Bukan tentang nggak ikhlas atau sejenisnya. Hanya dalam khazanah ilmiah, biasanya para penulis yang memahami adab intelektual dengan jujur akan menuliskan darimana tulisan itu berasal.
Jadi nggak maen hajar copas tanpa menyebutkan siapa penulis status atau artikel tertentu, hanya karena kepengen dapet pujian atau like yang berlimpah, padahal bukan tulisannya dia wkkkkk :D
Coba tempatkan diri sebagai penulis yang sudah capek capek membeli buku (ini jelas pake duit),membaca, memahami, mempraktekkan, mengalami jatuh bangun, pengalaman bertahun tahun, akhirnya berhasil dan lalu dengan senang hati membagikannya (juga dalam proses menuliskannya dengan runtun dan logis, sudah pasti menggunakan UMUR atau SISA NYAWA dari si penulis)
Lalu ada yang dengan santainya mengcopas, memasukkan ke blognya, mengirimkan via wa, menjadikannya status tanpa menuliskan siapa yang mengcreate tulisan aslinya, kira kira, gimana perasaannya?
Cuman gara gara pengen dianggap pinter, dapet like dan komen yang banyak lalu ngopas punya orang? :D
Melakukan kebohongan ilmiah cuman buat ngisi blog atau status? :D
Come on Maan :D
Nggak usah bicara ikhlas ikhlasan lah, toh yang tau juga cuman Allah.
Hanya saya merasa perlu memberikan informasi, bahwa tindakan itu secara reliji, moral dan adab itu kurang baek :D
Teman teman saya banyak kena juga soalnya, termasuk saya. Sebenernya nggak masalah sih, karena insya Allah akan jadi amal jariyah bagi si penulis.
Cuman masalahnya si Copaser ini yang kalau nggak dikasi tau nggak nyadar nyadar kalau hal itu nggak bener :D
'Waduh bang, aku udah terlanjur gitu gimana?'
Oh gapapa, yang penting sadar dulu kalau hal itu kurang baik. Selanjutnya lain kali ketika mau copas ke status dll, ingat untuk menuliskan nama penulis, kalau bisa lebih baik dikasi tau juga fb nya juga dan sejenisnya.
Sekedar adab (tapi sangat penting) dan insya Allah menjaga kejujuran ilmiah.
'Gimana kalau kita copas, nggak bisa ngetag karena orangnya direport ribuan orang,kaya kasus yang baru baru ini terjadi?'
Ya itu makanya, copas saja dan diujung or awalnya tulis nama penulis aslinya, nggak perlu pake ngetag ngetag.
Intinya sih kejujuran memang :D
Biar insya Allah lebih barokah, buat yang nulis, buat yg ngopas dengan niat belajar dan berbagi, serta buat semua yang baca.
Semua senang, semua menang :)
Insya Allah :)
Silakan Share jika dirasa berguna.
Semoga bermanfaat dan Salam :)
NB: Untuk artikel bermanfaat lainnya, silakan kunjungi:
fahmydaulay.blogspot.co.id
Dan untuk info tentang metode yang insya Allah bisa membantu membereskan problem dengan orang lain jarak jauh, silakan kunjungi belajartelepati.com :)
Jadi nggak maen hajar copas tanpa menyebutkan siapa penulis status atau artikel tertentu, hanya karena kepengen dapet pujian atau like yang berlimpah, padahal bukan tulisannya dia wkkkkk :D
Coba tempatkan diri sebagai penulis yang sudah capek capek membeli buku (ini jelas pake duit),membaca, memahami, mempraktekkan, mengalami jatuh bangun, pengalaman bertahun tahun, akhirnya berhasil dan lalu dengan senang hati membagikannya (juga dalam proses menuliskannya dengan runtun dan logis, sudah pasti menggunakan UMUR atau SISA NYAWA dari si penulis)
Lalu ada yang dengan santainya mengcopas, memasukkan ke blognya, mengirimkan via wa, menjadikannya status tanpa menuliskan siapa yang mengcreate tulisan aslinya, kira kira, gimana perasaannya?
Cuman gara gara pengen dianggap pinter, dapet like dan komen yang banyak lalu ngopas punya orang? :D
Melakukan kebohongan ilmiah cuman buat ngisi blog atau status? :D
Come on Maan :D
Nggak usah bicara ikhlas ikhlasan lah, toh yang tau juga cuman Allah.
Hanya saya merasa perlu memberikan informasi, bahwa tindakan itu secara reliji, moral dan adab itu kurang baek :D
Teman teman saya banyak kena juga soalnya, termasuk saya. Sebenernya nggak masalah sih, karena insya Allah akan jadi amal jariyah bagi si penulis.
Cuman masalahnya si Copaser ini yang kalau nggak dikasi tau nggak nyadar nyadar kalau hal itu nggak bener :D
'Waduh bang, aku udah terlanjur gitu gimana?'
Oh gapapa, yang penting sadar dulu kalau hal itu kurang baik. Selanjutnya lain kali ketika mau copas ke status dll, ingat untuk menuliskan nama penulis, kalau bisa lebih baik dikasi tau juga fb nya juga dan sejenisnya.
Sekedar adab (tapi sangat penting) dan insya Allah menjaga kejujuran ilmiah.
'Gimana kalau kita copas, nggak bisa ngetag karena orangnya direport ribuan orang,kaya kasus yang baru baru ini terjadi?'
Ya itu makanya, copas saja dan diujung or awalnya tulis nama penulis aslinya, nggak perlu pake ngetag ngetag.
Intinya sih kejujuran memang :D
Biar insya Allah lebih barokah, buat yang nulis, buat yg ngopas dengan niat belajar dan berbagi, serta buat semua yang baca.
Semua senang, semua menang :)
Insya Allah :)
Silakan Share jika dirasa berguna.
Semoga bermanfaat dan Salam :)
NB: Untuk artikel bermanfaat lainnya, silakan kunjungi:
fahmydaulay.blogspot.co.id
Dan untuk info tentang metode yang insya Allah bisa membantu membereskan problem dengan orang lain jarak jauh, silakan kunjungi belajartelepati.com :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar