Rabu, 07 Juni 2017

KENAPA ISLAM DIBENCI (SEBAGIAN ORANG)? (PART 1)

1. Urutan Pengajaran Yang Keliru

Islam di Indonesia secara umum, tidak diajarkan untuk menggunakan akal dengan runtun. Berbagai jenis dogma ditanamkan tanpa diajarkan mekanisme logisnya dan tidak boleh bertanya apapun, cukup imani saja dan anda pasti masuk surga :D

Dan kalau menentang atau 'bertanya', maka bersiaplah menyiapkan diri dilempar ke api neraka, abadan abadaa (kekal abadi selama lamanya ) :v

Secara umum ilmu keislaman itu ada 3 yaitu:

1. Tauhid atau Keyakinan Mutlak Pada KeTuhanan Allah.

2. Tasawuf atau Akhlak atau Karakter Yang Mulia.

3. Fiqh atau Aturan dan Batasan Hukum.

Setiap bagian punya wilayahnya masing masing dan kegunaannya masing masing. Satu dan lainnya saling terkait. Tidak bisa Fiqh saja, Tasawuf saja atau Tauhid saja, semuanya berjalin berkelindan dalam harmoni dan keselarasan :)

Tetapi, secara umum dan jamak banget terjadi, Kita diajarkan secara HAFALAN DOANG beberapa hal seperti Rukun Islam, Rukun Iman, Cara Sholat, Cara Membaca Qur'an, berbagai fadilah dan pahala melakukan amalan dan sejenisnya.

Beberapa melangkah lebih jauh dengan menghafal 6236 ayat Al Qur'an dan sayangnya, nggak semua dari para penghafal itu, memahami, apalagi mempraktekkan apa yang mereka hafal.

Maka, tak jarang, banyak para agamis hafalan ini berprilaku yang diluar apa yang sudah dipelajari (secara hafalan)

Secara tradisional juga diajarkan tentang Sifat 20 yang waktu kecil, waktu saya sekolah keIslaman sore, seingat saya hal ini perlu dihafal. Tanpa saya benar benar memahami,mengapa saya harus capek capek menghafal semuanya? :D

Hafalan,hafalan, hafalan, hafalan, hafalaaaaan teruuuus :v (Dalam sebuah istilah cara belajar seperti ini disebut dengan Parrot Learning, cara belajar mirip burung kakak tua yang selalu menirukan apa saja yang diucapkan orang didepannya)

Sehingga orang orang ini (dan atau juga kita?) pada akhirnya merasa lelah, nggak atau lebih tepatnya belum memahami esensi Islam yang indah, secara logis, akademis dan secara praktis, dalam kehidupan nyata.

Bentukan Islamic Parrot Learning ini cenderung membuat para praktisinya menjadi kaku, intoleran dan agresif. Apapun jenis ide atau ajaran yang berbeda dari hafalannya dulu (yang belum menyentuh esensi Islam yang sebenarnya) akan diserang dan dihabisi.

Imannya Iman hafalan, bukan Iman Pemahaman dan orang orang ini (termasuk saya juga dulunya) akan mudah sekali terpengaruh dengan ideologi luar yang mungkin saja lebih banyak mudharatnya.

Maka, adalah sebuah fakta yang menyedihkan (saya pernah dengar cerita ini) kalau seorang yang sangat paham Fiqh bisa jadi preman atau ahli maksiat. Orang yang terkondisi (mungkin jebolan pesantren tertentu) ini amat sangat jagoan kalau debat Fiqh tapi amat miskin dalam moral kebajikan.

Sebab ya urutan belajarnya nggak dimulai dengan pemahaman dan menjawab seperangkat pertanyaan mendasar yang saya sebut THE BIG WHY.

Kenapa kita perlu percaya dan melakukan semua itu?

Padahal faktanya, motivasi manusia itu secara psikologis sebenarnya akan sangat luar biasa powerful kalau kita tau KENAPA KITA PERLU PERCAYA DAN MELAKUKAN ITU SEMUA?

- Kenapa tiada yang patut disembah kecuali Allah?

- Allah itu siapa?

- Kenapa kita perlu HANYA bersandar padaNya?

- Apa saja bukti logis ke Maha Kuasa dan Ke Maha Sakti an Nya?

- Siapa itu nabi Muhammad?

- Kenapa Nabi Muhammad SAW perlu dijadikan panutan? 

- Apa istimewanya beliau sehingga perlu dituruti nasihatnya? 

- Apa bukti bahwa beliau itu benar adanya? 

- Apa bukti bahwa beliau adalah beneran Utusan Terakhirnya?

- Mengapa Harus Al Quran?

- Apa istimewanya Kitab itu?

- Kenapa turunnya berangsur angsur?

- Apa bedanya dengan kitab yang lain?

- Apa itu qadha dan qadar?

- Apa itu Sunnah?

- Kenapa ada perbedaan Mazhab?

- Apa yang memicunya?

- Kenapa banyak Firqah (aliran) dalam Islam?

Dan banyak lagi :)

Semua pertanyaan ini, jika dijawab dengan baik dan runtun, maka akan menghasilkan Kekuatan Tauhid dan pemahaman Islam yang insya Allah akan amat sangat kuat dan nggak mudah goyah. 

Sebab ada basis logika dan fakta yang mendukung kebenaran itu.

Sementara, dalam metodologi pengajaran Islam di Indonesia, entah itu di pengajian umum dikampung kampung, khutbah jumat atau bahkan yang ada di TV kebanyakan hanya membabar tentang pahala sholat, puasa, zakat, sedekah dan segalanya yang bersifat indoktrinasi.

Nyaris nggak ada yang menjelaskan manfaat semua itu secara logis, 'duniawi' lagi membumi.

Maka ketika kesusahan real time datang, tantangan kehidupan datang, berbagai masalah datang silih berganti, orang yang sama, yang sangat sering ikut 'pengajian' akan merasa terguncang, marah dan kalut minta ampun.

Ia merasa segala pengajaran yang didapatnya dari para Tokoh Agama nggak bisa membantu. Ketika ia bertanya bagaimana cara supaya beres dari masalah yang dihadapi, mereka lalu hanya berdalil supaya 'Sabar dan Ikhlas' saja, tanpa memberikan solusi yang konkret, praktis dan solve the problem as soon as possibble.

Kekecewaan ini terus menerus terjadi dan secara bawah sadar menimbulkan perasaan malas dan kecewa pada 'agama', padahal sebagaimana kita tau, bukan agamanya yang keliru tapi struktur belajar dan bagaimana memilih sosok Guru yang tepat, berilmu tinggi, berwawasan luas dan terpercaya saja yang belum nemu :)

Ujungnya, para orang yang tidak menemukan solusinya dalam agamanya sendiri, mulai mencari cari solusi lain yang dianggap lebih ampuh, lebih 'masuk' dan lebih praktis.

Mulailah mereka masuk (entah sengaja atau tidak) dalam berbagai aliran aliran yang juga berbasis sama, kekecewaan pada agama, yang sebagaimana kita sudah diskusikan sebelumnya, berasal dari struktur atau pola pengajaran yang nggak tepat sama sekali dan cenderung memberatkan para penganutnya.

Dan kebetulan, mereka berhasil memecahkan masalahnya dengan pendekatan yang dipromosikan orang yang juga kecewa sebelumnya pada Islam. Semua ini, semakin meyakinkan bahwa Islam (atau agama apapun juga) itu nggak solutif, nggak works dalam memecahkan masalah kehidupan yang real :)

Padahal, solusinya juga sudah ada, works dan proven sepanjang zaman, hanya jarang dikaji, diangkat dan diinformasikan dengan baik, runtun, logis dan ilmiah, sesuai zaman, dimana kita hidup yang berbasis sains yang terukur :)

Sampai disini paham ya maksud saya? :)

Jika iman seseorang cuman modal hafalan dan bukan berbasis pada pemahaman maka orang yang sama akan terjebak dalam keraguan atau hidup dalam kebingungan, serta mudah 'tersesat', bagaimana pun anda memaknainya :)

Juga, prilaku buruk dari hasil salah urutan belajar ini, juga mengakibatkan kebencian dari para penganut agama lain dan juga menambah 'fakta' pada orang yang sebelumnya sudah kecewa, jadi tambah kecewa lagi :)

'Ok bang, setelah panjang x lebar minta ampun begini, solusinya gimana dong? :D'

Saran saya, mulai dulu dari belajar Ilmu Tauhid lagi dari orang orang yang anda anggap ahli. Saya dulu belajar dari buku buku dan ceramahnya Aa Gym, Ustadz Yusuf Mansyur dan beberapa buku terkait Tasawuf lainnya.

Mungkin langkah awal yang menurut saya sangat praktis dan sangat mudah adalah nonton video videonya Ustadz NUMAN ALI KHAN. 

Alasan saya sangat merekomendasikan ia adalah karena ia mengalami kegalauan dan perasaan resah yang mirip. 

Juga ia mampu menjelaskan esensi Islam yang terdalam dalam bahasa yang sangat sederhana, penuh metafora dan tentu saja, LUCU, jadi ya dengernya itu asik and nggak kaku :D

Video ini https://www.youtube.com/watch?v=Qr8vjwLdK0A mungkin merupakan awal yang bagus. Anda akan memahami bagaimana sebenarnya metode penyampaian yang benar dalam Islam.

Anda boleh juga melihat video lainnya di Youtube yang versi singkat dulu. 

Cuman ya saran saya cobalah liat dulu video diatas selama 5 menitan, insya Allah anda akan sangat tertarik dengan apa yang disampaikannya, asik banget soalnya hehehe :D

Setelahnya, anda bisa melihat ini juga https://www.youtube.com/watch?v=txpUYUdFSrg, ada banyak sekali insight dari tokoh yang dianggap salah satu AHLI AL QUR'AN TERBAIK DIDUNIA INI :)

Dari 2 video (yang sudah diterjemahkan) diatas, anda bisa melihat yang lainnya dan insya Allah,mendapati kembali Jalan Pencerahan Islami yang sebenarnya :)

Jadi, selamat belajar dan selamat datang kembali ke Islam. 

Selamat Datang Kembali pada CahayaNya :)

Silakan SHARE, semoga bermanfaat dan Salam :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar