Sabtu, 26 Juli 2014

The Sandwich Technique: Bagaimana Memberi Masukan Dengan Cara Yang ELEGAN (Based On TRUE STORY).

Beberapa tahun silam, saya pernah mendengar seorang khatib jum'at memberi materi khutbah yang bagus. Ia menjelaskan tentang puasa waktu itu dengan begitu ilmiah dan bernas. Saya begitu menikmatinya, apalagi, ia adalah seorang keluarga dekat. Namun saya agak terkejut ketika ia sampai pada kira kira sebelum akhir khutbahnya. Saking bersemangatnya, ia secara tak sengaja mengucapkan beberapa kata yang agak 'hot' wkkk..

'Wah gawat kalau nanti terus begini nih' Pikir saya waktu itu. Saya berpikir tentang bagaimana cara saya memberi masukan padanya. Saya juga tahu kalau ia saat itu sama seperti saya, yaitu tak suka dinasehati secara frontal dan kejam. Padahal saya sebelumnya, suka memberi masukan namun dengan cara yang benar benar tak enak. Sungguh masa lalu yang begitu mengerikan.

Setelah beberapa saat berpikir, saya teringat sebuah jurus memberi masukan yang saya dapatkan dari Workshop Life Revolution yang saya ikuti beberapa waktu sebelumnya. Metode ini diberikan Pak Tung dalam workshop yang seingat saya berjalan selama 2 hari itu. Ah, jadi saya memutuskan untuk mempraktekkan teknik yang saya beri nama The Sandwich Technique

Yes, beginilah cara saya menggunakannya.

Rumusnya = Penghargaan + Masukan + Penghargaan.

Tepatnya begini, beri ia penghargaan atau pujian atas apa yang sudah dilakukannya dengan baik. Cari dulu apa hal hebat yang sudah dilakukannya dan sampaikan dengan antusias dan sepenuh hati. Mengapa perlu antusias dan sepenuh hati? Sebab biasanya orang akan tahu kalau anda penghargaan anda palsu dan ada maunya.

Langkah kedua, setelah anda melihat expresi wajah dan tubuhnya merasa senang (saya sangat jarang melihat ada orang yang tak suka dipuji atau dihargai) maka secara perlahan anda berikan masukan (perhatikan kata 'masukan' bukan kritikan, itu 2 hal yang berbeda. Masukan itu berarti anda memang ingin ia selamat dan semakin maju. Kata 'Kritikan' lebih cenderung dipahami sebagai ingin menyakiti dan menjatuhkan) dengan lembut, perlahan, sambil tersenyum dan kalau bisa sambil bercanda. Ini sangat ampuh dan lebih mudah diterima.

Lalu langkah ketiga, berikan lagi pujian dan penghargaan yang tulus padanya. Ini untuk mengunci dan meyakinkan ia bahwa kita datang padanya bukan untuk menghancurkannya, melainkan agar ia maju dan semakin sukses kedepannya. The Sandwich Technique ini ya mirip sandwich atau burger. Lapisan terbawah dan teratasnya adalah roti dan ditengah tengahnya dagingnya. Pas kan? Hehehe

Apa yang terjadi saat saya melakukan The Sandwich Technique pada keluarga tadi? Ahamdulillah, ia menyadari bahwa tadi terlalu bersemangat hingga agak lupa diri dan kami pun mengakhiri percakapan dengan tertawa bersama. Asik kan?

Oiya satu lagi. Pastikan sebelum anda melakukan metode ini, buat ia percaya atau senang dengan anda. Caranya terserah saja yang penting sesuai dengan apa yang disukainya. Bisa anda traktir makan dulu, ajak jalan jalan, menceritakan lelucon, main sulap atau apapun yang bisa membuatnya senang, baru lakukan teknik ini.

Ini namanya kalau dalam NLP Building Rapport atau beramah tamah, berbasa basi, atau mirip dengan pemanasan sebelum masuk latihan inti. Langkah ini sangat penting, sebab kalau trust atau kepercayaan belum muncul, akan sangat sulit bagi anda untuk memberi masukan dengan hasil yang elegan.

Yes, saya ulangi lagi rumusnya ya kali ini dengan tambahan yaitu:

Membangun Keakraban (Beramah Tamah) + Penghargaan + Masukan + Penghargaan Lagi = Sukses

Ok, hanya itu saja caranya. Gampang kan? Sekarang anda tinggal baca sekali lagi tulisan sederhana ini dan mulailah berpikir, siapa orang yang akan jadi 'korban' anda dalam mempraktekkan teknik ini. Dan saya akan sangat senang jika anda bersedia menceritakan keberhasilannya pada saya nanti.. Insya Allah.

Selamat bereksperimen ya.

Salam Cinta :)

NB: Silakan SHARE jika dirasa bermanfaat, tanpa perlu minta izin lagi :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar