Minggu, 20 April 2014

Studi Kasus Rumit Penanganan Demam Tinggi pada Bayi (TRUE STORY!)

Beberapa hari yang lalu, saya dan istri berkeliling Kota Pekalongan untuk mencari beberapa hal. Kami keluar bersama Aysha, bayi kecil kami yang sebentar lagi akan berusia 5 bulan. Hari itu lumayan panas dan kami keluar sejak jam 2 an hingga setelah Maghrib.

Kemungkinan, itulah yang menyebabkan Aysha jadi rewel. Malamnya, ia sulit tidur. Ini menyulitkan istri saya untuk beristirahat. Saya pikir, ini adalah hal yang biasa, sampai ternyata hal itu berlanjut hingga beberapa hari. Sebelum pergi, seingat saya Aysha dan mamanya kurang tidur, tetapi saya melakukan Refleksologi padanya dan Alhamdulillah ia jadi bisa tidur, hingga saya beranggapan kalau ia bisa diajak jalan siang itu, sebagaimana biasa.

Namun ternyata hal ini terus menerus terjadi. Ia terus saja merengek siang dan malam. Penggunaan EHP sepertinya kurang efektif karena ia terus bergerak gerak. Saya juga lupa kalau EHP bisa dilakukan dari jarak jauh namun karena saya lebih terbiasa menggunakan pendekatan fisik (kalau langsung) jadi saya menggunakan Reflexology saja. Tubuh saya ternyata lebih terlatih menggunakan pendekatan klasik ini ketimbang

Tadi malam, ternyata Aysha 'Mengamuk' lagi. Kira kira jam setengah 11 malam ia bangun dan menangis sambil berteriak teriak. Badannya panas lagi dan panasnya lumayan tinggi. Kasihan.

Saya agak panik juga mendengar teriakannya yang luar biasa keras itu (Saat itu digendong, anda bisa bayangkan kalau ada orang teriak kuat kuat ditelinga anda) selain juga perasaan tak enak hati pada tetangga yang sedang menikmati istirahat.

Akhirnya saya menggunakan Terapi Tulang Punggung. Sambil digendong, saya melakukan terapi. Hanya butuh 7 hingga 10 menitan. Ini juga menguji kesabaran karena saat diterapi, level teriakannya meningkat beberapa kali lipat. Tapi, saya berusaha tetap tenang. Seru sekali menjadi seorang Ayah yang anaknya sedang sakit dan rewel luar biasa. Sebuah pengalaman yang dahsyat!

Alhamdulillah, 10 menitan kemudian Aysha membaik. Ia kemudian bisa tidur. Lalu saya FB an sebentar dan lanjut rehat lagi.

Tetapi, Aysha masih terus saja bangun walaupun level rewelnya tidak separah tadi. Panasnya sudah turun tetapi ia tetap saja sulit tidur. Saya menggendongnya keluar kamar lagi dan menemukan bahwa ternyata, ada semut yang mengganggu tubuh mungilnya itu.

Hehehe, ternyata itu penyebabnya. Setelah dibereskan, ia menyusu lagi dengan tenang. Saya ingat waktu bangunnya yang kedua adalah jam setengah 4 pagi.

Ia sudah tenang dan tubuhnya tak panas lagi. Namun rupanya kira kira 2 - 3 jam kemudian ia rewel lagi. Saya belum tahu kenapa. Sudah saya ajak jalan keluar dan saat pulang, eh rewel lagi. Ya Salaam, berlapis lapis problemnya:D

Hingga akhirnya ia diberi Parasetamol oleh Mbak Ruroh, Ipar saya yang sedang menginap dirumah. Itu pun kurang manjur. Ia tetap saja rewel. Ini kasus yang benar benar rumit. Saya nyaris kehabisan akal dan akhirnya memilih untuk tidur.

Setelah saya tidur beberapa jenak dan bangun, saya mengetahui bahwa Aysha sudah tenang. Kenapa? Oh ternyata ia dibantu oleh Mbak Enik, Kakak Ipar saya yang satu lagi. Ia pernah mendengar acara di TV bahwa kalau ada anak anak yang nangis terus menerus dan terlihat tak wajar, maka usap usaplah dadanya sambil membacakan beberapa ayat Ruqyah.

Ajaibnya, dengan cara itu, Aysha langsung tenang dan diam. Ia tak rewel lagi dan ini sangat Luar Biasa.

Ahh!! Kenapa sampai lupa ya?

Yes, mungkin karena saya sudah lama tak menggunakan pendekatan Spiritual dalam Penyembuhan. Beberapa tahun ini saya sangat jarang mendiagnosis dan menggunakan pendekatan ruhaniyyah karena saya pikir rata rata gangguan yang dialami orang ya bersifat fisik dan emosi saja. Rupanya dalam kasus ini, ada juga unsur 'mistis' yang bermain.

Bisa jadi, pulangnya kami yang kemalaman membuat Aysha semacam terserang gangguan gaib (dalam salah satu ajaran Islam dianjurkan untuk tidak keluar saat Maghrib) dan saya kurang aware, karena saat tadi masih terlalu rasional dan lupa kalau penyebab gangguan dalam diri manusia juga bisa lewat hal hal yang 'aneh' seperti. Padahal tahun 2006 an saya sangat mendalami urusan ini dan banyak mengalami hal hal yang agak 'Super Gila' dalam prosesnya.

Jika anda memantau catatan saya pada 2010, anda akan mendapati beberapa tulisan yang membahas tema tema 'ajaib' ini.

Tak apalah, yang penting Aysha sudah membaik dan saat ini, ia sudah tidur dipelukan mamanya. Yes, ia sudah tenang setelah diruqyah tadi tapi belum juga mau tidur. Ok, saya tahu bahwa ia membutuhkan tempat favorit yaitu kamar yang gelap. So, saya menyuruh istri untuk menyusui di kamar yang lampunya dimatikan, as usual.

Benar saja, Aysha hingga saat tulisan ini direlease, masih tidur dengan nyenyaknya. Saya sangat berterima kasih pada istri saya yang setiap hari kurang tidur dan begitu sabar melayani Dedek Aysha siang dan malam. Setelah menikah, saya lebih menyadari bahwa seorang ibu itu banyak kehilangan waktu istirahatnya demi anaknya. Apalagi kalau bayinya sedang sakit, seperti kasus diatas.

Buat saya, bentuk cinta tertinggi sudah dipraktekkan oleh istri saya yang selain melayani dan mendukung saya dengan luar biasa, ia juga seorang Ibu yang Sangat Berdedikasi. Dan saya beruntung diizinkan bisa mendampinginya. I Love Sayaang ;)

Oke, cukup Romantisannya.

Sekarang pembelajaran apa saja yang bisa diambil dari studi kasus ini?

1. Jangan mengajak bayi keluar dalam kondisi cuaca yang belum stabil. Btw, di Pekalongan beberapa waktu ini cuacanya berubah ubah. Panas terik saat diluar, lalu ruangan ber AC menimbulkan perubahan suhu mendadak dan mengejutkan organ dalam bayi, atau manusia dewasa secara umum.

2. Pendekatan Healing yang bervariasi sangat dibutuhkan dalam penanganan kasus. Disini digunakan variasi Refleksologi, Terapi Tulang Belakang, Obat Medis dan Ruqyah Syar'iyyah. Kombinasi beberapa metode itu, menghasilkan penyembuhan yang Holistik.

3. Gangguan yang Bersifat 'Aneh' itu ada. Jadi, menggunakan Pendekatan Spiritual Illahiyyah dalam Healing, sepertinya jadi Metode yang WAJIB Hukumnya untuk selalu digunakan dalam Proses Penyembuhan. Khusus untuk Demam, anda bisa baca dan lakukan tekniknya seperti dalam catatan ini https://www.facebook.com/notes/fahmy-arafat-daulay/khasiat-al-fatihah-untuk-penyembuhan-demam-pada-anak-anak-dan-dewasa/10150861573786050. Sementara Terapi Tulang Belakang memang tak bisa diajarkan lewat tulisan, mesti lewat pelatihan :)

4. Jadi sarana berlatih untuk tenang dan sabar dalam kondisi yang kritis. Yes, terus terang saja, ini benar benar latihan yang Spartan buat saya hehehe. Buat anda yang akan berumah tangga, hal ini bisa jadi info yang Sangat Penting untuk persiapan.

5. Manusia Super Ganteng and Keren seperti saya juga manusia. Saya juga lupa kalau ternyata dalam Healing juga ada kasus yang beginian dan perlu pendekatan tertentu. Padahal, saya sudah menulis di catatan FB tentang Cara Menangani Demam pada Anak Anak dengan AL Fatihah seperti yang sudah saya tulis dibagian 3 diatas.

Sebenarnya sempat teringat cuman saya menunggu waktu yang tepat. Eh saat Aysha nangis lagi, saya malah lupa menggunakannya. Untung Mbak Enik merapalkan Ruqyah dan Alhamdulillah sangat membantu. Ini jadi kejadian yang merendahkan Ego dan pengakuan bahwa saya juga bisa lupa hehehe..

6. Selalu kejar akar penyebab gangguan yang terjadi. Seperti diatas yang setelah dilakukan Terapi Tulang Belakang dan panasnya jadi normal namun mengapa nangis lagi? Eh ternyata gara gara semut dan nangis lagi paginya, rupanya akibat gangguan 'luar' 

Ah, benar benar pembelajaran ulang yang sangat menegangkan, sekaligus mencerahkan. Semoga anda bisa belajar dan memanfaatkan informasi dan pengamatan saya ini.

Catatan ini ditulis sebagai kenangan. Yeah, catatan kasus seperti ini sangat sayang kalau tidak diabadikan. Karena, ini kasus yang lumayan njlimet dan membuat saya sempat agak panik. Ada banyak pembelajaran dalam kasus ini dan saya merasa sangat terhormat karena Allah masih mengizinkan saya untuk belajar lagi Penyembuhan dengan Pendekatan Spiritual dan bisa berbagi cerita pada anda semua.

Semoga Bermanfaat ya dan Salam Healing :)


Fahmy Arafat Daulay.

Praktisi dan Pengajar The Triangle of Reality: Metode Efektif Tundukkan Hati Manusia dan Alam Semesta.

Holistic Healing Practitioner Since 1998.

http://www.belajartelepati.com/
http://fahmydaulay.blogspot.com/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar