebenarnya masih ada pada dirinya, maka kebaikan itu akan muncul lebih banyak dan secara otomatis dia akan ogah untuk melakukan hal hal yang menyebalkan lagi.

Yang sebenarnya, adalah cara dia untuk mendapatkan perhatian dan penghargaan, yang jarang didapatnya sejak kecilnya.

Sorry jadi mendalam begini hehehe :D

Kalau anda mengalami masalah yang sama dengan anak anak, remaja atau orang dewasa, anda bisa menggunakan prinsip ini. Tentu saja butuh kesabaran dan waktu, tapi metode ini insya Allah akan works, karena memang sesuai dengan jiwa manusia yang terdalam.

Eh setelah dipikir pikir, saya jadi teringat kalau dulu pas masih kecil saya juga sering teriak keras keras 'Aaaaaamiiiiiinnnnn!' pas sholat Jum'at :v

Ok baiklah, anggap saja teriakan si anak tadi ini adalah 'Karma' nya saya gegara dulu nyari perhatian begitu dan silakan suruh Roy Kiyoshi panggil saya biar masuk TV :v

Silakan SHARE jika ada manfaatnya ya.

Semoga bermanfaat dan Salam :)

Fahmy Arafat Daulay

Sabtu, Ramadhan ke 3, 19 Mei 2018, setelah Maghrib, Pekalongan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar