Kasus ini terjadi pada awal masa saya kuliah dulu. Mungkin tahun 2002 atau 2003 an.
Tetangga saya, seorang nenek berusia 50 an menderita stroke ditangan kirinya yang juga disertai dengan tensi darah yang mencapai 200an.
Saya tahu dari tetangga juga yang perawat setelah diperiksa dengan tensi meter.Telapak tangan kirinya terkepal dan tak bisa dibuka.
Sampai mau cebok saja nggak bisa!
Bahkan saking sakitnya, dia terpaksa nginap dirumah tetangga saya yang perawat itu. Yang serem, si nenek bahkan BAB dilantai rumah tetangga saya itu.
Hiiiiy…
Saya dipanggil ke rumah tetangga. Waktu itu seingat saya ba’da Maghrib. Berhubung ini termasuk kasus berat saya yang pertama , maka saya berusaha sepenuh hati untuk membereskannya.
Saya belum pernah menangani kasus stroke sampe tangannya mencong begitu. Saya menggunakan REFLEXOLOGY dan AKUPRESUR denga memijat semua titik penyembuhan yang terkait.
Butuh satu jam lebih melakukannya, karena saya sangat ingin dia sembuh.
Setelah itu saya memberinya CHIKUNG (penyembuhan dengan pernafasan) dan terakhir memberikan air yang udah ‘diisi’ dengan doa.
Dengan izinNya, malam itu juga tekanan darahnya langsung normal setelah dicek dengan tensi. Tangannya perlahan mulai bergerak dan setelah beberapa kali terapi akhirnya sembuh total.
Pengalaman saya, memegang satu disiplin ilmu sering kali membuat kita kelabakan jika menghadapi kasus yang dirasa kurang efektif jika hanya menggunakan satu jurus.
Menggunakan satu jurus yang efektif untuk satu kasus tak berarti ia juga efektif untuk kasus yang lain.
Jika ngotot menggunakan disiplin ilmu yang dirasa sangat lambat dalam prosesnya padahal jika mengguanakan ilmu lain bisa lebih cepat, maka itu seperti ‘Menebang Pohon Beringin dengan pisau dapur’.
Susah kan?
Makanya itu sebaiknya lengkapi ilmu kita dengan menambah pengetahuan dan skill dibidang keilmuan healing yang lain supaya lebih cakep dalam praktek dan juga lebih menghormati berbagai disiplin ilmu lain diluar disiplin pengetahuan yang kita pelajari selama ini.
Salam :)
#RepostWithEdit #2011
Saya tahu dari tetangga juga yang perawat setelah diperiksa dengan tensi meter.Telapak tangan kirinya terkepal dan tak bisa dibuka.
Sampai mau cebok saja nggak bisa!
Bahkan saking sakitnya, dia terpaksa nginap dirumah tetangga saya yang perawat itu. Yang serem, si nenek bahkan BAB dilantai rumah tetangga saya itu.
Hiiiiy…
Saya dipanggil ke rumah tetangga. Waktu itu seingat saya ba’da Maghrib. Berhubung ini termasuk kasus berat saya yang pertama , maka saya berusaha sepenuh hati untuk membereskannya.
Saya belum pernah menangani kasus stroke sampe tangannya mencong begitu. Saya menggunakan REFLEXOLOGY dan AKUPRESUR denga memijat semua titik penyembuhan yang terkait.
Butuh satu jam lebih melakukannya, karena saya sangat ingin dia sembuh.
Setelah itu saya memberinya CHIKUNG (penyembuhan dengan pernafasan) dan terakhir memberikan air yang udah ‘diisi’ dengan doa.
Dengan izinNya, malam itu juga tekanan darahnya langsung normal setelah dicek dengan tensi. Tangannya perlahan mulai bergerak dan setelah beberapa kali terapi akhirnya sembuh total.
Pengalaman saya, memegang satu disiplin ilmu sering kali membuat kita kelabakan jika menghadapi kasus yang dirasa kurang efektif jika hanya menggunakan satu jurus.
Menggunakan satu jurus yang efektif untuk satu kasus tak berarti ia juga efektif untuk kasus yang lain.
Jika ngotot menggunakan disiplin ilmu yang dirasa sangat lambat dalam prosesnya padahal jika mengguanakan ilmu lain bisa lebih cepat, maka itu seperti ‘Menebang Pohon Beringin dengan pisau dapur’.
Susah kan?
Makanya itu sebaiknya lengkapi ilmu kita dengan menambah pengetahuan dan skill dibidang keilmuan healing yang lain supaya lebih cakep dalam praktek dan juga lebih menghormati berbagai disiplin ilmu lain diluar disiplin pengetahuan yang kita pelajari selama ini.
Salam :)
#RepostWithEdit #2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar